TEMPO Interaktif, DENPASAR:Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar, Yon Suharyono, mengatakan tidak seorang pun terpidana kasus bom Bali I dan II mendapat remisi pada peringatakan HUT Kemerdekaan RI ke-63, pada 17 Agustus 2008.Ia menjelaskan sembilan diantara terpidana bom Bali yang saat ini menghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan, termasuk yang diusulkan untuk mendapatkan remisi sejak Juli lalu.Menurut Yon Suharyono, mereka diusulkan karena dinilai memenuhi syarat, seperti berkelakuan baik dan tidakpernah melakukan pelanggaran. Saya tak tahu alasanmengapa mereka tidak diberikan remisis, katanya, Minggu (17/8).Narapidana bom Bali I yang diusulkan mendapat remisi lima bulan adalah Abdurrauf, Junaidi, Andi Hidayat,Andri Oktavia, dan Maskur Abdul Kadir. Sedangkan pelaku bom Bali II yang diusulkan adalah Anif Sulchannudin, M. Cholily, Abdul Azis, dan Dwi Widiarto diusulkan masing-masing mendapatkan potongan hukuman tiga bulan.Mengenai Ali Imron dan Mubarak yang hingga kini masih dipinjam Markan Besar Kepolisian RI, menurut Yon Suharyono, memang tidak diusulkan karena berstatus terpidana seumur hidup.Kepala Kantor Wilayah Kehakiman Bali, Muhammad Indra, menjelaskan terdapat 625 narapidana di berbagai Lapas di Bali yang mendapat remisi, 63 orang di antaranya langsung bebas. ROFIQI HASAN