Begini Program Ketahanan Keluarga Versi BKKBN

Sabtu, 22 Februari 2020 07:17 WIB

Kepala Badan Kependuduk dan Keluarga Berencana (BKKBN) Hasto Wardoyo di kantornya, Jakarta, 21 Februari 2020. Tempo/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN Hasto Wardoyo menjelaskan program ketahanan keluarga versi lembaganya.

“Kami menuangkannya bukan dalam kalimat ketahanan keluarga ya. Kalimat kita pembangunan keluarga. Visi kami keluarga yang berkualitas,” kata Hasto saat ditemui Tempo di kantornya, Jumat, 21 Februari 2020.

Belakangan, kontroversi tentang draf RUU Ketahanan Keluarga tengah ramai diperbincangkan. RUU yang masuk dalam Prolegnas 2020 itu dikritik sejumlah pihak karena dinilai terlalu memasuki ranah privat.

Hasto mengatakan pembangunan keluarga merupakan salah satu tugas pokok BKKBN, selain kependudukan dan keluarga berencana. Visi BKKBN adalah membangun keluarga berkualitas sudah mencakup ketahanan keluarga.

Untuk mewujudkan visi tersebut, kata Hasto, BKKBN berupaya mendorong keluarga di Indonesia menjadi keluarga tentram, mandiri dan bahagia.

Advertising
Advertising

“Ini otomatis indeks pembangunan keluarga yang tinggi, keluarga yang tentram, mandiri, dan bahagia mempunyai ketahanan tinggi. Jadi keluarga berkualitas di dalamnya adalah keluarga yang punya ketahanan yang tinggi,” kata Hasto.

Keluarga tentram, kata Hasto, berkaitan dengan aspek legalitas perkawinan. Sebab, sah atau tidaknya perkawinan menjadi salah satu unsur ketentraman.

Adapun keluarga mandiri adalah memiliki aktivitas ekonomi yang mandiri. Misalnya, apakah pasangan tersebut berpendidikan atau tidak, mampu membiayai anak sekolah dan bisa ikut asuransi secara pribadi atau dibayari pemerintah.

Sedangkan keluarga bahagia mencakup aspek pasangan suami istri sempat memanfaatkan waktu untuk berolahraga, piknik dan kegiatan yang termasuk kebutuhan tersier.

Menurut Hasto, BKKBN baru saja menyelesaikan rebranding lembaganya untuk menyasar usia-usia produktif yang termasuk dalam generasi milenial. “Maka harus ada cara baru di era baru sehingga BKKBN melakukan rebranding, salah satunya logo, punya jingle, dan tagline sesuai kemilenialan,” kata dia.

Rencananya, rebranding ini akan diluncurkan pada Maret 2020. Harapannya, anak-anak muda zaman sekarang bisa diajak dialog bersama BKKBN.

“Mereka yang mau nikah, membentuk keluarga, merencanakan punya anak. Supaya anak sehat, tidak stunting, jarak bisa diatur dengan baik, mengerti kesehatan reproduksi. BKKBN harus bisa jadi teman sebaya untuk mereka,” ujar dokter ahli bayi tabung ini.

Berita terkait

Alasan Kemenag Wajibkan Bimbingan Perkawinan bagi Calon Pengantin

32 hari lalu

Alasan Kemenag Wajibkan Bimbingan Perkawinan bagi Calon Pengantin

Mulai Juli mendatang, bimbingan perkawinan menjadi kewajiban bagi calon pengantin.

Baca Selengkapnya

Kepala BKKBN Bilang Calon Pengantin Mesti Paham Ini Agar Dapat Mencegah Anak Stunting

44 hari lalu

Kepala BKKBN Bilang Calon Pengantin Mesti Paham Ini Agar Dapat Mencegah Anak Stunting

Pentingnya calon pengantin, kata Kepala BKKBN, memahami hal ini untuk mempersiapkan kehamilan dan mencegah anak stunting.

Baca Selengkapnya

Distribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas

47 hari lalu

Distribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas

Direktur Cadangan Pangan dari Badan Pangan Nasional atau Bapanas Rachmi Widiriani mengatakan berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sebanyak 12 provinsi masuk dalam program pengendalian stunting nasional.

Baca Selengkapnya

Tunjangan Kinerja ASN Naik di 3 Lembaga, Ini Besarannnya

28 Januari 2024

Tunjangan Kinerja ASN Naik di 3 Lembaga, Ini Besarannnya

Presiden Jokowi telah menaikkan tunjangan kinerja bagi ASN di tahun 2024

Baca Selengkapnya

BKKBN Kejar Target Penurunan Stunting 14 Persen di 2024

16 Desember 2023

BKKBN Kejar Target Penurunan Stunting 14 Persen di 2024

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr.(H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) telah membuat Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terobosan Hasto Wardoyo Mengubah BKKBN

15 Desember 2023

Terobosan Hasto Wardoyo Mengubah BKKBN

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr.(HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K) telah banyak melakukan pembaruan di BKKBN.

Baca Selengkapnya

BKKBN Sebut Angka Stunting di Jawa Tengah Turun tapi Kecil, Ini Langkah yang Ditempuh

8 Desember 2023

BKKBN Sebut Angka Stunting di Jawa Tengah Turun tapi Kecil, Ini Langkah yang Ditempuh

BKKBN menyebut kondisi stunting di Jawa Tengah penurunan dari tahun 2021 ke tahun 2022. Namun, angka penurunannya diakui masih kecil.

Baca Selengkapnya

BKKBN Beri Penghargaan TNI AD

25 Oktober 2023

BKKBN Beri Penghargaan TNI AD

Kolaborasi Pekan Pelayanan KB Raih 1,6 Juta Akseptor, BKKBN Beri Penghargaan TNI AD

Baca Selengkapnya

IPB University Luncurkan Famlink, Aplikasi Pertama untuk Diagnostik Ketahanan Keluarga

2 Oktober 2023

IPB University Luncurkan Famlink, Aplikasi Pertama untuk Diagnostik Ketahanan Keluarga

Famlink merupakan aplikasi buatan IPB University yang menyediakan berbagai fitur, seperti penilaian mandiri ketahanan keluarga dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Hingga Ganjar Lepas Jabatan Gubernur, Penanganan Stunting Masih Jadi PR Pemprov Jateng

8 September 2023

Hingga Ganjar Lepas Jabatan Gubernur, Penanganan Stunting Masih Jadi PR Pemprov Jateng

Hingga berakhirnya masa jabatan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah, penanganan stunting menjadi salah satu pekerjaan rumah pemprov

Baca Selengkapnya