Wali Kota Gorontalo Bicara Sensus dan Laju Pertumbuhan Penduduk

Kamis, 20 Februari 2020 18:00 WIB

Wali Kota Gorontalo Marten Taha. TEMPO/Nita Dian

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, tengah berupaya memaksimalkan sosialisasi sensus penduduk secara online kepada masyarakat Gorontalo.

Marten mengatakan, Badan Pusat Statistik sudah meminta padanya untuk bekerjasama dengan jajaran lurah, camat, dinas, dan ASN di Gorontalo untuk sosialisasi ke masyarakat. Saat ini, sensus penduduk secara online telah berlangsung sejak 15 Februari dan akan berakhir pada Juli 2020.

"Di kantor lurah, camat, dinas dan kelompok masyarakat agar bisa diketahui sekaligus memberi contoh sensus online. Itu sudah berjalan sejak awal Februari. Mereka sudah melakukan pendaftaran," kata Marten ketika berkunjung ke Kantor Tempo, Jakarta Barat pada Kamis, 20 Februari 2020.

Selain itu, Marten juga secara langsung memberi contoh cara mencatatkan sensus online itu. Dia pun menyatakan pada masyarakat bahwa dirinya sudah tercatat di sensus penduduk online. "Saya sudah tercatat di sensus penduduk dan sudah lakukan sendiri secara online. Itu lebih mudah. Daripada kita nunggu lama datang para petugas sensus," katanya.

Marten menyebut masyarakat memberi respon yang sangat luar biasa. Masyarakat, kata Marten, langsung mengaplikasikannya dan menyadari kemudahan sensus online yang cepat, mudah, dan bisa dilakukan kapan saja. "Sekarang baru berapa hari menurut BPS perkembangannya signifikan, banyak yang antusias," ujarnya.

Seperti diketahui, sensus penduduk secara online itu bisa dilakukan melalui situs bps.go.id. Masyarakat bisa langsung mengisi dan mengikuti petunjuk sampai pertanyaan yang terakhor dengan mudah. "Yang penting ada data KTP, KK, dan Akte Nikah," katanya.

Adapun Marten menjelaskan, laju pertumbuhan penduduk di Gorontalo tak terlalu tinggi lantaran masyarakat sudah menyadari pentingnya keluarga berencana. Dia menyebut, para ibu dan keluarga yang menikah 20 tahun terakhir, paling banyak hanya memiliki 3 anak.

Hal ini berbeda dengan kebiasaan masyarakat yang dulunya percaya mitos banyak anak banyak rezeki. Namun, kini mayoritas masyarakat meyakini yang sedikit adalah hal yang baik guna menata rumah tangga. Dengan KB, orang tua bisa lebih fokus memberi perhatian pada anaknya.

"Cuma 2 atau 3 anak. Sehingga laju pertumbuhan enggak tinggi. Sekarang 1,9-2 persen, itu pun disebabkan migrasi, bukan karena kelahiran karena Gorontalo sebagai sebuah daerah yang tumbuh, menarik untuk orang kembali ke untuk membangun daerahnya," katanya.

Marten berharap, pemerintah pusat serta daerah dan seluruh rakyat Indonesia bisa mengendalikan pertumbuhan penduduk. Dia memprediksi, sensus tahun ini bisa mencapai 275-280 juta orang Indonesia.

Menurut dia, jumlah besar itu perlu diperhatikan. Karena, semakin banyak penduduk maka semakin banyak persoalan yang harus dihadapi. "Pangan, energi, ruang, pekerjaan. Sehingga perlu pengaturan laju pertumbuhan penduduk," katanya.

Berita terkait

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

2 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Semangat Marten Taha Memajukan Provinsi Gorontalo

26 hari lalu

Semangat Marten Taha Memajukan Provinsi Gorontalo

Manten Taha punya keinginan yang kuat untuk memajukan Provinsi Gorontalo dengan mencalonkan diri sebagai Gubernur Gorontalo setelah sukses menjadi Wali Kota Gorontalo dua periode.

Baca Selengkapnya

Warga Sehat dan Panjang Umur, Ini 10 Negara yang Diklaim Paling Fit di Dunia

36 hari lalu

Warga Sehat dan Panjang Umur, Ini 10 Negara yang Diklaim Paling Fit di Dunia

Warga di 10 negara ini diklaim paling sehat di dunia, dengan banyaknya penduduk yang fit dan panjang umur.

Baca Selengkapnya

Daftar Pulau di Indonesia dengan Penduduk Terbanyak

49 hari lalu

Daftar Pulau di Indonesia dengan Penduduk Terbanyak

Berikut daftar pulau di Indonesia dengan penduduk terbanyak. Paling padat adalah di Pulau Jawa dengan total penduduk mencapai 154,2 juta jiwa.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Kritik soal Potensi Lonjakan Penduduk, Bappenas Ungkap Skema Migrasi di IKN

54 hari lalu

Tanggapi Kritik soal Potensi Lonjakan Penduduk, Bappenas Ungkap Skema Migrasi di IKN

Bappenas angkat bicara soal skema migrasi penduduk ke IKN yang sebelumnya diingatkan oleh Walhi sebagai imbas meningkatnya pembangunan infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Populasi Penduduk Cina Terus Menurun, Ini Faktor Penyebabnya

22 Januari 2024

Populasi Penduduk Cina Terus Menurun, Ini Faktor Penyebabnya

Populasi penduduk Cina terus menurun sejak kebijakan satu anak sejak akhir 1970-an ditetapkan. Lantas, apa saja faktor pemicu lainnya?

Baca Selengkapnya

Menilik Bencana Gempa Sumedang dari Pakar Geologi dan BMKG

11 Januari 2024

Menilik Bencana Gempa Sumedang dari Pakar Geologi dan BMKG

Gempa Sumedang Jawa Barat membuka babak baru bagi keilmuan dan penelitian kegempaan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Banyak Migrasi Massal, 7 Negara Eropa ini Alami Penurunan Populasi

4 Januari 2024

Banyak Migrasi Massal, 7 Negara Eropa ini Alami Penurunan Populasi

Penurunan Populasi tak hanya terjadi di Jepang dan Korea, sejumlah negara Eropa juga mengalaminya

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Ungkap Peserta JKN Capai 264 Juta Jiwa

5 Oktober 2023

BPJS Kesehatan Ungkap Peserta JKN Capai 264 Juta Jiwa

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan cakupan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) per 1 Oktober 2023 mencapai 264 jiwa.

Baca Selengkapnya

Pasukan Azerbaijan Kepung Kubu Separatis Nagorno-Karabakh, Penduduk Bersembunyi

22 September 2023

Pasukan Azerbaijan Kepung Kubu Separatis Nagorno-Karabakh, Penduduk Bersembunyi

Penduduk Armenia di Nagorno-Karabakh bersembunyi karena khawatir tentara Azerbaijan akan melakukan pembunuhan

Baca Selengkapnya