Warga Natuna Marah Politikus PDIP Kaitkan Demo dengan Politik

Selasa, 4 Februari 2020 15:24 WIB

Sejumlah warga Natuna melakukan aksi unjuk rasa di depan gerbang pangkalan TNI Angkatan Udara Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu, 1 Februari 2020. Mereka menolak kedatangan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China yang akan diobservasi selama kurang lebih dua minggu di Natuna untuk memastikan sehat dan bebas dari virus corona. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Imam Suroso mengaitkan demonstrasi warga Natuna terkait dengan politik menjelang pemilihan kepala daerah. Imam menyebut orang-orang yang berdemonstrasi tak sepenuhnya masyarakat Natuna.

"Di situ tidak murni semua masyarakat yang komplain saya yakin dia menggerakkan dibiayai," kata Imam saat rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Bupati dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Natuna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 4 Februari 2020.

Imam mengatakan ia pun mendukung rencana Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal menggelar doa bersama untuk menyejukkan masyarakat.

Bupati Abdul Hamid Rizal mengatakan doa bersama ini dalam rangka menyejukkan masyarakat Natuna. Sebelumnya, masyarakat berdemonstrasi menolak daerahnya dijadikan lokasi karantina WNI dari Wuhan, Cina.

"Setan-setan bergentayangan menjelang pilkada, dia berstrategi, pencitraan. Bapak masih dipercaya menjabat, sejukkan (rakyat). Setan enggak ada urusan, yang penting target kita masuk," kata Imam.

Advertising
Advertising

Hal senada disampaikan anggota Komisi IX Nabil Haroen. Politikus PDIP itu juga menilai ada pihak yang memanfaatkan situasi di Natuna untuk memecah belah masyarakat dan pemerintah. Ia menganggap alasan penolakan warga tidaklah logis.

"Saya yakin ada yang mengadu domba masyarakat dan kita semua, karena bagi saya tidak logis menolak WNI yang sehat pulang ke Indonesia," kata Nabil di lokasi yang sama.

Sejumlah perwakilan masyarakat yang hadir bersama Bupati dan Ketua DPRD Natuna pun geram mendengar hal tersebut. Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Natuna, Fadhilah, mengatakan demonstrasi itu tak terkait politik, melainkan murni keresahan masyarakat.

Fadhilah juga mempertanyakan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang awalnya mengatakan akan menyambut WNI dari Wuhan dengan tangan kosong. Nyatanya, tenaga kesehatan yang menyambut menggunakan peralatan medis lengkap.

"Ini kan pembohongan (oleh Menkes). Hargai perjuangan kami untuk menjaga masyarakat kami," kata Fadhilah.

Salah satu rombongan yang datang bersama Bupati Natuna, Umar Natuna, juga memprotes demonstrasi itu dikaitkan dengan politik. "Saya ini PNS, kami berada di garda terdepan. Jangan dituduh ini politik. Ini keresahan kami, mengapa Natuna dipilih. Katanya sehat? Kok di Natuna diisolasi," kata Ketua STAI Natuna ini.

Berita terkait

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

3 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

4 jam lalu

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

Khofifah menaakui menjalin komunikasi dengan PDIP. Namun ia mengatakan, belum pasti partai itu memberikan rekomendasi dukungan.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

6 jam lalu

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

Teguh Prakosa memastikan bakal ikut serta dalam Pilkada 2024 sebagai calon wali kota Solo. Berikut rekam jejak pria yang sempat mendampingi Gibran.

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

8 jam lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Teguh Prakosa Daftar Maju Pilkada Solo dari PDIP

8 jam lalu

Teguh Prakosa Daftar Maju Pilkada Solo dari PDIP

Teguh Prakosa akan menyerahkan syarat pendaftaran tahap penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota di PDIP Kota Solo pada 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

1 hari lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

2 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

2 hari lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya