Keraton Agung Sejagad, Dosen Filsafat UGM: Mirip Janji Surga

Jumat, 17 Januari 2020 10:21 WIB

Foto Fanni Aminadia, alias Kanjeng Ratu Dyah Gitarja permaisuri Keraton Agung Sejagat di Purworejo yang diunggah di akun media sosialnya pada 28 Desember 2019 lalu. Fanni sempat mengunggah sejumlah foto dirinya dengan atribut kerajaan. Instagram

TEMPO.CO, Yogyakarta- Dosen Fakultas Filsafat Jawa Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Sindung Tjahyadi mengatakan kemunculan Keraton Agung Sejagad di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mirip dengan iming-iming atau janji-janji surga. Masyarakat Jawa, kata Sindung masyarakat Jawa memimpikan keadaan yang sejahtera, rakyat bahagia, tidak kekurangan apa-apa, aman, dan sejahtera seperti dalam cerita wayang.

Kemunculan kerajaan itu direproduksi terus menerus dan secara sosiologis berhubungan dengan tekanan atau kesulitan ekonomi. Fenomena itu berhubungan berhubungan dengan kondisi politik, sosial, ekonomi. Ada yang muncul secara alamiah sebagai mekanisme bertahan wong cilik. “Ada yang secara jeli melihat ini sebagai peluang ekonomi seperti di Purworejo yang pengikutnya mendapat iming-iming jabatan dan gaji,” kata Sindung ketika dihubungi, Jumat, 17 Januari 2020.

Fenomena munculnya kerajaan-kerajaan itu, kata dia ada yang positif dan negatif. Di Purworejo itu mirip dengan janji-janji surga, kebun kurma, dan imperium Sunda. Ingatan budaya masa lalu itu kemudian dimanfaatkan oleh beberapa orang dengan berbagai motif. Ada yang punya motif ekonomi seperti yang terjadi di Purworejo.

Ada juga yang bermotif kultural. Sindung menyebut kalangan yang menggunakan motif kultural ini semacam mencari tempat berteduh terkait dengan kesulitan hidup.

Di kawasan-kawasan pelosok muncul imajinasi tentang kejayaan masa lalu dan dalam batas tertentu tetap menjadi landasan identitas mereka. Banyak perkumpulan-perkumpulan dengan membawa identitas kerajaan Majapahit. Perkumpulan itu ada yang menggunakan media sosial untuk menjaring pengikutnya.

Ada pula yang masih tradisional. Jumlah anggotanya 50-an hingga ribuan. Orientasi perkumpulan itu bukan seperti yang terjadi di Purworejo. Mereka ada untuk menjaga identitas atau motif kultural. Dia mencontohkan perguruan-perguruan silat di Jawa Timur yang membawa identitas kerajaan Majaphit. Sindung menyebut perkumpulan yang bermotif kultural itu sebagai hal yang positif untuk menjaga identitas masyarakat Jawa.

Advertising
Advertising

Keraton Agung Sejagad dipimpin “Sinuhun” Totok Santosa Hadiningrat dan Kanjeng Ratu Dyah Gitarja alias Fanni Aminadia, mantan staf iklan sebuah harian di Jakarta, memiliki pengikut sekitar 450 orang. Keraton Agung Sejagad mengklaim sebagai kerajaan atau kekaisaran dunia yang muncul karena telah berakhir "perjanjian 500 tahun" terhitung sejak hilangnya Kemaharajaan Nusantara, yaitu imperium Majapahit, pada 1518 sampai 2018.

Perjanjian 500 tahun tadi, kata dia, dilakukan antara Dyah Ranawijaya sebagai penguasa Majapahit dan Portugis sebagai wakil Barat. Wilayah kekuasaan meliputi bekas koloni Kekaisaran Romawi di Malaka pada 1518. Dengan berakhirnya perjanjian itu, berakhir pula dominasi kekuasaan Barat mengendalikan dunia yang diwakili Amerika Serikat.

Maka kekuasaan dan wilayah dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Keraton Agung Sejagad sebagai penerus Medang Majapahit yakni Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra. Polisi menangkap raja dan permaisuri dengan menggunakan pasal penipuan.

Berita terkait

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

4 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

7 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

10 hari lalu

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

Tak hanya dipimpin raja, Majapahit pernah dipimpin perempuan. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Istana Pagaruyung 17 Tahun Lalu, Ini Keistimewaan Istana di Kota Batusangkar Sumbar

28 Februari 2024

Kebakaran Istana Pagaruyung 17 Tahun Lalu, Ini Keistimewaan Istana di Kota Batusangkar Sumbar

Istana Pagaruyung pernah alami kebakaran pada 17 tahun lalu. Berikut sejarah dan keistimewaan istana di Kota Batusangkar, Sumbar.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

23 Januari 2024

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

Berikut daya tarik Kampung Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan Tiga Lapis Peradaban Tanah Situs Kumitir Mojokerto

15 Januari 2024

Ilmuwan Temukan Tiga Lapis Peradaban Tanah Situs Kumitir Mojokerto

Penelitian geo akeologi menemukan lapisan usia tanah era Medang, Singasari dan Majapahit di Situs Kumitir.

Baca Selengkapnya

Desa Wadas Banjir dari Akses Tambang Quary Lagi

14 November 2023

Desa Wadas Banjir dari Akses Tambang Quary Lagi

Lokasi banjir Desa Wadas ini berada di titik pembukaan jalur menuju lokasi rencana tambang quary untuk material Bendungan Bener.

Baca Selengkapnya

5 Cagar Budaya di Gunung Penanggungan, Dianggap Suci sejak Dulu

6 November 2023

5 Cagar Budaya di Gunung Penanggungan, Dianggap Suci sejak Dulu

Gunung Penanggungan dianggap suci sejak dulu, banyak cagar budaya yang berasal dari abad ke-10

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Gunung Penanggungan, Gunung Suci di Mojokerto dalam Prasasti Cunggrang dan Kisah Bujangga Manik

3 November 2023

Kebakaran di Gunung Penanggungan, Gunung Suci di Mojokerto dalam Prasasti Cunggrang dan Kisah Bujangga Manik

Gunung Penanggungan kebakaran pada Kamis, 2 November 2023. Bagaimanakah profil dan sejarah gunung suci yang disebut dalam prasasti dan kisah kuno?

Baca Selengkapnya

Disbud DIY Temukan Wadah Air Diduga dari Era Majapahit di Situs Cagar Budaya Keputren

6 September 2023

Disbud DIY Temukan Wadah Air Diduga dari Era Majapahit di Situs Cagar Budaya Keputren

Fragmen gerabah wadah air tanpa tutup berukir diduga peninggalan Majapahit pada abad ke-13

Baca Selengkapnya