Ali Gufron Menduga Ada yang Menunggangi Bom Bali

Reporter

Editor

Senin, 25 Agustus 2003 16:27 WIB


TEMPO Interaktif, DENPASAR: Terdakwa kasus bom Bali, Ali Gufron alias Mukhlas merasa tidak yakin bom Bali hanya semata-mata pekerjaan mereka. Melihat dampak ledakan yang sangat dahsyat, saya tidak yakin bom itu hanyalah hasil perakitan dari bahan yang dibawa Amrozi, katanya, Rabu (13/8).

Ia mengaku, berdasarkan pengalamannya berperang di Afghanistan, dampak kerusakan dari bom seberat 1 ton yang dijatuhkan masih kalah oleh dampak ledakan bom Bali. Karena itu ia menduga ada pihak lain yang menunggangi rencana mereka meledakkan bom.

Bayangan saya, ketika mobil L 300 keluar dari rumah, sudah ada yang mengintai lewat radar, lalu begitu sampai di tempat, ada pihak yang meledakkan (bom yang lain), katanya. Dugaan itu didasari pengalamannya berperang di Afghanistan yang mengetahui kemampuan Amerika Serikat meledakkan bom dari jarak yang sangat jauh. Tapi, sebelum Gufron menerangkan lebih jauh, Jaksa Putu Indriati, langsung memotong dan meminta hakim menghentikan pernyataannya.

Dalam sidang dengan Ketua Majelis Hakim Tjok Rai Suamba itu Gufron membantah menjadi komandan lapangan peledakan bom Bali. Meski pun dalam pemeriksaan awal ia telah menulis pernyataan mengenai posisinya itu. Ia menyebut, pengakuan itu terjadi karena adanya tekanan dari penyidik. Mereka tanya posisi saya apa? Saya jawab Ustadz Lalu ditanya lagi, Ustadz itu apa? Saya jawab, orang yang dituakan. Mereka langsung bilang: kalau begitu kamu komandan ya. Lalu saya disuruh menulis, ungkapnya.

Gufron membantah tentang kertas kerja Jihad, yang dituduhkan merupakan hasil pertemuannya dengan Wan Min Wan Mat dan Dr Azahari di Bangkok. Ia menyatakan, pernah mendengar kertas kerja itu dibuat oleh Wan Min Wan Mat dan dr Azahari. Namun Gufron mengaku, belum pernah melihatnya sendiri.

Peran yang diakui Gufron adalah sebagai penyalur dana peledakan bom Bali yang berkisar antara Rp 150 juta sampai Rp 200 juta. Uang itu diperoleh dari Wan Min Wan Mat , tapi Gufron mengaku tidak tahu asal uang itu. Uang itu kemudian disalurkan ke Idris, Dulmatin, dan Amrozi untuk membiayi Jihad dan bukan cuma untuk peledakan bom Bali.

Advertising
Advertising

Saat ditanya tentang makna Jihad, Gufron menjelaskan, secara Syariah Jihad berarti berperang melawan musuh Islam yang memerangi Islam. Dalam pemahaman mereka, kata Gufron, AS dan Israel serta sekutu-sekutunya termasuk dalam musuh-musuh itu. Gufron menjelaskan, tafsir tentang istilah musuh adalah juga keluarga musuh tersebut.

Yang menarik, menurut Gufron, pemikiran untuk meledakan bom di Bali muncul setelah ia melihat peringatan tragedi WTC di Jakarta pada 11 September 2002. Di TV dinyatakan bahwa Kedubes Amerika dan konsulatnya di Indonesia sangat aman. Dalam hati saya bilang: bisa juga Bali kita jadikan sasaran, katanya. Namun, pemikiran itu tidak pernah diungkapkannya kepada teman-temannya. Ia pun baru mengetahui sasaran peledakan adalah Bali setelah diberitahu oleh Amrozi.

rofiqi hasan

Berita terkait

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

1 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

3 menit lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Coach Justin: Sepak Bola Indonesia Berkembang Sangat Pesat

15 menit lalu

Coach Justin: Sepak Bola Indonesia Berkembang Sangat Pesat

Justinus Lhaksana alias Coach Justin mengatakan sepak bola Indonesia berkembang sangat pesat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

16 menit lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

18 menit lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

20 menit lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

21 menit lalu

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

Pernah terima ancaman atau teror? Tindakan ini yang harus dilakukan. Ketahui sanksi hukum bagi pelaku ancaman tersebut.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Harga Emas Antam Melonjak jadi Rp 1.327.000 per Gram

22 menit lalu

Hari Ini Harga Emas Antam Melonjak jadi Rp 1.327.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 17.000 menjadi Rp 1.327.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

23 menit lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Pendekatan Kreatif, Berpikir Kritis dan Kolaborasi pada Pendidikan Anak Usia Dini

25 menit lalu

Pentingnya Pendekatan Kreatif, Berpikir Kritis dan Kolaborasi pada Pendidikan Anak Usia Dini

Pentingnya pendidikan anak usia dini terletak pada pengaruhnya yang signikan terhadap pengembangan keterampilan STEAM.

Baca Selengkapnya