PDIP Ajukan Harun Masiku, Basarah: Rahasia Dapur yang Atur Sekjen
Reporter
Dewi Nurita
Editor
Syailendra Persada
Senin, 13 Januari 2020 14:56 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merahasiakan pertimbangan partainya menyodorkan nama Harun Masiku sebagai anggota DPR RI Pergantian Antar Waktu (PAW) menggantikan caleg PDIP yang meninggal, Nazarudin Kiemas.
"Rahasia dapur itu. Nah, rahasia dapurnya bagaimana yang mengatur konteks ini Sekjen Partai," ujar Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah saat dihubungi Tempo di Kompleks Parlemen, Senayan pada Senin, 13 Januari 2020. Sekretaris Jenderal PDIP adalah Hasto Kristiyanto.
Nama Harun mencuat setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan dalam rangkaian operasi tangkap tangan. Harun diduga menyuap Wahyu agar bisa menjadi anggota DPR lewat jalur pergantian antarwaktu (PAW). KPK telah mentepakan Harun sebagai tersangka.
Persoalan ini bermula ketika caleg PDIP Nazarudin Kiemas dari daerah pemilihan Sumatera Selatan I, yang meraih suara terbanyak, meninggal dua pekan sebelum Pemilu 2019. PDIP kemudian mengajukan uji materi ke Mahkamah Agung agar suara Nazarudin dikembalikan kepada partai dan partai diberi kewenangan menentukan PAW.
MA mengabulkan uji materi itu. PDIP kemudian bersurat kepada KPU dan mengusulkan nama Harun. Namun KPU menolak dan menetapkan Riezky Aprilia, peraih suara terbanyak setelah Nazarudin. Ketua KPU Arief Budiman menyebut PDIP masih dua kali lagi bersurat ke lembaganya untuk mengusulkan PAW Riezky dengan Harun. Dua surat itu terdapat tanda tangan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
Sejumlah pengurus DPP PDIP seperti Komarudin Watubun dan Djarot Saiful Hidayat mengaku tidak mengenal sosok Harun. "Saya juga kenal dia," ujar Djarot saat ditemui di lokasi yang sama.
Hasto Kristiyanto mengatakan partainya mengajukan Harun karena dinilai bersih. "Dia (Harun Masiku) sosok bersih dan dalam upaya pembinaan hukum juga selama ini cukup baik track record-nya," ujar Hasto di JI-Expo Kemayoran, Jakarta pada Kamis, 9 Januari 2020.
Kini, Harun menjadi buronan KPK. Dia dikabarkan kabur ke luar negeri. Namun, DPP PDIP belum mengaku tidak tahu-menahu ihwal keberadaan Harun.