Novel Baswedan Lihat Pelaku Pura-pura Senam Sebelum Menyerangnya

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Amirullah

Minggu, 5 Januari 2020 10:28 WIB

Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komisaris Jenderal (Komjen) Listyo Sigit Prabowo (tengah) bersama jajaran kepolisian melakukan konferensi pers terkait tersangka penyiraman Novel Baswedan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 27 Desember 2019. Pelaku berjumlah dua orang dengan inisial RM dan RB, serta merupakan anggota Polri aktif. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan mengaku sempat melihat dua penyerangnya berada di depan rumahnya sebelum beraksi pada subuh, 11 April 2017. Salah satu penyerang, kata dia, bahkan pura-pura sedang senam di depan rumahnya.

Novel bercerita saat itu baru saja keluar dari rumah untuk berangkat ke masjid untuk salat subuh. Dia melihat ada dua orang yang berada di seberang jalan rumahnya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Selatan.

“Satunya duduk melihat ke arah saya dan satunya lagi seolah-olah sedang senam karena ada seorang ibu-ibu yang lewat di situ,” kata dia seperti dikutip dari Majalah Tempo edisi 5 Januari 2019.

Novel mengingat ciri-ciri dua orang ini. Menurut dia, salah satu pelaku tubuhnya tinggi, putih dengan rambut agak panjang. Satu orang lainnya tidak terlalu tinggi dengan kulit gelap. “Mereka ketika itu tidak memakai helm,” kata Novel.

Kejadian setelah salat subuh hari itu, dua orang ini menyiram wajah Novel dengan air keras. Siraman air korosif itu membuat mata Novel cedera parah. Tiga tahun berlalu polisi baru bisa menangkap kedua tersangka pada akhir Desember 2019, yaitu dua anggota Brimob, Ronny Bugis dan Rahmat Mahulette.

Advertising
Advertising

Novel berkata belum bisa memastikan apakah kedua orang ini adalah pelaku penyerangan terhadap dirinya. Ia menduga kedua pelaku hanyalah orang suruhan. Ia menilai tuduhan Rahmat Mahulette bahwa dirinya pengkhianat menandakan bahwa ia bukanlah pelaku tunggal.

“Poin pentingnya adalah ketika dia bilang pengkhianat, perbuatannya dia tidak berdiri sendiri, berarti dia orang suruhan, saya semakin yakin itu,” kata Novel.

Baca berita selengkapnya di Majalah Tempo, "Jejak Gelap Dua Brigadir".

Berita terkait

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

9 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

11 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

11 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

23 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

54 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

54 hari lalu

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

54 hari lalu

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

55 hari lalu

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

Partai politik memiliki peran penting untuk merealisasikan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

55 hari lalu

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

Eks penyidik KPK Novel Baswedan, satu dari 50 tokoh yang mengirimkan surat kepada partai politik untuk mendesak digulirkannya hak angket Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

56 hari lalu

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

Eks Penyidik KPK Novel Baswedan, mengatakan banyaknya korupsi di KPK menggambarkan adanya upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah.

Baca Selengkapnya