Mahfud Md: Pemerintah Akan Bebaskan WNI Sandera Abu Sayyaf

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 25 Desember 2019 20:23 WIB

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, di Kantor Kemenko Polhukam, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat, 13 Desember 2019. Tempo/Egi Adyatama

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mengatakan pemerintah terus berusaha membebaskan satu Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih disandera kelompok militan asal Filipina Abu Sayyaf.

"Ya terus diintai terus diburu," kata Mahfud seusai acara ramah tamah Natal di kediaman Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Jakarta Selatan, Rabu, 25 Desember 2019.

Tiga nelayan WNI sebelumnya disandera selama 90 hari oleh kelompok Abu Sayyaf pada September 2019, di perairan Malaysia dekat ujung selatan pulau Mindanao Filipina.

Dua sandera berinisial SM dan ML telah dibebaskan oleh tentara Filipina pada Ahad subuh, 22 Desember 2019. Seorang lainnya berinisial MF, yang merupakan seorang nelayan, masih disandera.

Mahfud mengatakan, untuk membebaskan WNI itu dari kelompok Abu Sayyaf tidak bisa sembarangan, karena menyangkut keselamatan jiwa seseorang. Namun, ia menuturkan, tentara Filipina bekerjasama dengan Indonesia terus berusaha melakukan pengejaran, serta pengintaian. "Itu sudah pasti," ujar dia.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, Mahfud menjelaskan, bahwa dirinya telah membicarakan hal tersebut bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sepekan lalu. Namun, ia tak menjelaskan secara detail isi pembicaraan dengan Prabowo.

"Saya bicara dengan pak Prabowo seminggu lalu, bukan tadi (di rumah Luhut Binsar Panjaitan), tadi ndak sempat, tadi kan Natalan," kata Mahfud.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Filipina guna membahas pembebasan satu warga negara Indonesia (WNI) yang masih disandera kelompok militan asal Filipina Abu Sayyaf.

"Pak Prabowo akan bertemu dengan Menhan Philipina di Manila beberapa hari ke depan untuk membahas hal tersebut," ujar Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak kepada wartawan, Rabu, 25 Desember 2019.

EKO WAHYUDI l DEWI NURITA

Berita terkait

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

5 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

6 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

7 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

7 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

11 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

11 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

12 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

14 jam lalu

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mendukung usulan pembentukan presidential club dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

14 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

15 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya