Ara: Gibran Jokowi Harus Siap Terima Pahit dan Manisnya Politik

Reporter

Dewi Nurita

Minggu, 22 Desember 2019 14:02 WIB

Menkumham Yasonna Laoly (kiri) berbincang dengan Ketum Taruna Merah Putih Maruarar Sirait (kanan) saat menjadi pembicara dalam diskusi di Jakarta, 29 Oktober 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus PDIP Maruarar Sirait menyatakan Gibran Rakabuming Raka harus menjalankan proses pencalonan sesuai mekanisme tanpa keistimewaan sebagai putra sulung Presiden Jokowi.

Di sisi lain, menurut dia, PDIP belum memutuskan siapa Calon Wali Kota Solo yang akan diusung pada Pilkada 2020.

"Semua kader harus mengikuti proses demokrasi di internal partai," ujar Maruarar dalam diskusi bertajuk 'Jokowi Langgengkan Politik Dinasti' di bilangan Menteng, Jakarta, hari ini, Ahad, 22 Desember 2019. "Gibran harus siap menerima manis dan pahit dalam berpolitik."

Bekas anggota parlemen yang kerap disapa Ara ini menjelaskan, PDIP membuka ruang kepada para kader maju sebagai kepala daerah melalui tiga jalur, yakni DPC, DPD, dan DPP.

Untuk Pilkada Solo, DPC telah mencalonkan inkumben Achmad Purnomo - Teguh Prakosa. Sedangkan Gibran telah mendaftar lewat DPD PDIP Jawa Tengah.

"Nah, DPC, DPD, DPD kan bisa saja salah. Makanya di PDIP Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang punya hak veto," ujarnya.

Ara mencontohkan, pada Pilkada DKI 2012 banyak kader yang menyampaikan aspirasi untuk mendukung inkumben Fauzi Bowo. Namun, pada akhirnya Megawati mencalonkan Wali Kota Solo Jokowi yang sama sekali belum pernah memiliki karir politik di Jakarta.

"Ini soal naluri politikus seorang Ibu Megawati Soekarnoputri."

Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengingatkan, partai bertanggungjawab menghadirkan menu-menu yang sehat dalam politik.

Partai juga harus betul-betul membuktikan diri melakukan proses rekrutmen secara demokratis.

Maka dia berharap PDIP tidak memberikan privilege atas pertimbangan garis keturunan keluarga atau sekedar mengutamakan popularitas semata
dalam mengambil keputusan politik.

"Partai politik harus ramah dan inklusif bagi setiap kadernya. Tidak boleh ada privilege, itu tidak adil," ujar Titi dalam diskusi tersebut.

Berita terkait

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

35 menit lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

53 menit lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

2 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

3 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

4 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

4 jam lalu

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

Teguh Prakosa memastikan bakal ikut serta dalam Pilkada 2024 sebagai calon wali kota Solo. Berikut rekam jejak pria yang sempat mendampingi Gibran.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

5 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

20 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

23 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya