Median: Pencalonan Gibran Jokowi Dianggap Bukan Dinasti Politik

Senin, 16 Desember 2019 16:18 WIB

Gibran Rakabuming Raka (kanan) didampingi pendukungnya mendaftarkan diri sebagai bakal calon Wali Kota Solo di Panti Marhaen, Kantor Dewan Perwakilan Daerah PDIP Jawa Tengah, Semarang, Kamis, 12 Desember 2019. Putra sulung Presiden Joko Widodo alias Jokowi berencana mengikuti untuk Pilkada Solo 2020. TEMPO/Jamal Abdun Nashr

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif lembaga Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun menyebut 55,5 persen responden menganggap pencalonan Gibran Rakabuming di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Solo 2020 bukan dinasti politik. Data ini didapat dari sigi yang digelar Median selama 3-9 Desember 2019.

"Sedangkan yang menyatakan itu dinasti politik ada 41,6 persen, dan yang tidak tahu 2,9 persen," kata Rico dalam rilis survei "Pilkada Kota Solo: Mengukur Elektabilitas di Tengah Isu Politik Dinasti" di Restoran Bumbu Desa Cikini, Jakarta, Senin, 16 Desember 2019.

Rico menjelaskan, mayoritas yang menganggap bukan dinasti politik merupakan pemilih pemula dan pemilih muda berusia 17-39 tahun. Secara rinci, yang menganggap pencalonan Gibran bukan dinasti politik ialah 68,5 persen di rentang usia 17-19 tahun, 70,3 persen di rentang usia 20-29 tahun, dan 63 persen di rentang usia 30-39 tahun.

Sedangkan pemilih berusia 50 ke atas cenderung menganggap pencalonan Gibran bagian dari dinasti politik. Angkanya adalah 63 persen di rentang usia 50-59 tahun dan 55,6 persen di usia 60 tahun ke atas. Rico menduga, resistensi responden berusia tua ini dipengaruhi pengalaman mereka atas dinasti politik yang terjadi di era Orde Baru.

Selain itu, ada 40 persen responden yang memandang baik anak presiden maju sebagai wali kota. Sedangkan yang memandang hal itu tidak baik ada 21,8 persen, dan 38,1 persen responden menganggapnya biasa saja.

Advertising
Advertising

Rico membeberkan tiga alasan utama publik menilai baik dan menganggap majunya Gibran bukan dinasti politik. Yakni berharap Gibran seperti Jokowi (41,3 persen), muda (19,4 persen), dan membawa perubahan (14,7 persen). "Walaupun menginginkan Gibran seperti Jokowi inilah definisi dinasti politik," kata Rico.

Adapun tiga besar alasan responden yang memandang negatif dan menilai dinasti politik dari pencalonan Gibran ialah usia terlalu muda (23,4 persen), nepotisme (18,9 persen), dan belum berpengalaman (18,9 persen).

Meski begitu, Rico mengakui ada celah dalam survei ini. Dia menyebut responden berusia muda yang memandang pencalonan Gibran bukan dinasti politik bisa saja tak betul-betul memahami definisi dinasti politik.

Rico mencontohkan sebuah survei yang dilakukan di London, Inggris, memperlihatkan responden-responden yang menganggap penggunaan media sosial sebagai ciri-ciri sosialisme.

"Karena ini pertanyaan terbuka, orang bisa jawab apa saja, walaupun persepsi mereka bisa saja salah tentang dinasti politik," kata dia.

Adapun alasan lainnya pemilih muda menanggapi positif pencalonan Gibran, imbuh Rico, ialah anggapan bahwa proses pilkada berjalan dengan fair. Gibran tetap harus mendaftar melalui partai politik untuk bisa mencalonkan diri. "Artinya dia tidak dapat jalan tol begitu saja. Beda dengan Orde Baru."

Responden muda juga cenderung memilih orang yang bersikap seperti dirinya. "Karena Gibran dianggap oke, trending, dan sebagainya," ujar Rico.

Survei Median ini melibatkan 800 responden di Kota Solo. Metode yang digunakan ialah multistage random sampling. Median mengklaim margin of error surveinya 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Berita terkait

Rekaman Peristiwa Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin dan TPN Ganjar-Mahfud

3 jam lalu

Rekaman Peristiwa Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin dan TPN Ganjar-Mahfud

TPN Ganjar-Mahfud dan Timnas Anies-Muhaimin untuk Pilpres 2024 resmi dibubarkan. Berikut rekaman peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Gibran Ungkap Partai Pendukung Sudah Sodorkan Nama untuk Menteri: Keputusan di Tangan Pak Prabowo

4 jam lalu

Gibran Ungkap Partai Pendukung Sudah Sodorkan Nama untuk Menteri: Keputusan di Tangan Pak Prabowo

Gibran mengatakan partai-partai sudah menyodorkan nama-nama untuk posisi menteri di kabinet pemerintahan Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

Dana Hibah dari UEA Rp 230 Miliar untuk Solo Cair, Gibran Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur

5 jam lalu

Dana Hibah dari UEA Rp 230 Miliar untuk Solo Cair, Gibran Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur

Gibran akan prioritaskan dana hibah untuk pembangunan sejumlah fasilitas umum di Kota Bengawan.

Baca Selengkapnya

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

7 jam lalu

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

20 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Soal Orang Toxic: Spesifiknya Tanyakan Pak Luhut Saja

22 jam lalu

Gibran Tanggapi Soal Orang Toxic: Spesifiknya Tanyakan Pak Luhut Saja

Ditanya terkait ciri-ciri orang toxic tidak sepaham visi misi Prabowo-Gibran, Gibran mengaku tidak tahu orang yang dimaksud Luhut tersebut.

Baca Selengkapnya

Gibran Dukung Presidential Club Usulan Prabowo: Satukan Mantan Pemimpin

22 jam lalu

Gibran Dukung Presidential Club Usulan Prabowo: Satukan Mantan Pemimpin

Rencana Prabowo membentuk presidential club didukung oleh Gibran. Ia mengatakan pembentukan klub itu untuk menyatukan para pemimpin negeri ini.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

1 hari lalu

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

Teguh Prakosa memastikan bakal ikut serta dalam Pilkada 2024 sebagai calon wali kota Solo. Berikut rekam jejak pria yang sempat mendampingi Gibran.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

2 hari lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

3 hari lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya