Pengamat: Gibran Jokowi Anak Kemarin Sore, Aji Mumpung

Reporter

Dewi Nurita

Kamis, 12 Desember 2019 11:44 WIB

Gibran Rakabuming Raka bersiap memberikan keterangan pers di kantor DPC PDI Perjuangan, Solo, Jawa Tengah, Senin, 23 September 2019. Putra sulung Presiden Jokowi itu mendaftar menjadi kader PDI Perjuangan. ANTARA/Mohammad Ayudha

TEMPO.CO, Jakarta - Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, hari ini mendaftar Calon Wali Kota Solo menjelang Pilkada 2020.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin, menilai Gibran Jokowi hanya mengandalkan aji mumpung dalam pencalonan ini.

Soal kapasitas, menurut dia, Gibran baru anak kemarin sore di dunia politik.

"Soal kapasitas, publik masih bertanya-tanya," ujar Ujang saat dihubungi Tempo hari ini, Kamis, 12 Desember 2019.

Dia menjelaskan, lantaran Gibran adalah anak sulung Presiden Jokowi maka akan banyak pihak akan membantu sehingga berpeluang menang besar di Pilkada Solo 2020. "Kapasitas dinomorduakan. Jadi, lebih pada aji mumpung."

Meski begitu, Ujang berpendapat, semua itu sah saja dilakukan dalam demokrasi. Siapa pun bisa terpilih dalam pilkada baik figur yang memiliki kapasitas maupun yang tidak.

"Dan, hantu belau pun yang enggak jelas bisa terpilih," tutur Ujang.

Menurut Ujang, kans Gibran Jokowi menang cukup besar karena berstatus anak presiden. Harga diri Presiden Jokoewi bisa jatuh kalau Gibran kalah.

Dia mengatakan Jokowi bisa memenangkan dirinya menjadi Presiden RI dua periode. Maka, Ujang lantas beranalisa, membuat Gibran menang di Solo urusan mudah. Selain itu, Gibran akan diusung oleh PDIP yang memiliki 30 kursi dari 45 kursi di DPRD Kota Solo.

Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Wuryanto mengatakan meski diuntungkan sebagai anak Presiden RI, Gibran tetap harus menunjukkan kualitas dan kompetensinya.

"Kalau enggak, ditertawakan, Republik (ini) akan menertawakan," ujarnya pada Rabu lalu, 11 Desember 2019.

Bambang Pacul, begitu dia dikenal oleh koleganya, membandingkan Gibran dengan Puan Maharani, Ketua DPR yang juga putri Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri.

Menurut dia, keduanya diuntungkan sebagai anak Presiden RI tapi yang membedakan Puan sudah membuktikan kualitasnya di bidang politik.

Sebelum menjabat Ketua DPR RI, Puan adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 2014-2019.

"Kalau Gibran dilahirkan sebagai anaknya Jokowi, beruntunglah dikau. Kalau diangkat jadi anak Mega, beruntunglah dikau," ucapnya setengah berseloroh.

Berita terkait

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

7 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

8 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

9 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

13 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

13 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

14 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

15 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

17 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

17 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

18 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya