Komnas: Banyak Publik Tak Tahu Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu

Reporter

Halida Bunga

Editor

Amirullah

Rabu, 4 Desember 2019 19:39 WIB

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam. TEMPO/Ijar Karim

TEMPO.CO, Jakarta - Komnas HAM menyatakan ketidaktahuan masyarakat terhadap kasus-kasus pelanggaran HAM berat masa lalu terbilang tinggi. Kesimpulan itu berdasarkan laporan riset dan survei Penyelesaian Pelanggaran HAM Masa Lalu pada Era Kepemimpinan Joko Widodo.

Survei yang dilakukan Komnas HAM bersama Litbang Kompas itu dirilis di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat pada Rabu, 4 Desember 2019.

Survei itu mencakup lima dari 12 kasus HAM yang ditangani Komnas HAM, yaitu Peristiwa 1965, Petrus 1982, Penculikan Aktivis 1997, Penembakan Trisakti-Semanggi 1998, dan Kerusuhan Mei 1998.

"Dari 5 kasus, angka ketidaktahuan masyarakat tinggi," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam pemaparan.

Survei menunjukkan, pada generasi Z berusia di bawah 22 tahun, sebanyak 51,7 persen menyatakan tidak tahu-menahu kasus pelanggaran HAM. Sementara 6,4 persen sisanya menyatakan kasus sudah tuntas. Sedangkan 41,9 persen menyebut kasus belum tuntas.

Advertising
Advertising

Pada generasi milenial berusia 22-40 tahun, sebanyak 47,3 persen menyatakan tidak tahu dan 36,4 persen menyebut kasus belum tuntas. Sementara 16,3 persen sisanya menyatakan kasus sudah tuntas.

Selain itu, pada generasi X berusia di atas 41 tahun, sebanyak 44,8 persen menyatakan tidak tahu, 39,5 persen menyebut kasus belum tuntas, dan 15,7 persen sisanya menyatakan kasus sudah tuntas. Survei dilakukan kepada lebih dari 1200 responden di 34 provinsi.

Berdasarkan survei itu, Anam menegaskan dibutuhkan usaha yang besar untuk memperkuat narasi peristiwa masa lalu dengan baik. "Ini otokritik terhadap Komnas dan aktivis HAM," ujarnya.

Berita terkait

Bertemu Pemerintah Belanda, JATAM Kaltim Beberkan Dugaan Pelanggaran HAM di IKN

15 jam lalu

Bertemu Pemerintah Belanda, JATAM Kaltim Beberkan Dugaan Pelanggaran HAM di IKN

JATAM Kaltim berharap negara lain tak menanam modal di IKN lantaran menilai pembangunan IKN telah banyak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

4 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Laporan Investigasi: Indonesia Impor Spyware dari Perusahaan Israel

4 hari lalu

Laporan Investigasi: Indonesia Impor Spyware dari Perusahaan Israel

Indonesia dikabarkan tengah mengimpor Indonesia tengah mengimpor sejumlah produk spyware dan pengawasan yang sangat invasif dari Israel.

Baca Selengkapnya

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

4 hari lalu

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

Komnas HAM mengingatkan agar pasukan tambahan yang dikirimkan ke Intan Jaya sudah berpengalaman bertugas di Papua.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

5 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

5 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

7 hari lalu

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Apa Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden?

12 hari lalu

Apa Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden?

Prabowo-Gibran resmi ditetapkan menjadi presiden dan wakil presiden terpilih oleh KPU. Berikut pemberitaan media asing soal penetapan itu.

Baca Selengkapnya

AS Jatuhkan Sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, Apa Tuduhannya?

14 hari lalu

AS Jatuhkan Sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, Apa Tuduhannya?

Amerika Serikat akan menjatuhkan sanksi terhadap batalion Netzah Yehuda Israel atas perlakuan mereka terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Partai Buruh Israel Desak Pembubaran Batalion IDF dengan Sejarah Pelanggaran HAM

15 hari lalu

Pemimpin Partai Buruh Israel Desak Pembubaran Batalion IDF dengan Sejarah Pelanggaran HAM

Pemimpin Partai Buruh Israel mengatakan batalion Netzah Yehuda dalam Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membunuh warga Palestina "tanpa alasan yang jelas".

Baca Selengkapnya