Staf Khusus Milenial Jelaskan Konsep Program Penanaman Pancasila

Minggu, 1 Desember 2019 15:52 WIB

Foto kolase Staf khusus Presiden Joko Widodo, Gracia Billy Yosaphat Mambrasar. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gracia Billy Mambrasar, mengatakan tim telah menyelesaikan masukan untuk program penanaman ideologi Pancasila. Masukan ini bakal mereka serahkan kepada Jokowi untuk digabungkan dengan saran-saran dari pihak lain.

Billy menjelaskan para staf milenial menyoroti cara agar nilai-nilai Pancasila bisa diterjemahkan dengan baik ke dalam perilaku masyarakat Indonesia terutama kalangan muda dan dapat diukur.

"Jadi lebih dari sekadar jargon atau kampanye. Kalau di internet, kan, masyarakat menduga bahwa ini akan jadi jargon aja, kampanye saja," katanya saat dihubungi Tempo, Ahad, 1 Desember 2019.

Pendiri Kitong Bisa ini menuturkan para staf khusus milenial memberi masukan agar ada sistem yang bisa mengukur dan melihat perubahan dari masyarakat terkait ideologi Pancasila. "Tapi detailnya seperti apa nanti akan disampaikan oleh bapak," katanya.

Menurut Billy, tim staf khusus tidak mengkritik atau mengambil alih tugas dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). "Kehadiran kami untuk memperkaya dan termasuk salah satunya melihat dari sudut pandang yang berbeda dan ini kami sampaikan ke Presiden," ucap dia.

Advertising
Advertising

Ia mengatakan para staf khusus milenial ini tidak akan ikut mengeksekusi program-program penanaman Pancasila. "Tidak. Peran stafsus itu adalah memang dia melihat sudut pandang berbeda dan menyampaikan masukan. Eksekusi tetap ada di lembaga terkait," katanya.

Sebelumnya, salah satu staf milenial Presiden Jokowi, Aminuddin Ma'ruf, mengatakan dua tugas pertama mereka adalah membantu mengkonsep kartu prakerja dan pengarusutamaan ideologi Pancasila pada anak muda.

"Seminggu ini secara penugasan staf khusus yang kolektif baru dua itu. Soal urusan kartu prakerja dan pengarusutamaan nilai Pancasila," kata Amin saat ditemui Tempo di ruang kerjanya Rabu malam, 28 November 2019.

Terkait pengarusutamaan Pancasila, kata Aminuddin, pemerintah ingin penanaman ideologinya menyasar anak-anak muda. "Karena secara peta demografi mayoritas yang jadi sasaran penanaman ideologi Pancasila kan anak muda. Kalau pakai pendekatan atau modelnya gak ada perubahan, ya, tidak akan efektif," ucapnya.

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

1 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

5 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

7 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

18 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

18 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

20 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

23 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya