Warganet Terbelah Soal Rencana Pilkada Tak Langsung

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Senin, 25 November 2019 17:31 WIB

Persiapan sepekan jelang Pilkada daerah di Tangerang Selatan, 2 Desember 2015. Pilkada serentak di seluruh Indonesia akan berlangsung pada 9 Desember mendatang. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan sedang mengkaji opsi-opsi sebagai solusi atas evaluasi pemilihan kepala daerah atau pilkada langsung. Opsi-opsi yang disebut Tito, antara lain tetap menjalankan pilkada langsung dengan meminimalisir efek negatifnya, pilkada kembali ke DPRD, atau pilkada asimetris.

"Saya tidak mengatakan mana yang paling baik, tapi kami akan melakukan kajian akademik," ujar Tito dalam rapat bersama Komite I DPD di Kompleks DPR RI, Jakarta, Senin, 18 November 2019.

Dalam jajak pendapat yang digelar tempo.co, langkah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengkaji ulang pemilihan kepala daerah secara langsung cukup mendapat perhatian besar pembaca. Pembaca umumnya terbelah atas rencana tersebut.

Pada jajak pendapat yang berlangsung pada 11-25 November 2019 tersebut, ada 968 pembaca tempo.co yang memberikan suara mereka terhadap persoalan ini. Sebanyak 388 orang (50,41 persen) tidak setuju dengan rencana kaji ulang pilkada langsung.

Sementara 457 orang (47,21 persen) setuju dengan rencana kaji ulang pemilihan kepala daerah secara langsung, sedangkan sisanya sebanyak 23 orang (2,38 persen) mengaku tidak tahu.

Advertising
Advertising

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menilai para elite politik seakan-akan menyalahkan masyarakat atas tingginya biaya pilkada langsung. "Wacana pilkada tak langsung ini seolah-olah menyalahkan rakyat untuk sesuatu yang rusak di republik ini," kata Lucius.

Dia menilai uang yang diberikan kepada rakyat tak seberapa, hanya kisaran puluhan ribu saja. "Biaya politik tinggi itu seolah-olah menyalahkan uang Rp 10 ribu, Rp 50 ribu yang diberikan kepada pemilih," ujarnya.

Menurutnya, biaya politik paling tinggi justru untuk mahar politik yang diberikan para calon kepada partai-partai politik yang mengusungnya. Lucius menyebut mahar politik ini sangat menyedot kantong para calon, tak ada harga pasaran yang jelas, dan sangat fluktuatif dalam waktu singkat.

Lucius menilai justru lebih banyak uang yang dihabiskan jika sistem pilkada diubah menjadi tidak langsung. Pemilihan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah justru akan lebih tertutup dan mengandalkan orang berduit untuk bisa maju. "Dengan situasi parpol yang makin malas melakukan kaderisasi, lalu akhirnya memungut orang-orang yang punya potensi untuk diusung jadi calon kepala daerah," kata dia.

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan kubu Muktamar Jakarta Humphrey Djemat menolak kembalinya sistem pilkada tak langsung oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Humphrey menilai sistem pilkada lewat DPRD tak akan memunculkan figur-figur seperti Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Joko Widodo atau Jokowi, dan Tri Rismaharini yang dinilainya berkualitas.

"Seorang Ahok tidak akan muncul kalau tidak ada pilkada langsung, termasuk juga Presiden Jokowi, Ibu Risma, dan dalam perjalanannya kita akan lihat Ridwan Kamil," kata Humphrey.

Menurut Humphrey, figur-figur berkualitas dan berintegritas tak akan muncul jika pilkada dilakukan oleh DPRD. Sebab, proses pemilihan akan sangat ditentukan oleh oligarki partai politik. Humphrey juga menilai sistem pilkada tak langsung ibarat barang busuk jika digunakan lagi. "Kalau dulu sudah dicoba, sekarang kemudian dilakukan dengan pilkada langsung, sekarang mau kembali, ya pakai barang busuk lagi sebenarnya," kata dia.

Humphrey mengatakan yang perlu dibenahi sebenarnya adalah sistem partai politik. Dia menyoal maraknya mahar politik yang kerap terjadi dalam pencalonan kepala daerah. Jika partai politik ini tak dibenahi, dia memprediksi sulit terjadi perubahan di Indonesia.

Berita terkait

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

2 jam lalu

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

KPU RI meminta para peserta Pilkada serentak 2024 di Provinsi Bali agar menerapkan kampanye hijau. Apa itu kampanye hijau?

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

3 jam lalu

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

Teguh Prakosa memastikan bakal ikut serta dalam Pilkada 2024 sebagai calon wali kota Solo. Berikut rekam jejak pria yang sempat mendampingi Gibran.

Baca Selengkapnya

Bakal Calon Bupati Sragen Minta Dukungan Buruh untuk Maju di Pilkada 2024

13 jam lalu

Bakal Calon Bupati Sragen Minta Dukungan Buruh untuk Maju di Pilkada 2024

Putri mantan Bupati Sragen Untung Wiyono, Wina Sukowati, menggelar silaturahmi bersama Sahabat Buruh Sragen. MInta dukungan buat Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

1 hari lalu

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

Pengambilan formulir ke PKB, Nasdem, hingga PSI.

Baca Selengkapnya

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

2 hari lalu

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyarankan agar rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) ditunda hingga Pilkada selesai.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

3 hari lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

3 hari lalu

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

Dua kader Golkar ini melamar jadi calon gubernur Banten dan Jakarta lewat PKB. Muhaimin Iskandar sebut belum jamin akan berkoalisi.

Baca Selengkapnya

12 Nama Daftar Pilkada Solo Lewat PDIP, dari Kader Partai hingga Pedagang Baut

3 hari lalu

12 Nama Daftar Pilkada Solo Lewat PDIP, dari Kader Partai hingga Pedagang Baut

PDIP telah membuka pendaftaran dan penyaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Solo. Sebanyak 12 orang telah mendaftar.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

4 hari lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

4 hari lalu

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

Ririn dianggap tokoh milenial muda yang dapat mewakili gender yang menjadi jumlah pemilih dominan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya