Sultan HB X Menjawab Soal Meningkatnya Intoleransi di Yogyakarta

Senin, 25 November 2019 15:23 WIB

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK bertamu ke kantor Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Komplek Kepatihan Yogyakarta Jumat 15 November 2019. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono XI mengatakan belum mengetahui survei dari Setara Institute yang menyebut terjadi peningkatan intoleransi di wilayahnya.

Survei itu juga menyebut Yogyakarta kini masuk menjadi 10 daerah dengan jumlah kasus pelanggaran kebebasan berkeyakinan/beribadah tertinggi di tanah air lima tahun belakangan ini.

“Ya mungkin saja (Yogya jadi daerah dengan intoleransi tertinggi), tapi saya belum tahu persis,” ujar Sultan di sela peringatan Hari Guru di Yogyakarta Senin, 25 November 2019.

Raja Keraton itu menuturkan belum mengetahui apa saja dasar yang dipakai organisasi Setara mengukur tingkat intoleransi di DIY itu. Yang jelas, ujar Sultan, pihaknya selaku pemerintah terus menurunkan beban kasus intoleransi itu.

“Sebenarnya perkembangan (kasus intoleransi) itu terus terjadi, sekarang alasannya (kedok intoleransi) kearifan lokal,” ujar Sultan.

Advertising
Advertising

“Jadi (sasaran intoleransi) itu sedang berganti motif atau isu,” kata Sultan.

Beberapa kasus di DIY, tindak intoleransi memang beragam. Awalnya satu kelompok akan menekan kelompok lain yang minoritas atas dasar agama tertentu. Ini terjadi misalnya kasus pemotongan nisan kayu salib di Kotagede beberapa waktu lalu. Ada juga pengusiran seorang seniman beragama nasrani yang hendak mengontrak dari sebuah kampung di Bantul beberapa waktu lalu.

Setelah memakai dasar agama, tindak intoleransi juga menjamah atau menyasar pada adat istiadat yang dilakukan warga lokal. Seperti acara persiapan labuhan pantai di Bantul yang dirusak dan teranyar kasus pembubaran upacara Ki Ageng Mangir masih di Bantul November ini.

“Ya kejadian kejadian itu kami coba tangani. Dan kami juga sering keras pada hal hal yang kurang berkenan, yang masjid Agung (Kauman) pun Keraton tak akan izinkan untuk kepentingan yang lain,” ujar Sultan.

Beberapa waktu lalu Masjid Gedhe Kauman hendak digunakan untuk acara Muslim United yang mendatangkan sejumlah pembicara. Namun Acara itu akhirnya digeser ke Masjid Jogokariyan karena Keraton Yogya tak mau mengeluarkan izin.

Sebagian kasus intoleransi di DIY, berulang kali paling sering terjadi di Kabupaten Bantul. Sultan HB X mengaku tak tahu persis mengapa kabupaten yang diapit Gunungkidul, Kota Yogya, dan Kulonprogo itu yang paling sering jadi panggung intoleransi.

“Saya nggak tahu (kasus terjadinya intoleransi sering di Bantul), ya mungkin memang domisilinya di situ,” ujar Sultan.

Berita terkait

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

10 jam lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

12 jam lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

2 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

3 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

3 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

3 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

4 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Nobar Timnas U-23, Ini Katanya Saat Garuda Muda Gagal ke Final

5 hari lalu

Sultan HB X Nobar Timnas U-23, Ini Katanya Saat Garuda Muda Gagal ke Final

Sultan HB X lesehan bersama warga dijamu bakmi godog saat nobar pertandingan semifinal Indonesia vs Uzbekistan di PIala Asia U-23.

Baca Selengkapnya