TEMPO Interaktif, Jakarta: Direktur Jenderal Pendidikan TInggi Departemen Pendidikan Nasional Fasli Jalal menyatakan secara akademis kemampuan bahasa Inggris mahasiswa lulusan perguruan tinggi Indonesia cukup bagus. "Hanya kurang percaya diri dan keberanian," ujar Fasli ketika dihubungi Tempo Ahad. Padahal, menurut Fasli kemampuan komunikasi itu tak harus berbahasa dengan baik dan benar. "Pakai bahasa tarzan pun bisa." Selama ini diakuinya mahasiswa Indonesia menganggap berkomunikasi bahasa asing itu harus sudah paham gramatikalnya dahulu. "Kalau sering diucapkan, otomatis kemampuan bahasanya juga meningkat," tutur Fasli.Perguruan Tinggi, Fasli melanjutkan saat ini lebih banyak menggunakan standar Test of English as a Foreign Language (TOEFL) bagi mahasiswa baru atau tingkat akhir. "Syarat ini memang secara akademis lebih bagus," kata dia. "Tapi dalam konteks komunitas lebih baik menggunakan TOEIC". TOEIC (Test of English for Internal Communication) merupakan uji kemampuan bahasa inggris dengan fokus percakapan harian.Departemen sendiri sudah lima tahun menerapkan TOEIC pada Sekolah Menengah Kejuruan di seluruh Indonesia. "Baru 3 tahun terakhir kami terapkan ke Politeknik," tambah Fasli. Politeknik yang sudah memakai standar TOEIC adalah Politeknik Manufaktur Bandung dan Politeknik Negeri Bandung.Menurut Fasli perlu gerakan masif untuk mengubah pola pikir TOEFL menjadi TOEIC, "TOEFL itu ada yang sudah menerapkan di universitasnya lebih dari 10 tahun." Hasil penerapan TOEIC pada siswa lulusan kejuruan diakui Fasli sudah terlihat pada keberanian mereka berbicara dan mengemukakan pendapat.Dianing Sari/b>
BPIP menggelar diskusi tentang etika sosial dan pendidikan. Muncul usulan pembelajaran etika sosial serta Pancasila yang semestinya menjadi basis dan orientasi pendidikan.
Bamsoet Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi di Indonesia
21 hari lalu
Bamsoet Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi di Indonesia
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet mendukung penandatanganan nota kesepahaman atau MoU antara Universitas Wahid Hasyim Semarang, Universitas Perwira Purbalingga, dan Universitas Terbuka dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
Celios Luncurkan China-Indonesia Provincial Index: China Tak Hanya Masuk ke Bidang Ekonomi, Ada 7 Sektor Lainnya. Apa Saja?
23 hari lalu
Celios Luncurkan China-Indonesia Provincial Index: China Tak Hanya Masuk ke Bidang Ekonomi, Ada 7 Sektor Lainnya. Apa Saja?
Center of Economic and Law Studies (Celios) merilis laporan China-Indonesia Provincial Index. Laporan ini menunjukkan mengenai seberapa besar pengaruh China di setiap provinsi di Indonesia pada berbagai bidang.