Kemampuan Lulusan Vokasi Harus Sesuai Kebutuhan Lapangan Kerja

Rabu, 20 November 2019 18:09 WIB

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat menjadi Keynote Speaker Seminar Kebangsaan 'Penguatan Vokasi yang Unggul, Berdaya Saing, dan Berwawasan Kebangsaan', di Gedung Nusantara V MPR RI, Jakarta pada Rabu, 20 November 2019.

INFO NASIONAL — Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, yang akrab disapa Bamsoet mengingatkan para pendidik (guru) dan peserta didik (generasi muda) bahwa pola kerja secara global telah berubah drastis. Hal ini terjadi karena gelombang besar yang mengakibatkan gangguan baru (a new wave of disruption) yang saat ini melanda dunia.

Fenomena ini bisa dilihat dari proses relokasi industri dari Eropa dan Amerika menuju Asia (Indonesia, Vietnam, Thailand, Pakistan, India, dan lain-lain) dan Amerika Latin (diwakili Brazil) yang telah dimulai sejak tahun 1970-an.

"Dampak relokasi industri adalah aplikasi otomatisasi yang intensif dan masif yang mengubah persyaratan pekerjaan yang bersifat digital. Sumber daya manusia yang tidak menguasai literasi digital, cepat atau lambat akan tersingkir," ujar Bamsoet saat menjadi Keynote Speaker Seminar Kebangsaan 'Penguatan Vokasi yang Unggul, Berdaya Saing, dan Berwawasan Kebangsaan', di Gedung Nusantara V MPR RI, Jakarta, Rabu, 20 November 2019.

Seminar yang diadakan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jakarta Utara, Institut STIAMI, Yayasan Hangtuah dan didukung MPR RI ini dihadiri 405 peserta yang terdiri dari para guru Taman Kanak-Kanak, kepala sekolah dan guru SD, SMP, SMA se-Jakarta, dosen dan mahasiswa.

Turut hadir menjadi narasumber antara lain, Ketua PGRI Jakarta Utara, Supriyatin; Walikota Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko; Wakil Rektor III Institut STIAMI, Agus Cholik; dan Ketua STIE Indonesia Jakarta, Ridwan Maronrong; serta Ketua Umum Yayasan Hangtuah, Amri Husaini.

Advertising
Advertising

Bamsoet menjelaskan, salah satu dampak Revolusi Industri 4.0 adalah terbentuknya pasar hiperkompetitif yang menuntut kreativitas dan inovasi, menguras sumber daya keuangan, dan dapat mengucilkan sumber daya manusia dari lingkungan industri karena alasan efisiensi.

Tantangan baru dunia kerja di era Revolusi Industri 4.0 adalah integrasi pemanfaatan internet dengan lini produksi yang memanfaatkan kecanggihan teknologi dan informasi.

"Karakteristik Revolusi Industri 4.0 ini meliputi digitalisasi, optimalisasi dan kustomisasi produksi, otomasi dan adapsi, interaksi antara mesin dan manusia, nilai tambah jasa dan bisnis, automatic data exchange and communication, dan penggunaan teknologi Internet. Tantangan tersebut, harus dapat diantisipasi melalui transformasi pasar kerja Indonesia dengan mempertimbangkan perubahan iklim bisnis dan industri," ujar Bamsoet menjelaskan.

Oleh karena itu, Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini mendorong dunia pendidikan dan dunia industri untuk dapat mengembangkan industrial transformation strategy, salah satunya dengan mempertimbangkan perkembangan sektor ketenagakerjaan karena transformasi industri akan berhasil dengan adanya tenaga kerja yang kompeten.

"Di sinilah kita merasakan betapa pentingnya menyelenggarakan pendidikan vokasi dan profesi dalam rangka menghasilkan lulusan yang mampu bekerja atau berusaha secara produktif. Pendidikan vokasi dan profesi menawarkan program-program pendidikan dan pelatihan jenis jenis kecakapan atau keahlian yang dibutuhkan oleh angkatan kerja melalui berbagai jalur pendidikan," ucap Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini berpandangan, keberhasilan pendidikan vokasi dan profesi jangan sekali-kali diukur dari perspektif penyedia layanan pendidikan (supply driven) seperti banyaknya lulusan penerima ijazah, banyaknya penerima sertifikat, tingginya nilai ujian, atau sejenisnya.

Keberhasilan pendidikan vokasi dan profesi harus diukur berdasarkan perspektif penerima kerja. Misalnya, serapan lapangan kerja, peningkatan produktivitas, peningkatan penghasilan, kepuasan stakeholder, dan sejenisnya.

"Pendidikan yang berorientasi terhadap kebutuhan dapat diwujudkan dengan mengembangkan mekanisme koordinasi sistemik antara penyedia pendidikan, pemerintah, para pemegang kebijakan perekonomian, lembaga sertifikasi profesi terkait, dan para penerima kerja sebagai pengguna. Jika perubahan orientasi ini dapat dilakukan, maka saya tidak akan mendengar lagi anomali bahwa pendidikan vokasi dan profesi malah cenderung lebih menghasilkan pengangguran dibanding mengatasi pengangguran," kata Bamsoet. (*)

Berita terkait

Bertemu KSAD, Bamsoet Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit

3 hari lalu

Bertemu KSAD, Bamsoet Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit

Alutsista guna menjaga kedaulatan bangsa Indonesia. Kesejahteraan prajurit sebagai simbol penghargaan negara terhadap tugas berat yang telah dijalankan.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Dorong Menkopolhukam Gunakan Dalil Keselamatan Rakyat untuk Tangani OPM

3 hari lalu

Ketua MPR Dorong Menkopolhukam Gunakan Dalil Keselamatan Rakyat untuk Tangani OPM

Instruksi dan koordinasi dari satu pintu, yakni dari kantor Kemenkopolhukam, memastikan setiap pergerakan pasukan TNI-Polri hingga intelijen di lapangan termonitor dengan baik.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Sebut MPR RI Tengah Siapkan Berbagai Legacy

4 hari lalu

Bamsoet Sebut MPR RI Tengah Siapkan Berbagai Legacy

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengatakan, MPR RI periode 2019-2024 sedang mempersiapkan berbagai legacy atau peninggalan.

Baca Selengkapnya

Bedah Buku Karya KSAL, Bamsoet Tegaskan Dukung Peningkatan Alutsista

12 hari lalu

Bedah Buku Karya KSAL, Bamsoet Tegaskan Dukung Peningkatan Alutsista

Peningkatan Alutsista sangat diperlukan seturut posisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Imbau Pemerintah Antisipasi Melemahnya Rupiah

18 hari lalu

Bamsoet Imbau Pemerintah Antisipasi Melemahnya Rupiah

Bamsoet imbau pemerintah segera mengantisipasi anjloknya nilai tukar rupiah yang tembus Rp 16.000 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Depinas SOKSI Revitalisasi dan Redinamisasi Organisasi

18 hari lalu

Bamsoet Dorong Depinas SOKSI Revitalisasi dan Redinamisasi Organisasi

Ketua MPR RI sekaligus Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menegaskan, SOKSI di bawah kepemimpinan Ketua Umum (non aktif) Ahmadi Noor Supit siap melakukan revitalisasi dan redinamisasi dalam menghadapi berbagai perubahan dan tantangan yang semakin berat.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra atas Keputusan TNI Kembali Gunakan Istilah OPM

19 hari lalu

Pro-Kontra atas Keputusan TNI Kembali Gunakan Istilah OPM

Penyebutan OPM bisa berdampak negatif karena kurang menguntungkan bagi Indonesia di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Prabowo Rangkul Semua Partai Politik Masuk Koalisi Pemerintahan

23 hari lalu

Bamsoet Dukung Prabowo Rangkul Semua Partai Politik Masuk Koalisi Pemerintahan

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menuturkan bahwa Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Arsjad Rasjid, berencana menemui calon presiden terpilih Prabowo Subianto untuk bersilaturahmi.

Baca Selengkapnya

Catatan Ketua MPR RI: Menghayati Berkah Idul Fitri Bagi Harmonisasi Kehidupan Bersama

26 hari lalu

Catatan Ketua MPR RI: Menghayati Berkah Idul Fitri Bagi Harmonisasi Kehidupan Bersama

Akhirnya, akan selalu ada momentum bagi semua orang memulihkan kelembutan hati yang sejatinya ada pada setiap pribadi.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Tegaskan Indonesia Terus Dukung Kemerdekaan Palestina

32 hari lalu

Ketua MPR Tegaskan Indonesia Terus Dukung Kemerdekaan Palestina

Dukungan Indonesia kembali dinyatakan saat menerima rombongan imam Palestina.

Baca Selengkapnya