Kemenko PMK: Sertifikat Layak Kawin Lengkapi Bimbingan Pranikah

Reporter

Halida Bunga

Editor

Amirullah

Selasa, 19 November 2019 15:54 WIB

Alissa Wahid. Dok.TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengatakan sertifikat layak kawin merupakan langkah penyempurnaan bimbingan pranikah di semua agama.

"Ini (sertifikasi layak kawin) sudah dilakukan lama oleh Kementerian Agama. Tinggal disempurnakan. Ini justru jadi disempurnakan dan scale up. Bukan start from zero," kata Deputi Koordinasi Bidang Pendidikan dan Agama Kemenko PMK, Agus Sartono, di Gedung Kemenko PMK pada Selasa, 19 November 2019.

Hal ini diungkapkan Agus usai melakukan audiensi dengan pakar Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin Kementerian Agama (Bimwin Catin Kemenag).

Anggota Bimwin Catin Kemenag, Alissa Wahid mengatakan, selama ini bimbingan pranikah dilakukan secara mandiri oleh beberapa kelompok agama, seperti Kristen dan Katolik yang dilakukan di gereja masing-masing. "Organisasi masyarakat berbasis agama seperti NU dan Muhammadiyah, juga biasanya punya. Tapi kan belum ada penyelarasan gitu," kata Alissa.

Alissa mengatakan, selama ini materi bimbingan pranikah cukup bervariasi, sehingga perlu ada penyelarasan. Maka, penyempurnaan itu akan memuat sejumlah materi terkait pengelolaan kehidupan rumah tangga, prinsip kesetaraan, prinsip kerja sama, pemahaman karakter pasangan hingga manajemen ekonomi. "Tujuannya adalah membekali calon pengantin untuk mengelola kehidupan perkawinannya," ujar Alissa.

Advertising
Advertising

Agus menambahkan, Kemenko PMK bersama Bimwin Catin Kemenag mendiskusikan berbagai dimensi persoalan, mulai dari pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. "Kami sederhanakan yang mudah dipahami," kata Agus.

Dia menjelaskan, selain Kemenag, bimbingan itu akan melibatkan sejumlah Direktorat Jenderal, dan Bimbingan Masyarakat (Bimas). "Pernikahan ini harus didasari pada landasan agama yang kuat. Agama apapun," katanya.

Agus mengatakan, penyempurnaan bimbingan itu juga mencakup pemahaman tentang arti penting mengelola keluarga sehat. Karena itu, Kemenko PMK juga akan melibatkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Tak kalah penting, bimbingan itu juga mencakup masalah keuangan keluarga. Agus mengatakan, 365 ribu kasus perceraian pertahun bersumber dari masalah keuangan. Selain itu, pendidikan juga menjadi salah satu aspek penyempurnaan bimbingan. Agus mengatakan hal itu dimulai dari pemahaman Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Berita terkait

Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

6 hari lalu

Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

Menko PMK Muhadjir Effendy meminta Sumatera Barat bisa mencanangkan sadar bencana setiap harinya dalam puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024.

Baca Selengkapnya

Jadi Saksi Sengketa Pilpres di MK, Muhadjir Sebut Tak Ada Pejabat 100 Persen Netral

27 hari lalu

Jadi Saksi Sengketa Pilpres di MK, Muhadjir Sebut Tak Ada Pejabat 100 Persen Netral

Muhadjir Effendy menyatakan tidak ada pejabat yang netral karena setiap orang memiliki preferensi dan tendensi politik.

Baca Selengkapnya

Muhadjir Jelaskan Program Bansos dan Perlinsos Tak Dikhususkan di Satu Kementerian Saja

28 hari lalu

Muhadjir Jelaskan Program Bansos dan Perlinsos Tak Dikhususkan di Satu Kementerian Saja

Menko PMK Muhadjir menekankan bahwa program bansos dan perlinsos pemerintah tak hanya dikhususkan di satu kementerian tertentu.

Baca Selengkapnya

3 Poin Penting dari Kemenko PMK soal Pramuka Tak Lagi Jadi Ekskul Wajib

29 hari lalu

3 Poin Penting dari Kemenko PMK soal Pramuka Tak Lagi Jadi Ekskul Wajib

Kemenko PMK menjelaskan catatan soal Pramuka yang tak lagi jadi ekskul wajib dengan ditetapkannya Kurikulum Merdeka.

Baca Selengkapnya

Sambut Arus Mudik Lebaran 2024, Menko PMK: Upaya Persiapan Sudah Maksimal

31 hari lalu

Sambut Arus Mudik Lebaran 2024, Menko PMK: Upaya Persiapan Sudah Maksimal

Meski diprediksi akan ada kenaikan jumlah pemudik lebih dari 50 persen, Menko PMK ungkap persiapan arus mudik Lebaran 2024 sudah maksimal.

Baca Selengkapnya

Kemenko PMK Jelaskan Penyelenggaraan Haji 2024 agar Ramah Lansia

31 hari lalu

Kemenko PMK Jelaskan Penyelenggaraan Haji 2024 agar Ramah Lansia

Jemaah haji 2024 diberangkatkan dalam 554 kloter dan tersebar di 14 asrama haji serta 13 embarkasi.

Baca Selengkapnya

Soal TPPO Berkedok Program Ferienjob Jerman, Kemenko PMK akan Evaluasi dan Dorong Mahasiswa Tak Jera

31 hari lalu

Soal TPPO Berkedok Program Ferienjob Jerman, Kemenko PMK akan Evaluasi dan Dorong Mahasiswa Tak Jera

Kemenko PMK imbau agar institusi dan mahasiswa tak jera dengan program magang ke luar negeri usai kasus TPPO berkedok program Ferienjob Jerman

Baca Selengkapnya

Kemenko PMK Minta Masyarakat yang Hendak Mudik Gunakan Transportasi Publik

32 hari lalu

Kemenko PMK Minta Masyarakat yang Hendak Mudik Gunakan Transportasi Publik

Berikut ini imbauan dan tips mudik Lebaran 2024 dari Kemenko PMK yang bisa dijadikan panduan oleh masyarakat.

Baca Selengkapnya

Persiapan Arus Mudik Lebaran 2024, Kemenko PMK Ungkap Upaya yang Dilakukan Pemerintah

32 hari lalu

Persiapan Arus Mudik Lebaran 2024, Kemenko PMK Ungkap Upaya yang Dilakukan Pemerintah

Arus mudik Lebaran diprediksi akan terjadi pada 5 sampai 7 April 2024.

Baca Selengkapnya

Menko PMK Muhadjir Effendy: PON 2024 Aceh - Sumut Kado Istimewa untuk Presiden Jokowi

36 hari lalu

Menko PMK Muhadjir Effendy: PON 2024 Aceh - Sumut Kado Istimewa untuk Presiden Jokowi

Menko PMK Muhadjir Effendy menyatakan bahwa PON 2024 Aceh - Sumut sebagai kado istimewa untuk Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya