Sukses Tingkatkan Pendapatan Tanpa Bakar Lahan

Jumat, 15 November 2019 15:38 WIB

Tak lagi bakar lahan, Petani desa mengkiang ini sukses tngkatkan pendapatan.

INFO NASIONAL — Daniel (37), petani asal Dusun Sungai Langer, Desa Mengkiang, Sanggau, Kalimantan Barat, membagikan kesuksesannya meningkatkan pendapatan dan produktivitas tanah setelah meninggalkan teknik pembukaan lahan dengan cara dibakar dan berpindah-pindah. Hasil pertanian yang sebelumnya hanya digunakan untuk konsumsi keluarga, kini mampu memberikan penghasilan hingga Rp 1 juta per minggu.

“Teknik pembukaan lahan dengan cara dibakar dan berpindah-pindah masih kerap dilakukan petani di daerah saya, karena dianggap sebagai tradisi turun-temurun dan lebih efisien. Padahal, jika dilihat jangka panjang, pertanian tanpa pembakaran justru menghasilkan lebih banyak keuntungan," kata Daniel yang diundang menjadi pembicara dalam Forum Diskusi Pojok Iklim yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada Rabu, 13 November 2019.

Daniel juga dikenal sebagai motor penggerak dalam melakukan transformasi praktik bertani di lingkungan sekitarnya. "Dia adalah orang pertama dan yang paling konsisten menerapkan praktik pembukaan lahan tanpa bakar (PLTB) di Kabupaten Sanggau," kata Kubin, Sekretaris Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Sanggau.

Saat ini di Dusun Sungai Langer setidaknya sudah ada 20 kepala keluarga yang mengikuti jejak Daniel, melakukan pembukaan lahan tanpa bakar. Keberhasilan Daniel melakukan pembukaan lahan tanpa bakar tidak lepas dari peran dan binaan PT Finanntara Intiga, unit bisnis Asia Pulp and Paper (APP) Sinar Mas di Kalimantan Barat melalui program Desa Makmur Peduli Api (DMPA).

Daniel melakukan pembukaan lahan tanpa bakar dengan metode Sanggau Farming System (SFS). Melalui metode ini Daniel mampu meningkatkan produktivitas lahan sekaligus berkontribusi memelihara kelestarian alam dan lingkungan sekitar.

Advertising
Advertising

Sanggau Farming System mempunyai dua prinsip, yakni prinsip penghasilan dan prinsip penataan. Prinsip penghasilan, kami membaginya menjadi penghasilan harian, bulanan, dan tahunan. Sedangkan untuk prinsip penataan, ada lima hal yang perlu dilakukan oleh petani yaitu tata ruang, tata waktu, tata kelola, tata pengairan, dan tata niaga,” ujar Daniel menjelaskan.

Selain tanpa bakar, SFS juga diterapkan tanpa berpindah-pindah. Lahan dibagi ke dalam beberapa area atau jalur untuk menciptakan variasi tanaman sehingga lahan bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan.

Usaha Daniel bukan pertama kalinya mendapat pengakuan. Pada tahun 2017 lalu, Daniel mewakili desanya menerima penghargaan Program Kampung Iklim dari KLHK atas kesuksesannya memelopori teknik pertanian tanpa bakar.

"Saat ini saya tidak peduli berapa rupiah yang saya hasilkan, yang terpenting, saya beserta keluarga sudah berubah dari berladang berpindah-pindah (dengan membakar) menjadi menetap (tanpa bakar)," ucap Daniel.

APP Sinar Mas menjalankan program DMPA dengan mendukung masyarakat untuk mengelola lahan dengan metode agroforestri, yakni bercocok tanam tumpang sari hortikultura (sayur dan buah), tanaman pangan, peternakan, dan perikanan.

Selain itu, membangun industri kecil-menengah untuk olahan pangan, baik untuk konsumsi sendiri maupun dijual sebagai alternatif sumber penghasilan keluarga.

Program DMPA di Kalimantan Barat telah memberikan pendampingan terhadap 329 kepala keluarga di 18 desa dengan target tambahan tiga desa hingga akhir tahun 2019.(*)

Berita terkait

Berikut Daftar 14 PSN yang Disetujui Jokowi Termasuk BSD dan PIK 2, Sepanjang 2013-2023 Telah Rampung 190 PSN

32 hari lalu

Berikut Daftar 14 PSN yang Disetujui Jokowi Termasuk BSD dan PIK 2, Sepanjang 2013-2023 Telah Rampung 190 PSN

Pada 2024, Jokowi menyetujui 14 PSN Baru termasuk BSD milik Sinar Mas dan PIK 2 dari Agung Sedayu Group. Rentang 2013-2023 telah rampung 190 PSN.

Baca Selengkapnya

Kawasan Milik Agung Sedayu Group dan Sinar Mas Group Jadi PSN, Ini Sederet Proyek Mereka di IKN

32 hari lalu

Kawasan Milik Agung Sedayu Group dan Sinar Mas Group Jadi PSN, Ini Sederet Proyek Mereka di IKN

Kawasan Pengembangan milik Agung Sedayu Group dan Sinar Mas Group menjadi PSN Jokowi. Mereka pun tanam investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

36 hari lalu

Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

Sinarmas dan RGE disebut di antara korporasi penerima dana kredit dari Uni Eropa itu dalam laporan EU Bankrolling Ecosystem Destruction.

Baca Selengkapnya

Rp 19.842 triliun Kredit Global ke Grup Perusahaan Berisiko Iklim, Ada RGE dan Sinarmas

36 hari lalu

Rp 19.842 triliun Kredit Global ke Grup Perusahaan Berisiko Iklim, Ada RGE dan Sinarmas

Walhi dan Greenpeace Indonesia mengimbau lembaga keuangan tidak lagi mendanai peruhasaan yang terlibat perusakan lingkungan dan iklim.

Baca Selengkapnya

BSD dan PIK Masuk Proyek Strategis Nasional Jokowi, Pengamat: Gombal Banget, Apakah karena Investor di IKN?

36 hari lalu

BSD dan PIK Masuk Proyek Strategis Nasional Jokowi, Pengamat: Gombal Banget, Apakah karena Investor di IKN?

Kawasan BSD dan PIK jadi salah satu proyek strategis nasional Jokowi. Pengamat kebijakan publik menduga karena pemiliknya dukung investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Perambahan Hutan Alam, Sinar Mas Dituding Tadah dan Olah Kayu Ilegal dari Simpang Gaung

1 Maret 2024

Perambahan Hutan Alam, Sinar Mas Dituding Tadah dan Olah Kayu Ilegal dari Simpang Gaung

Sinar Mas diduga menerima melalui pemasok yang mengembangkan modus kerja sama dengan pengelola Hutan Rakyat di Simpang Gaung, Indragiri Hilir, Riau.

Baca Selengkapnya

Perusahaan dan Organisasi Filantropi Indonesia Menyumbang Ratusan Miliar Rupiah untuk Philanthropy Asia Alliance

22 September 2023

Perusahaan dan Organisasi Filantropi Indonesia Menyumbang Ratusan Miliar Rupiah untuk Philanthropy Asia Alliance

Apa alasan organisasi filantropi ini menyumbang ratusan miliar rupiah?

Baca Selengkapnya

Pemerintah Salurkan Bansos Beras, Partai Buruh: Rakyat Dibikin Seperti Pengemis

22 September 2023

Pemerintah Salurkan Bansos Beras, Partai Buruh: Rakyat Dibikin Seperti Pengemis

Ketua Partai Buruh Said Iqbal beranggapan upaya operasi pasar dengan memberikan beras murah kepada masyarakat akan menjadi sia-sia.

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Investor Lokal Gelontorkan Rp 40 Triliun untuk Bangun Fasilitas Pendukung Klaster 1A IKN

6 September 2023

Bahlil Sebut Investor Lokal Gelontorkan Rp 40 Triliun untuk Bangun Fasilitas Pendukung Klaster 1A IKN

Bahlil Lahadalia menyebutkan nilai investasi pembangunan fasilitas pendukung klaster 1A IKN sebesar Rp 30-40 triliun akan berasal dari investor lokal.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: LRT Jabodebek yang Baru Diresmikan Jokowi Terlambat, Pemerintah Kaji Ulang Besaran Insentif Kendaraan Listrik

30 Agustus 2023

Terpopuler: LRT Jabodebek yang Baru Diresmikan Jokowi Terlambat, Pemerintah Kaji Ulang Besaran Insentif Kendaraan Listrik

Terpopuler: Pemerintah kaji ulang besaran insentif kendaraan listrik, LRT Jabodebek yang baru diresmikan Presiden Jokowi terlambat.

Baca Selengkapnya