Delapan Finalis Sayembara Masjid Apung Ancol Siap Melaju ke Tahap Selanjutnya
Rabu, 13 November 2019 17:20 WIB
INFO NASIONAL — Inspirasi bisa datang dari mana saja. Begitu pun sederet ide, bisa terbang bebas tanpa batas. Meski untuk sebuah desain tempat ibadah semacam masjid yang notabene merujuk pakem-pakem tertentu, namun tak mengurangi nilai-nilai kreativitasnya.
Itulah kira-kira kesan pertama ketika kita menikmati satu demi satu karya desain yang terpampang apik dari Sayembara Gagasan Desain Arsitektur Masjid Apung Taman Impian Jaya Ancol, pada 6 November 2019, yang resmi memasuki penjurian tahap kedua, yakni tahap seleksi dari 63 karya menjadi delapan yang akan menjadi finalis di tahap selanjutnya.
Bertempat di Ruang & Tempo, ajang adu kreativitas kerja sama Taman Impian Jaya Ancol dengan TEMPO Media Group ini, yang dimulai sejak 30 September 2019, berhasil mengumpulkan total 115 karya, yang kemudian diseleksi sesuai kelengkapan dan persyaratan lomba, menjadi 63 karya. Dari 63 karya inilah yang diseleksi menjadi delapan finalis.
Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol Agus Sudarno, yang hadir di penjurian kedua ini, tak bisa menutupi rasa kagumnya. “Sebenarnya, kalau melihat hasil hari ini saya dibuat kaget karena animo yang demikian besar. Pertama, saya mengucapkan terima kasih untuk teman-teman yang sudah mengikuti sayembara ini. Dari awal yang kami inginkan adalah berkontribusi dan kami memang berniat membuat sebuah masjid apung tapi di sisi lain kami ingin ada hal lain di mana kami tidak hanya membangun tapi ada wadah tertentu di mana orang bisa berkreasi, yakni mendesain masjid,” ujarnya.
Agus menambahkan, sayembara ini punya daya tarik tersendiri bisa dikarenakan lokasinya yang memang tidak biasa, yakni di laut. Sehingga namanya pun masjid apung. “Ide awalnya seperti itu, lalu kami diskusikan dan terjadilah. Ini bisa dibilang di luar dugaan,” ucap Agus puas.
Sampai saat ini, kawasan rekreasi Ancol Taman Impian memang belum memiliki masjid. “Lalu dengan membuat sayembara ini kami berharap akan ada sisi lain, yaitu merangsang kreativitas, di mana teman-teman mahasiswa hingga arsitek profesional, sebetulnya butuh wadah dan aktualisasi diri. Dari karya desain yang dikirimkan menunjukkan mereka luar biasa dan serius,” kata Agus.
Bagi Ancol, ini memberikan wawasan bahwa suatu saat ajang-ajang menarik lainnya pun bisa dibuat, karena sambutannya sangat baik.
Selain menyelenggarakan sayembara gagasan desain masjid apung, Manajemen Ancol juga menggandeng arsitek Andra Matin untuk mendesain Masjid Apung Ancol yang telah dilaksanakan kegiatan pemancangan tiang pertamanya pada 9 November 2019.
Nantinya pemenang sayembara gagasan desain masjid apung ancol akan dimanfaatkan sebagai acuan pembangunan masjid apung di kawasan lain di pantai ancol. Seperti diketahui bahwa panjang pantai Ancol yang begitu luas sangat memungkinkan terdapat masjid apung selain di lokasi Pantai Ria.
Masjid, kini memang tak sekadar tempat ibadah. Namun, bisa menjadi destinasi atau tujuan wisata yang menarik. Seperti diakui Agus, sebagai perusahaan rekreasi, apa yang kami buat selain dari sisi fungsi pasti juga harus membuat orang bisa datang. “Ini sudah ada dalam perencanaan kami, bagaimana masjid ini juga bisa menjadi ikon,” ucapnya.
Selain ingin memberi kenyamanan pada para pengunjung Ancol di mana ketika saat rekreasi, mereka juga mendapatkan tempat beribadah yang tidak sekadar ada, tapi representatif. Ada value atau nilai lebih dari sekadar tempat ibadah.
Saat ini, Ancol Taman Impian memang sedang melakukan revitalisasi pantai yang ketiga. Di mana mulai dari pantai pintu gerbang timur sampai Pantai Karnaval akan direnovasi, dan di saat yang tepat semoga masjid apung ini bisa direalisasikan ke depannya.
“Meski gagasan desain masjid apung ini luasannya tak terlalu besar, berada di atas lahan total 2.000 meter persegi, namun diharapkan bisa menjadi awal yang baik. Semoga kami juga bisa berkontribusi untuk berbuat lebih banyak lagi,” ucap Agus mengakhiri bincang-bincang. (*)