Komite Keselamatan Jurnalis Verifikasi Pembunuhan di Labuhanbatu

Selasa, 12 November 2019 04:24 WIB

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Keselamatan Jurnalis yang diwakili tim Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan, telah memverifikasi kasus pembunuhan Maratua P. Siregar alias Sanjai dan Maraden Sianipar di Labuhanbatu, Medan.

Ketua AJI Medan Liston Damanik mengatakan verifikasi itu dilakukan dengan mengumpulkan data serta mewawancarai sejumlah orang yang mengenal korban.

"Berdasarkan keterangan para saksi yang diwawancarai tim AJI Medan, kami menyimpulkan Maratua P. Siregar alias Sanjai dan Maraden Sianipar tidak berprofesi sebagai jurnalis," kata Liston dalam keterangan tertulis, Senin, 11 November 2019.
Atas dasar tersebut, komite menyimpulkan kasus pembunuhan itu bukanlah kasus kekerasan terhadap jurnalis. Namun, Komite Keselamatan Jurnalis tetap mendorong kepolisian mengusut kasus ini agar tuntas.
Kedua korban ditemukan tewas di areal perkebunan di Perkebunan Sawit KSU Amelia, Dusun VI Sei Siali, Desa Wonosari, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu dengan beberapa luka sabetan senjata tajam di kepala, badan, lengan, punggung, dada dan bagian perut. Korban Maraden Sianipar ditemukan, Rabu 30 Oktober sekitar pukul 16.00 WIB, sedangkan rekannya Maratua Siregar ditemukan Kamis sekitar pukul 10.30 WIB.
Pemberitaan di beberapa media massa tentang penemuan jenazah korban menyebut keduanya berprofesi sebagai wartawan di Pindo Merdeka, surat kabar berkala di daerah Labuhanbatu Raya. Berangkat dari dugaan bahwa korban berprofesi sebagai wartawan, maka Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan membentuk tim investigasi untuk melakukan proses verifikasi.
Adapun berikut temuan verifikasi komite:
1. Tim mewawancarai kasus ini ke organisasi-organisasi profesi yang sebelumnya mengeluarkan pernyataan sikap. Hasilnya pengurus organisasi jurnalis yang dihubungi tim ternyata tidak mengenal kedua korban dan tidak tahu perusahaan media tempat keduanya bekerja sebagai jurnalis.
2. Tim juga mewawancarai sejumlah reporter dan editor media, yang dalam pemberitaannya menyimpulkan bahwa keduanya adalah jurnalis. Namun, tidak ada yang bisa memastikan nama media tempat kedua korban bekerja sebagai wartawan.
3. Tim mewawancarai Paruhuman Daulay yang merupakan Pemimpin Redaksi Pindo Merdeka yang disebut merupakan tempat korban Maratua P Siregar bekerja sebagai jurnalis. Menurut Parahumun, Maratua alias Sanjai Siregar bergabung dengan Pindo Merdeka sejak 2016. Namun hanya sekitar setahun. Setelah itu tidak lagi menjadi wartawan Pindo Merdeka.
Paruhuman mengaku kenal dengan Maraden sebagai teman Maratua alias Sanjay. Namun ia tidak tahu banyak tentang Maraden. Ia hanya tahu bahwa Maraden adalah seorang aktivis dan pernah jadi caleg, tapi kalah.

Berita terkait

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

3 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

4 hari lalu

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024

Baca Selengkapnya

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

6 hari lalu

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

Jakarta, Medan, dan Makassar masuk dalam daftar survei Smart City Index 2024.

Baca Selengkapnya

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

7 hari lalu

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus ALS di Agam Sumatera Barat, Ini Profil Perusahaan Otobus Berusia 58 Tahun

12 hari lalu

Kecelakaan Bus ALS di Agam Sumatera Barat, Ini Profil Perusahaan Otobus Berusia 58 Tahun

Bus ALS alami kecelakaan di Malalak Selatan, Agam, Sumatera Barat pada Senin 15 April 2024. Berikut profil PO bus ALS yang beroperasi sejak 1966.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

13 hari lalu

Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.

Baca Selengkapnya

Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

15 hari lalu

Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

The New York Times menginstruksikan para jurnalis yang meliput serangan Israel di Gaza untuk membatasi penggunaan istilah genosida hingga pendudukan

Baca Selengkapnya

Saat Presiden Jokowi Salat Jumat dan Sapa Warga di Medan

19 hari lalu

Saat Presiden Jokowi Salat Jumat dan Sapa Warga di Medan

Istana mengatakan Jokowi menggunakan suasana Idul Fitri ke Medan, Sumatra Utara, untuk berkunjung, berkumpul, bersilaturahmi bersama keluarga, sahabat, hingga masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Jokowi ke Medan untuk Bereskan Seteru Bobby dan Ijeck

19 hari lalu

Pengamat Nilai Jokowi ke Medan untuk Bereskan Seteru Bobby dan Ijeck

Pengamat politik Ujang Komarudin melihat silaturahmi hari Lebaran Jokowi ke Medan, Sumatera Utara, bukan merupakan lawatan biasa.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

19 hari lalu

Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

Ada beberapa profesi yang tidak bisa mengenal libur lebaran, selain tenaga kesehatan dan pemadam kebakaran, apa lagi?

Baca Selengkapnya