Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (tengah) bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri), Ketua Majelis Tinggi Partai NasDem Jan Darmadi (ketiga kiri), Ketua Dewan Pembina Partai NasDem Siswono Yudo Husodo (kanan) dan Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate (kedua kanan) menghadiri pembukaan Kongres II Partai NasDem di JIExpo, Jakarta, Jumat 8 November 2019. Kongres II Partai NasDem yang digelar 8-11 November itu mengusung tema Restorasi Untuk Indonesia Maju. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
TEMPO.CO, Jakarta - Kongres II Partai NasDem menghasilkan beberapa rekomendasi, seperti menghidupkan kembali Garis Besar Haluan Negara (GBHN) dengan amandemen UUD 1945 dan Konvensi Capres 2024.
Ketua Steering Committee Kongres II NasDem, Sugeng Suparwoto mengatakan amandemen UUD 1945 harus dilakukan secara cermat. Bila pun harus ada amandemen, NasDem akan lebih dahulu mendengarkan suara masyarakat.
“Pertama adalah menyangkut tentang GBHN yang isu besar apa akan amandemen atau tidak amandemen dan akan terus-menerus mencermati ini," tuturnya di arena Kongres II NasDem, Jiexpo, Jakarta Pusat, hari ini, Senin, 11 November 2019.
Adapun rekomendasi kedua adalah NasDem akan melakukan konvensi untuk menetapkan calon presiden di Pilpres 2024. Ketua Bidang Pemenangan NasDem di Jawa Tengah-Yogyakarta tersebut menyatakan NasDem ingin mencari calon pemimpin seluas-luasnya dan tak terbatas dari kader internal.
"Konvensi terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya dari kader NasDem."
Konvensi Capres-Cawapres NasDem akan dilakukan dua tahun sebelum Pemilu 2024.
Rekomendasi Kongres II NasDem lainnya, Sugeng melanjutkan, berupaya membuat Indonesia ramah investasi, meneruskan silaturahmi kebangsaan, merawat lingkungan hidup, serta merawat Pancasila sebagai idelogi bangsa.