Jurnalis Net TV Tak Percaya Penyerangan Novel Baswedan Settingan

Reporter

Andita Rahma

Sabtu, 9 November 2019 09:30 WIB

Penyidik KPK Novel Baswedan menaiki kursi roda di sebuah rumah sakit di Singapura, pada 2017. Novel menjalani sejumlah operasi mata di Singapura akibat disiram air keras oleh dua orang tak dikenal di dekat rumahnya, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 11 April 2017. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Jurnalis NET TV Delviana Azari merasa takjub jika ada orang yang menuduh penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan hanya rekayasa belaka. "Gue juga wow kalau ada orang yang berpikiran kalau ini setting-an,” kata Delviana melalui YouTube yang diunggah Kamis, 7 November 2019.

Delviana adalah jurnalis yang meliput saat Novel pada 19 April 2017 di Singapore General Hospital. Sejumlah akun di media sosial memotong video liputan NET TV itu dan menyatakan bahwa serangan terhadap Novel hanya rekayasa.

Delvi memberikan klarifikasi melalui video berdurasi 23:44 menit yang diunggah dalam akun YouTube pribadinya. Dalam videonya, dia bercerita bahwa ketika itu kondisi mata Novel tidak terlihat seperti mata orang umum. Sebelum berangkat, mata Novel diperban. Ketika Delvi meliput, perban itu sudah dibuka. “Sudah dilepas, tapi di sekitar jidat di sekeliling mata kayak ada oranye-oranye kayak Betadine gitu," kata Delviana dalam akun YouTube.

Ia mempertanyakan tuduhan rekayasa atas serangan terhadap mantan perwira polisi itu. “Kalau settingan, kenapa Novel Baswedan memilih dirawat di Rumah Sakit Singapura? Kalau ini rekayasa, masa iya sih rumah sakit di luar negeri mau diajak kongkalikong?” Jika itu dilakukan, menurut Delvi, ini akan mempertaruhkan martabat bangsa.

Hal kedua yang harus dipertanyakan jika kejadian itu hanya rekayasa adalah penjagaan. “Pikir pakai logika, dia dijaga, dikawal. Saat gue ngerekam, kalau itu memang settingan, pasti mereka enggak akan izinin gue ambil gambar kondisi saat itu logikanya dong," kata Delviana.

Delviana mengatakan yang paling membuatnya ngeri adalah kondisi bola mata Novel. “Kalau menurut akun itu it looks so fine, gue lihat miris bola mata yang gue lihat, yang gue rekam, mata kami beradu pandang.” Sehingga, tak ia yakin tak keliru melihat mata Novel.

Ia memandang bola mata Novel. “Bola matanya saat itu warnanya kayak kelereng kehijauan dan sama sekali tidak terlihat normal."

Advertising
Advertising

Kulit di sekitar mata Novel disebutnya baik-baik saja. "Nah beliau sempat bilang perawatan di rumah sakit di Singapura sangat baik, sehingga luka di kulitnya cepat pulih."

Di penghujung video yang diizinkannya dikutip Tempo, Delviana mempertanyakan sejumlah akun yang kembali mengangkat video liputan itu dan memberikan narasi berbeda dengan yang dilihatnya tentang Novel Baswedan.

Berita terkait

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

7 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

9 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

9 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

21 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

51 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

51 hari lalu

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

52 hari lalu

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

52 hari lalu

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

Partai politik memiliki peran penting untuk merealisasikan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

53 hari lalu

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

Eks penyidik KPK Novel Baswedan, satu dari 50 tokoh yang mengirimkan surat kepada partai politik untuk mendesak digulirkannya hak angket Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

54 hari lalu

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

Eks Penyidik KPK Novel Baswedan, mengatakan banyaknya korupsi di KPK menggambarkan adanya upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah.

Baca Selengkapnya