Foto Umar Tertidur di Pangkuan Novel Baswedan Setelah Operasi

Selasa, 5 November 2019 15:32 WIB

Novel Baswedan bersama anak lelakinya di Singapore National Hospital pada pertengahan Desember 2017. Foto : Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Terbaring di ranjang rumah sakit, sebelah mata penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan masih diperban. Tangan kanannya mengelus kepala bocah lelaki berjaket merah yang tidur tengkurap di perutnya. Momen itu terekam dalam sebuah foto sesaat setelah Novel menjalani operasi mata untuk kesekian kali di Singapura, akhir 2017.

"Ini operasi ketiga atau keempat sekitar Desember 2017," kata Novel melalui pesan singkat, Selasa, 5 November 2019. Novel bercerita bocah yang tidur di pangkuannya itu adalah Umar Novel Baswedan, anak bungsu dari lima anak Novel dan Rina Emilda. Umar adalah anak lelaki satu-satunya keluarga itu. Rina dan Umar menemani Novel menjalani operasi di Singapura. "Umar menemani saya operasi dan Umar memang suka dekat dengan saya," kata Novel diakhiri emoji senyum.

Novel menjalani sejumlah operasi mata di Singapura akibat disiram air keras oleh dua orang tak dikenal di dekat rumahnya, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 11 April 2017. Serangan itu mengenai kedua matanya, merusak mata kiri.

Laporan medis Novel dari Klinik Eye & Retina Surgeons, Singapura, pada 26 Mei 2017, mencatat bahwa mantan perwira Polri ini pertama kali datang ke klinik itu pada 12 April 2017. Novel dipindahkan setelah menjalani perawatan karena cedera kimia asam sulfat di Jakarta Eye Centre pada 11 April, pukul 5 pagi.

Laporan medis juga mencatat luka bakar ringan sampai sedang pada wajah dan kelopak mata yang telah dirawat. Cedera kimiawi melibatkan kedua mata. "Ketajaman visualnya masing-masing adalah 6/24 dan 6/15 pada mata kanan dan kiri," tulis laporan medis itu.

Advertising
Advertising

Hasil pemeriksaan menyatakan adanya masalah 90 persen di bagian jaringan atas para epitel batas kornea yang hilang, karena adanya iskemik (terhambatnya aliran darah pada pembuluh darah mata yang mengakibatkan kematian jaringan) di limbal (batas warna pada kornea) yang terjadi pada mata kiri.

Dokter Singapura yang merawat Novel awalnya menggunakan metode sel punca untuk memulihkan matanya. Namun, metode itu tak berhasil, sehingga harus dilakukan operasi mata osteo odonto keratoprosthesi. Hingga Januari 2019, sudah empat kali Novel menjalani metode operasi untuk memulihkan pasien dengan cidera di bagian kornea mata ini.

Hingga 2,5 tahun, kasus penyiraman air keras itu belum juga terungkap. Sejumlah pegiat antikorupsi menilai polisi dan pemerintah seperti tak serius mengungkap pelaku dan aktor intelektual penyerangan terhadap penyidik yang kerap menangani kasus korupsi kakap itu. Polisi beberapa kali membentuk tim, namun hasilnya hingga nihil. Jokowi bergeming dengan desakan membentuk tim gabungan pencari fakta independen.

Sejumlah pemilik akun media sosial di Twitter malah menuding adanya rekayasa dalam penyiraman air keras terhadap Novel. Akun-akun itu mencuit dengan narasi soal adanya skenario rekayasa di kasus Novel Baswedan.

"Mungkin dulu Novel Baswedan cuma kena tetes air keras, bukan disiram air keras macam vokalisnya saint loco yang mukanya melepuh semua," tulis pemilik akun @Agung***.

Akun lainnya @Adel******** mengunggah video wawancara salah satu stasiun TV dengan Novel. Wawancara dilakukan ketika Novel Baswedan sedang berada di atas kursi roda di lorong rumah sakit. Pengunggah menyatakan video itu ditayangkan pada 18 April 2017. Ia menuding bahwa kondisi mata Novel dalam foto itu baik-baik saja.

Berita terkait

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

41 menit lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

12 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

13 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

19 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

22 jam lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya