Komnas HAM Beri Dua Rekomendasi ke Jokowi soal Kerusuhan 22 Mei

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Amirullah

Selasa, 29 Oktober 2019 15:17 WIB

Komisioner Pendidikan & Penyuluhan Komnas HAM Beka Ulung Hapsara (ketiga kiri) menerima peryataan sikap dari perwakilan Forum Lintas Paguyuban se Papua di Jakarta, Jumat, 11 Oktober 2019. Perwakilan Forum Lintas Paguyuban se Papua yang juga menjadi korban kerusuhan di Wamena mendesak Komnas HAM untuk turun tangan menyelesaikan kerusuhan yang terjadi di Wamena beberapa waktu yang lalu. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah merampungkan investigasi terkait kerusuhan pasca-Pemilihan Presiden 2019 yang terjadi pada 21 Mei hingga 23 Mei 2019. Hasil investigasi itu menghasilkan dua rekomendasi yang diberikan kepada Presiden Joko Widodo.

"Peristiwa 21-23 Mei tidak bisa dilepaskan dari proses panjang pemilihan presiden dan pileg, sehingga kalau ada ketidakpuasan atas hasil segala macam bisa diselesaikan dengan elegan tanpa kekerasan," kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2019.

Rekomendasi pertama adalah agar Presiden Jokowi mengupayakan dan mengambil langkah strategis untuk mencegah terulangnya peristiwa kerusuhan ini. Untuk itu, Komnas HAM meminta Jokowi memastikan agar kepolisian menuntaskan proses hukum ke semua pelaku yang menyebabkan terjadi kekerasan sepanjang 21-23 Mei.

Selain itu, Komnas HAM juga meminta Jokowi membenahi sistem Pemilu dan Pilpres agar menjadi lebih baik dan ramah HAM. Komisi juga mendorong agar partai politik mencegah penyebaran ujaran kebencian dalam proses pemilu.

Komnas HAM menemukan kerusuhan 22 Mei telah menewaskan 10 orang. Sembilan orang di antaranya tewas ditembak oleh penembak misterius. Sedangkan satu korban tewas akibat benturan benda tumpul. Komnas meminta polisi menemukan dalang di balik penembakan tersebut.

Advertising
Advertising

Selain itu, Komnas HAM juga menemukan indikasi kekerasan oleh aparat kepolisian dalam penanganan demonstran. "Kami meminta kepolisian untuk mengusut tuntas dugaan kekerasan yang dilakukan oleh kepolisian," kata dia.

Berita terkait

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

8 menit lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

28 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

29 menit lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

1 jam lalu

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

Presiden Jokowi memilih untuk menyaksikan laga Timnas U-23 Indonesia melwan Irak dari kamarnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

3 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Mendampingi Presiden Jokowi Gowes di Mataram

3 jam lalu

Mentan Amran Mendampingi Presiden Jokowi Gowes di Mataram

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta bersama presiden menyapa warga Mataram.

Baca Selengkapnya

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

3 jam lalu

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

4 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

5 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

5 jam lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya