Al Baghdadi Tewas? Pengamat: Tak Berdampak kepada Indonesia

Reporter

Halida Bunga

Selasa, 29 Oktober 2019 14:35 WIB

Sebuah kendaraan milik pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi. yang hancur akibat serangan militer AS di Suriah, 27 Oktober 2019. Dikutip dari CNN, 28 Oktober 2019, Trump mengatakan al Baghdadi meledakan diri ketika terpojok oleh pasukan AS dalam serangan dua jam malam hari di persembunyiannya, di Suriah Utara. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Terorisme Harits Abu Ulya mengatakan tewasnya pemimpin kelompok radikal Islamic State (ISIS) Abu Bakr al-Baghdadi tak berpengaruh pada simpatisan ISIS di Indonesia. "Adanya al-Baghdadi dan tidak adanya ya sama saja. Mereka enggak akan berpengaruh," kata Harits kepada Tempo pada Selasa, 29 Oktober 2019.

Alasannya, informasi bangunan khilafah yang dibangun Al-Baghdadi di Suriah hancur. Di Indonesia tidak lagi ada spirit yang kuat untuk mereka pindah ke sana. “Jadi, mereka balik seperti ke zaman sebelum ISIS deklarasi khilafah.”

Peneliti Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) itu menjelaskan saat ini Suriah dalam keadaan babak belur. Personel mereka banyak yang sudah meninggal dan sebagian besar berada di pengungsian, termasuk WNI yang didominasi perempuan.

Dia membantah adanya hubungan antara oknum simpatisan di Indonesia dengan negara yang dibangun oleh ISIS. Menurut dia, hubungan antara simpatisan ISIS di Indonesia saat ini hanya tinggal sebatas hubungan dengan kawan dan kerabat yang masih berada di Suriah. Hubungan itu juga semakin sulit lantaran keterbatasan akses komunikasi.

Sepengetahuan Harits, orang-orang di Suriah sudah tidak ada ada yang pulang kecuali 1-2 orang. Mereka betul-betul menjadi kombatan. “Awal-awal ada (yang kembali ke Indonesia) dan sudah ditangkap semua. Itu pun enggak lebih dari lima orang."

Mengatakan kematian Al Baghdadi tak berpengaruh, Harits memperkirakan simpatisan ISIS Indonesia masih berpotensi melakukan aksi teror. Namun hal itu tak lagi didasari persoalan ideologi dan politik, melainkan sebagai bentuk dendam terhadap pemerintah dan aparat.

Bisa jadi karena keluarga, teman, sahabatnya ditangkap lalu mengalami kekerasan ketika ditahan. “Itu mereproduksi kebencian yang mendorong orang melakukan teror."


Berita terkait

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

1 hari lalu

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

Pernah terima ancaman atau teror? Tindakan ini yang harus dilakukan. Ketahui sanksi hukum bagi pelaku ancaman tersebut.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Israel Dakwa Saudara Perempuan Ketua Hamas Ismail Haniyeh Melakukan Hasutan Teror

11 hari lalu

Israel Dakwa Saudara Perempuan Ketua Hamas Ismail Haniyeh Melakukan Hasutan Teror

Pengadilan Israel mendakwa saudara perempuan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh atas tuduhan menghasut untuk melakukan terorisme.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

17 hari lalu

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

17 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Polisi Israel Tangkap Saudara Perempuan Petinggi Hamas Ismail Haniyeh, Ini Alasannya

32 hari lalu

Polisi Israel Tangkap Saudara Perempuan Petinggi Hamas Ismail Haniyeh, Ini Alasannya

Polisi Israel menangkap saudara perempuan Ismail Haniyeh di Israel bagian selatan atas dugaan keterlibatan dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya