Lokataru: Papua Butuh Dialog Bukan Pedekatan Ekonomi Semata

Reporter

Egi Adyatama

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 29 Oktober 2019 10:49 WIB

Seorang anggota Polisi wanita bermain dengan siswa SD Triesa Unggul Terpadu di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Rabu 9 Oktober 2019. Aktivitas di sejumlah sekolah Kota Wamena masih berfokus pada pemulihan trauma pada siswa pascaaksi unjuk rasa yang berujung anarkis pada 23 September 2019 lalu. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Lokataru Foundation Mufti Makarim menilai pemerintah selama ini terlalu fokus pada pendekatan ekonomi dan infrastruktur di tanah Papua. Padahal, merujuk pada hasil kajian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Mufti sepakat bahwa masalah di sana adalah ketiadaan dialog.

"Orang Papua selama ini hanya menjadi objek, bukan subjek. Termasuk terkait kepentingan mereka sendiri dan kepentingan mereka sebagai bangsa. Aspirasinya hanya aspirasi sekunder, bukan aspirasi primer," kata Mufti saat ditemui di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Senin, 28 Oktober 2019.

Ketika insiden rasial dan diskriminasi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya pecah, Mufti menilai pemerintah justru gagap menanggapi. Ia menilai program pembangunan infrastruktur yang justru digembar-gemborkan pemerintah dalam lima tahun terakhir, terbukti tak membuat masalah di tanah Papua selesai.

"Gimana kalau orang Papua tinggal bilang ya silakan ambil saja lagi (infrastruktur yang sudah dibangun). Buat apa kami dikasih itu semua kalau kami tak menjadi manusia. Bisa begitu juga anggapannya," kata Mufti.

Hal ini juga didukung tak adanya niat baik dari pemerintah untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM berat yang terjadi di sana. Selama ini, kasus-kasus ini seakan dibiarkan begitu saja karena terjadi di masa lalu. Padahal, Mufti mengatakan hal itu adalah preseden untuk masa depan mereka juga.

Advertising
Advertising

Karena itu, Mufti menilai wacana dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, terkait akan dibentuknya Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR), dapat benar-benar diwujudkan. Hal ini, kata dia, setidaknya bisa menjadi itikad baik yang ditunjukan pemerintah untuk secara serius menyelesaikan masalah di Papua.

"Kalau diwujudkan itu positif banget. Kita punya road map baru dalam soal penegakkan Hak Asasi Manusia. Apa pun output-nya bagi orang Papua, yang jelas mereka harus diajak ngomong," kata Mufti.

Berita terkait

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

10 jam lalu

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno membenarkan KKB Intan Jaya menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

23 jam lalu

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

Hakim memvonis eks Kadis PUPR Papua, Gerius One Yoman dengan hukuman empat tahun delapan bulan penjara dan uang pengganti Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

1 hari lalu

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

Otsus Papua bukan merupakan penyelesaian atau resolusi konflik Papua.

Baca Selengkapnya

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

1 hari lalu

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

Alissa Wahid menduga TNI kembali menyebut OPM itu karena sudah kewalahan mengatasi kelompok pro-kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

1 hari lalu

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

Lettu Inf Muhammad Fardhana tunangan pedangdut Ayu Ting Ting, pimpin pemasangan aliran listrik Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

1 hari lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

3 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

4 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

5 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

8 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya