Cicit Beberkan Cara HOS Tjokroaminoto Mendidik Keluarga

Sabtu, 26 Oktober 2019 20:45 WIB

Reza Rahadian saat memerankan HOS Tjokroaminoto di lokasi film Bapak Bangsa Tjokroaminoto, di Yogyakarta, 8 Oktober 2014. Film karya Garin Nugroho tersebut dibintangi oleh Reza Rahadian, Didi Petet, Christine Hakim, Alex Komang, dan Putri Ayudya. TEMPO/Suryo Wibowo.

TEMPO.CO, Yogyakarta: Pendiri organisasi Sarekat Islam (SI), Hadji Oemar Said atau HOS Tjokroaminoto di kalangan keluarga dan kerabatnya akrab disapa dengan panggilan pakdhe, panggilan khas Jawa untuk kakak laki-laki dari ayah atau ibu.

Dalam kesehariannya, sosok ayah dari lima anak itu tak jauh berbeda kepribadiannya dengan saat berkecimpung di kancah pergerakan politik. Kelima anak Tjokroaminoto adalah Siti Oetari, Oetaryo Anwar Tjokroaminoto, Harsono Tjokroaminoto, Siti Islamiyah, dan Ahmad Suyud.

Tjokroaminoto menjunjung tinggi kebebasan orang untuk berbicara, berpendapat, dan berpikir. Tjokroaminoto juga getol menanamkan semangat kesedehanaan pada anak dan istrinya.

"Beliau tak pernah memotong saat ada orang berbicara, beliau mendengar dulu apa yang dibicarakan sampai selesai," ujar cicit Tjokroaminoto, Nurul Robbi Sepang Tjokroaminoto, dalam diskusi 'Membedah Pemikiran HOS Tjokroaminoto : Islam, Politik, dan Negara' yang digelar Tempo dan Universitas Cokroaminoto Yogyakarta di kampus itu hari ini, Sabtu. 26 Oktober 2019.

Putra mantan menteri era Presiden Sukarno, Anwar Tjokroaminoto, tersebut menuturkan kebiasaan kakek buyutnya mendengarkan lawan bicara agar informasi yang diserap akan utuh. Responnya juga akan tepat.

"Mungkin sifat ekletik (memilih hal hal baik dari hal yang ada) beliau tumbuh dari kebiasaannya suka mendengar itu," ujar Robbi yang juga dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Al Azhar Indonesia.

Sejarawan Bonnie Triyana yang juga hadir dalam diskusi itu mengungkap sifat ekletik Tjokroaminoto berbuah keberhasilannya membesarkan Sarekat Islam dengan cara menyatukan hampir semua orang Islam baik dari kalangan abangan dan putihan.

Mereka yang berhaluan kiri pun, seperti Henk Sneevliet, pendiri organisasi ISDV yang menjadi cikal bakal lahirnya Partai Komunis Indonesia atau PKI, juga diberi ruang Tjokroaminoto bergabung membesarkan Sarekat Islam.

Robbi mengatakan hal yang mungkin belum sepenuhnya dipahami kalangan keluarga besar tentang Tjokroaminoto adalah kalangan priyayi yang tiba tiba memutuskan menanggalkan zona nyamannya untuk terlibat penuh di pergerakan hingga mendirikan organisasi modern pertama di tanah air, yakni Sarekat Islam pada 1912.

Dalam kiprahnya, sederet tokoh Indonesia pernah tinggal dan berguru kepada Tjokroaminoto. Mulai dari Sukarno yang mewakili golongan nasionalis, Musso dan Alimin mewakili komunis, dan Kartosoewirjo pengusung ideologi Islam.

Robbi mengungkap, keluarga besar mengenal Tjokroaminoto juga tak pernah pilih-pilih orang yang bertamu kepadanya. Ia tak pernah terpergok membedakan siapa yang menemuinya.

"Siapapun yang datang diterima," ujarnya dalam diskusi yang dibuka Redaktur Khusus Tempo, Gendur Sudarsono, dengan moderator Redaktur Tempo, Sunudyantoro itu.

Berita terkait

Mengenang H. Agus Salim, Berikut Profil The Grand Old Man Hubungannya dengan RA Kartini dan Tjokroaminoto

5 November 2023

Mengenang H. Agus Salim, Berikut Profil The Grand Old Man Hubungannya dengan RA Kartini dan Tjokroaminoto

Mengapa H. Agus Salim dijuluki the Grand Old Man? Apa pula hubungannya dengan RA Kartini dan HOS Tjokroaminoto?

Baca Selengkapnya

Profil Ulama Besar Asal Ponorogo KH Hasan Besari, Kakek HOS Tjokroaminoto Guru Ronggowarsito

23 September 2023

Profil Ulama Besar Asal Ponorogo KH Hasan Besari, Kakek HOS Tjokroaminoto Guru Ronggowarsito

KH Hasan Besari dikenal sebagai ulama besar asal Ponorogo pada abad ke-19 yang juga pengasuh Pondok Pesantren Gebang Tinatar.

Baca Selengkapnya

Mengenang 42 Tahun Buya Hamka Berpulang, Ini Saat Terakhir Ketua MUI dan Penulis Di Bawah Lindungan Ka'bah

25 Juli 2023

Mengenang 42 Tahun Buya Hamka Berpulang, Ini Saat Terakhir Ketua MUI dan Penulis Di Bawah Lindungan Ka'bah

42 tahun lalu, Buya Hamka berpulang. Ini saat-saat terakhir eks Ketua MUI dan penulis Di Bawah Lindungan Ka'bah dan Tenggelamnya Kapal Van der Wijk.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Dijadwalkan Kunjungi Rumah Lahir Sukarno dan Rumah Tjokroaminoto di Surabaya

4 Mei 2023

Ganjar Pranowo Dijadwalkan Kunjungi Rumah Lahir Sukarno dan Rumah Tjokroaminoto di Surabaya

Kunjungan Ganjar Pranowo ini yang pertama kali di Surabaya sejak ditetapkan sebagai calon presiden oleh Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya

Liburan Berfaedah, Ini Deretan Museum Gratis di Surabaya

29 Januari 2023

Liburan Berfaedah, Ini Deretan Museum Gratis di Surabaya

Liburan bermanfaat dan ramah di kantong di Surabaya bisa kunjungi sejumlah museum berikut ini.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 17 Desember Bapak Bangsa HOS Tjokroaminoto Wafat, Di Mana Makamnya?

17 Desember 2022

Hari Ini 17 Desember Bapak Bangsa HOS Tjokroaminoto Wafat, Di Mana Makamnya?

Hari ini 17 Desember, genap 88 tahun HOS Tjokroaminoto pemimpin Sarekat Islam dan bapak Bangsa wafat di usia 52 tahun. Di mana makamnya?

Baca Selengkapnya

Para Pemeran Pahlawan Nasional: Reza Rahadian, Ario Bayu, Christine Hakim

17 Agustus 2022

Para Pemeran Pahlawan Nasional: Reza Rahadian, Ario Bayu, Christine Hakim

Reza Rahadian, Ario Bayu, Christine Hakim memerankan tokoh pahlawan nasional dalam film. bahkan Reza, pernah memerankan beberapa tokoh bangsa.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang HOS Tjokroaminoto Dirikan Sarekat Islam Lalu Menjadi Tokoh Kemerdekaan

16 Agustus 2022

Sepak Terjang HOS Tjokroaminoto Dirikan Sarekat Islam Lalu Menjadi Tokoh Kemerdekaan

Tulisan yang Tjokroaminoto tuangkan dalam Bintang Soerabaja adalah kritik untuk pemerintah Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

HUT RI ke-77, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Lombok Barat Bikin Diskusi dan Nobar Film Tjokroaminoto

9 Agustus 2022

HUT RI ke-77, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Lombok Barat Bikin Diskusi dan Nobar Film Tjokroaminoto

Literasi dan nobar film Tjokroaminoto itu untuk memperingati HUT RI ke-77 sekaligus membahas kontribusi Lombok terhadap kemerdekaan Indonesia.

Baca Selengkapnya

4 Destinasi Wisata Sejarah Gratis Biaya Masuk di Kota Surabaya

26 Juli 2022

4 Destinasi Wisata Sejarah Gratis Biaya Masuk di Kota Surabaya

Berbagai destinasi wisata Surabaya memiliki nilai sejarah, dapat Anda kunjungi secara cuma-cuma alias gratis tiket masuk. Mana saja?

Baca Selengkapnya