Terawan Menteri Kesehatan, Ini Alasan IDI Hargai Keputusan Jokowi

Jumat, 25 Oktober 2019 09:33 WIB

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto bersiap mengikuti foto bersama seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Beranda Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 23 Oktober 2019. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Penunjukan dr. Terawan Agus Putranto oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri Kesehatan (Menkes) di dalam Kabinet Indonesia Maju menjadi perhatian publik, lantaran rekam jejaknya sarat kontroversi. Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) memiliki catatan pelanggaran etik Terawan sehubungan dengan metode cuci otak yang dipraktikannya.

Wakil ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK), Dr. Pukovisa Prawiroharjo, mengatakan IDI menghargai sepenuhnya keputusan Presiden Joko Widodo. Menurut dia, presiden memiliki pertimbangan yang matang dalam menentukan pembantunya di kabinet. “Presiden tentu memiliki alasan yang lebih prinsipiil dan luas dalam memilih dokter Terawan sebagai menteri kesehatan,” kata dia di ruang MKEK, Jakarta, Kamis, 25 Oktober 2019.

Pukovisa menolak berspekulasi soal alasan Jokowi memercayakan jabatan menteri kesehatan (Menkes) kepada Terawan. Yang jelas, kata dia, memilih seseorang untuk memegang jabatan publik itu memerlukan ilmu tersendiri. “Saya tidak ingin mengomentari bidang yang tidak saya kuasai.”

MKEK menetapkan pelanggaran etik Terawan sebagai pelanggaran serius Februari 2018. MKEK juga memberikan sanksi berupa pemecatan sementara sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) selama 12 bulan mulai 26 Februari sampai dengan 25 Februari 2019. MKEK juga mencabut rekomendasi izin pratik Terawan.

Terawan mulai menjalankan terapi cuci otak dengan metode digital subtraction angiography (DSA), tindakan invasif dengan memasukkan zat heparin ke dalam pembuluh darah, sejak Juli 2013. Berdasarkan pengakuan Terawan kepada sejumlah media, ia sudah menangani ribuan pasien dengan metode itu.

Advertising
Advertising

Catatan pelanggaran etik Terawan, kata Pukovisa, tidak berkonsekuensi langsung kepada jabatan menteri yang kini diemban Terawan. Catatan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran itu juga bersifat internal. Sehingga, persoalan etik Terawan perlu dilihat terpisah antara urusan “rumah tangga” kedokteran dan jabatan publik saat ini.

“Kami masih menindaklanjuti persoalan etik itu, namun di dalam rumah tangga kami.” Dia menampik IDI tidak mengabaikan pelanggaran etik Terawan. Proses etik, kata dia, berlangsung dalam mekanisme internal MKEK. IDI menghargai keputusan Presiden menunjuknya sebagai menteri kesehatan dengan tetap mengawal proses etik di lingkungan internal.


NYOMAN ARY WAHYUDI | RUSMAN PARAQBUEQ

Berita terkait

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

22 menit lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

24 menit lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

24 menit lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

13 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

15 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

15 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

16 jam lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

16 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

23 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

1 hari lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya