Projo Bubar, PDIP: Itu Hal Biasa
Reporter
Dewi Nurita
Editor
Juli Hantoro
Kamis, 24 Oktober 2019 17:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengganggap pembubaran kelompok relawan Projo adalah hal yang biasa. Menurut Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, usai Pilpres, tentu ada relawan yang terus memantapkan organisasinya di dalam jalur kemasyarakatan dan ada juga yang membubarkan diri.
"Itu suatu hal yang biasa," ujar Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto di bilangan Menteng, Jakarta pada Kamis, 24 Oktober 2019.
Kendati demikian, PDIP tetap mengapresiasi kerja-kerja Projo selama mendukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019 lalu. "Kami memberikan apresiasi atas seluruh kerja dari Projo, kami juga tidak bisa campur tangan terhadap hal tersebut," ujar Hasto.
Kemarin, Ketua Umum Ormas Projo Budi Arie Setiadi pamit menyatakan bahwa tugas organisasinya telah selesai dengan mendukung Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019. "Terima kasih atas kerja samanya selama ini. Tugas Projo sudah selesai hingga pelantikan 20 Oktober 2019. Selamat bekerja pemerintahan Jokowi - KMA dan Kabinet Indonesia kerja," ujarnya lewat pesan singkat kepada sejumlah tokoh pada Selasa malam, 22 Oktober 2019.
Menurut dia, Projo ikhlas jika memang tak dibutuhkan lagi keberadaannya oleh Jokowi. Tugas politik dan sejarah relawan Projo dinilainya sudah selesai setelah Jokowi berhasil menjadi Presiden RI dua periode. "Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan selama ini. Izin pamit untuk kembali ke kehidupan awal."
Budi Arie pun mengatakan akan segera menggelar konferensi pers untuk mengumumkan pembubaran Projo setelah pengumuman kabinet pada hari ini. "Tugas politik Projo mengawal Jokowi dua periode sudah selesai," kata Budi Arie.