Peneliti LIPI: Masyarakat Sipil Harus Kuat untuk Imbangi Jokowi

Jumat, 18 Oktober 2019 15:13 WIB

Koalisi Masyarakat Sipil menggelar konferensi pers penolakan RUU KPK dan Pimpinan KPK di depan Gedung DPR-MPR, Jakarta Pusat pada Senin, 16 September 2019. Tempo/Halida Bunga

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Siti Zuhro mengatakan gerakan masyarakat sipil harus kuat untuk mengimbangi pemerintahan periode kedua Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang minim oposisi.

Menurut dia, masyarakat tak bisa lagi bergantung pada Dewan Perwakilan Rakyat yang sibuk dengan urusan mereka sendiri. “Yang bisa diharapkan sekarang adalah gerakan konsolidasi civil society, kita sudah tidak bisa lagi bergantung pada peran DPR yang sangat sibuk dengan dirinya sendiri,” kata Siti saat dihubungi, Jumat, 18 Oktober 2019.

Menjelang pelantikan presiden 20 Oktober mendatang, sinyal akan bergabungnya Partai Gerindra ke koalisi pemerintahan semakin menguat. Gerindra bahkan disebut-sebut bakal mendapatkan sejumlah kursi menteri. Padahal, partai ini mengusung Prabowo Subianto yang berhadapan dengan Jokowi dalam Pilpres 2019.

Siti mengatakan model koalisi gemuk sebenarnya pernah terjadi di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kala itu, kata dia, partai oposisi hanya diisi oleh Partai Hanura dan PDIP. “Istilahnya koalisi pelangi,” kata dia.

Ketika koalisi sudah semakin gemuk, kata Siti, fungsi pengawasan terhadap jalannya pemerintahan oleh DPR tidak berfungsi. Di sanalah, kata dia, fungsi pengawasan jalannya pemerintahan diambil alih oleh masyarakat sipil. Ia menilai pengawasan masyarakat sipil di era SBY cukup berhasil. Pemerintah, kata dia, cukup merespon ketika mendapatkan kritik. “Tidak ada labeling makar atau tudingan radikalisme,” kata dia.

Advertising
Advertising

Siti beranggapan era pemerintahan Jokowi punya gaya yang berbeda dalam merespon desakan masyarakat sipil. Karena itu, ia berharap, dengan minimnya oposisi pemerintah di DPR pada pemerintahan Jokowi periode kedua, gerakan masyarakat sipil dapat lebih dikonsolidasikan. “Dalam teori, semakin kencang tekanan rezim, semakin mengkristal gerakan civil society dan perannya semakin menonjol,” kata dia.

Berita terkait

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

20 menit lalu

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)

Baca Selengkapnya

Hasto PDIP Isyaratkan Belum Ada Momentum Tepat Pertemuan Megawati-Prabowo

1 jam lalu

Hasto PDIP Isyaratkan Belum Ada Momentum Tepat Pertemuan Megawati-Prabowo

Wacana pertemuan Prabowo-Megawati sudah dibicarakan sebelum lebaran Idulfitri pada 10 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Sinyal Bansos Beras Dilanjutkan sampai Desember 2024

1 jam lalu

Jokowi Beri Sinyal Bansos Beras Dilanjutkan sampai Desember 2024

Dalam Pilpres 2024, pemberian bansos beras oleh Jokowi dikritik lawan politik hingga kelompok sipil sebagai upaya cawe-cawe.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Jadi Ujian Terakhir Presiden Jokowi, Memperbaiki atau Merusak?

2 jam lalu

Pansel KPK Jadi Ujian Terakhir Presiden Jokowi, Memperbaiki atau Merusak?

Sejumlah pihak menyatakan pembentukan Pansel KPK menjadi ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi. Pemberantasan korupsi semakin suram?

Baca Selengkapnya

Jokowi Jadi Presiden Kedua setelah Gus Dur Sambangi Kabupaten Muna

4 jam lalu

Jokowi Jadi Presiden Kedua setelah Gus Dur Sambangi Kabupaten Muna

Keterangan tertulis Sekretariat Presiden menyebut Jokowi disambut lautan masyarakat saat meninjau Pasar Laino Raha, Kabupaten Muna.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan, Ini Penggantinya

4 jam lalu

Jokowi Resmi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan, Ini Penggantinya

Jokowi resmi menghapus sistem kelas melalui Perpres Nomor 59 tahun 2024 tentang Jaminan Kesehatan atau BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi terhadap Pembentukan Pansel KPK oleh Presiden Jokowi

5 jam lalu

Ragam Reaksi terhadap Pembentukan Pansel KPK oleh Presiden Jokowi

Novel Baswedan menilai dalam proses pemilihan Pansel KPK akan terlihat ada atau tidaknya keinginan Jokowi memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Program Terdekat Minta Penegak Hukum Adili Jokowi

5 jam lalu

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Program Terdekat Minta Penegak Hukum Adili Jokowi

Partai Negoro yang didirikan Faizal Assegaf dan kawan-kawan diluncurkan kemarin. Program jangka pendek mereka minta penegak hukum adili Jokowi.

Baca Selengkapnya

Aktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah

5 jam lalu

Aktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah

Presiden Jokowi akan mengumumkan Pansel KPK bulan ini. Sejumlah aktivis antikorupsi memberi masukan, termasuk Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan Umumkan Pansel KPK, Ini Aturan Pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK

6 jam lalu

Jokowi Akan Umumkan Pansel KPK, Ini Aturan Pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK

Jokowi akan umumkan Pansel KPK bulan ini. Apa itu Pansel KPK dan bagaimana aturan mengeenai pembentukannya?

Baca Selengkapnya