PKB Sikapi Gerindra, Basarah PDIP: Terserah Pimpinannya, Jokowi

Editor

Purwanto

Rabu, 16 Oktober 2019 14:57 WIB

Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah (tengah), Arsul Sani (kiri), dan Jazilul Fawaid (kanan) tiba di Kediaman Prabowo Subianto, Kertanegara IV, Jakarta, Jumat malam, 11 Oktober 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta-Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ahmad Basarah menanggapi keinginan Partai Kebangkitan Bangsa agar Partai Gerindra dipikirkan belakangan dalam koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Basarah menghormati pandangan PKB itu, tetapi juga mengingatkan bahwa yang menjadi pemimpin koalisi adalah Jokowi.

"Kami menghormati pandangan dan sikap partai politik termasuk pendukung koalisi Indonesia Kerja. Tetapi di dalam konteks kita bersama-sama, dalam tanda kutip berkoalisi, tentu ada yang namanya pemimpin dalam koalisi itu," kata Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 16 Oktober 2019.

Basarah mengatakan, bergabung atau tidaknya Gerindra ke pemerintahan akan diputuskan oleh Jokowi. Dia menyebut PDIP menyerahkan sepenuhnya perihal ini kepada Presiden selaku pemimpin koalisi.

"Ketika kita mengatakan dalam satu rumah bersama, maka kita harus ikuti apa pun keputusan akhir yang diambil oleh Presiden Jokowi," ujarnya. Wakil Ketua Majelis Permuyawaratan Rakyat ini pun meyakini Jokowi tahu persis perlu tidaknya Gerindra bergabung ke koalisi.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar menyatakan tak masalah Gerindra bergabung ke koalisi Jokowi. Namun Muhaimin menyebut Gerindra ibarat makmum masbuk.

Advertising
Advertising

"Iyalah, enggak apa-apa (masuk koalisi). Tapi, ibarat kalau kita sedang salat itu ada imam dan makmum. Nah, makmum yang datangnya belakangan itu namanya makmum masbuk," ujar Muhaimin di kantor DPP PKB, Jakarta pada Senin malam, 14 Oktober 2019.

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menjelaskan, makmum masbuk adalah istilah untuk jamaah yang datang belakangan saat salat. Makmum yang datang duluan dan di baris pertama itu layak mendapat unta, sedangkan yang datang belakangan idealnya juga duduk di saf belakang.

Jazilul berharap Presiden Jokowi mempertimbangkan siapa yang sudah lebih dulu dan bekerja untuk koalisi. Jika diibaratkan dengan makmum masbuk, dia berpendapat, Gerindra pun semestinya mendapatkan tempat belakangan di koalisi Jokowi.

"Kalau dianalogikan dengan makmum masbuk ya seperti itu. Yang datang belakangan ya dapat jatah belakangan," kata Jazilul, Selasa, 15 Oktober 2019.


BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

24 menit lalu

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

Dasco mengatakan Gerindra terbuka untuk melakukan dialog mengenai keinginan PKS bergabung ke kubu Prabowo.

Baca Selengkapnya

PKS Beri Sinyal Gabung ke Koalisi Prabowo, Gerindra Bilang Belum Pernah Komunikasi Langsung

58 menit lalu

PKS Beri Sinyal Gabung ke Koalisi Prabowo, Gerindra Bilang Belum Pernah Komunikasi Langsung

Dasco juga menyebut, ketidakhadiran Prabowo di acara Halalbihalal PKS tidak dapat dikaitkan dengan sinyal penolakan pada PKS.

Baca Selengkapnya

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu

2 jam lalu

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu

PDIP menggugat KPU ke Pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN Cakung, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

KPU Siapkan Jawaban Hadapi Sidang Perdana Gugatan PDIP di PTUN

3 jam lalu

KPU Siapkan Jawaban Hadapi Sidang Perdana Gugatan PDIP di PTUN

PDIP tercantum sebagai pihak penggugat diwakili oleh Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum DPP PDIP.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

6 jam lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

16 jam lalu

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

Sufmi Dasco membantah, ketidakhadiran Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam acara Halalbihalal yang digelar PKS merupakan sinyal penolakan

Baca Selengkapnya

Selain soal Sikap Politik, Hasto Sebut Rakernas PDIP Akan Bahas Strategi Hadapi Pilkada 2024

18 jam lalu

Selain soal Sikap Politik, Hasto Sebut Rakernas PDIP Akan Bahas Strategi Hadapi Pilkada 2024

Rakernas PDIP yang berlangsung pada 24 sampai 26 April itu akan memutuskan target di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

18 jam lalu

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

Pakar menduga, Prabowo belum menemukan titik temu untuk membuka komunikasi dengan PKS.

Baca Selengkapnya

Hadapi Pilkada 2024, PDIP: Solid dan Jangan Tertipu yang Mengaku Sahabat tapi Berkhianat

20 jam lalu

Hadapi Pilkada 2024, PDIP: Solid dan Jangan Tertipu yang Mengaku Sahabat tapi Berkhianat

Dalam rapat partai di Majalengka, Hasto minta kader PDIP waspadai pihak mengaku sahabat tapi sebenarnya pengkhianat.

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Usai Pilpres 2024, PDIP Akan Pertimbangkan Suara dari Bawah

20 jam lalu

Soal Sikap Usai Pilpres 2024, PDIP Akan Pertimbangkan Suara dari Bawah

Penentuan PDIP usai Pilpres 2024 nantinya akan dibahas dalam rakernas bersamaan dengan evaluasi peta politik pada pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya