Mulai Pulih, Ribuan Orang Masih Mengungsi Akibat Kerusuhan Wamena

Reporter

Antara

Selasa, 8 Oktober 2019 08:19 WIB

Pengungsi korban konflik di Wamena beristirahat setibanya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2019. Sebanyak 51 korban konflik di Wamena tersebut dievakuasi dengan menggunakan pesawat hercules C130 milik TNI Angkatan Udara. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Pengungsi akibat kerusuhan yang masih tinggal di posko pengungsian sementara di Wamena di 22 lokasi berkisar 5.000 orang. Paling banyak berada di Polres Jayawijaya, Kodim Jayawijaya, Koramil, dan Lapangan Udara Wamena.

Toko-toko dan kios-kios yang menjual aneka bahan kebutuhan pokok dibuka dengan pengamanan penuh oleh aparat TNI dan Polri. "Kami juga mendorong agar aktivitas belajar dan mengajar di sekolah-sekolah bisa dimulai kembali," kata Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua Brigjen Jacobus Marjuki di Timika, Senin, 7 oktober 2019.

Ada gedung sekolah yang terbakar habis, seperti STISIP Yapis di Wamena yang membutuhkan rehabilitasi total. “Tetapi, yang lain bisa dibuka kembali.”

Pengungsi yang dievakuasi ke Jayapura sebagian sudah pulang ke kampung halaman masing-masing. "Di Jayapura sekitar 2.000 orang yang telah kembali ke daerah masing-masing."

Kerusuhan massa yang terjadi di Jayapura, 29 Agustus 2019, kemudian berlanjut di Wamena, 23 September 2019. Tiga puluhan orang tewas dalam kerusuhan yang dipicu kabar tentang ucapan rasisme seorang guru. Ribuan orang pulang ke daerah asal masing-masing di luar Papua. Mereka pulang menumpang Hercules milik TNI dan difasilitasi oleh pemerintah daerah asal pengungsi. Berbagai pihak mengkhawatirkan kepergian pendatang itu akan melumpuhkan perekonomian Wamena.

Wakapolda berharap adanya pernyataan sikap damai antartokoh masyarakat di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Senin pagi, mengedepankan pendekatan preventif dan komunikatif terhadap kelompok-kelompok yang bisa memicu konflik di wilayah itu. Mendatang, Polri akan memilih pendekatan preventif dan komunikasi. “Pendekatan represif hanya 10 persen. Itu pun kalau terpaksa.” Dengan pendekatan seperti itu diharapkan ada solusi untuk menghindari jatuhnya korban jiwa.

Mantan Kapolres Puncak Jaya pada periode 2006 itu mengatakan kekerasan bersenjata yang masih terjadi di Ilaga akhir-akhir ini masih ada kaitannya dengan sisa-sisa konflik saat pemilu anggota legislatif dan pemilu presiden, 17 April 2019.

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

11 jam lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

1 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

2 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

5 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

6 hari lalu

TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.

Baca Selengkapnya

Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

6 hari lalu

Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

Kemenko Polhukam belum bisa memastikan apakah penyebutan OPM seperti yang dilakukan TNI akan dijadikan keputusan negara.

Baca Selengkapnya

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

7 hari lalu

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.

Baca Selengkapnya

Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

7 hari lalu

Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

Koops Habema TNI menembak dua anggota TPNPB di Papua Pegunungan

Baca Selengkapnya

Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

7 hari lalu

Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

Polda Papua belum mampu menangkap pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Dua Oktovianus Buara.

Baca Selengkapnya

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

7 hari lalu

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya