Jokowi Tak Segera Putuskan Perpu KPK, BEM Unair Demo Lagi Lusa

Reporter

Tempo.co

Selasa, 8 Oktober 2019 07:01 WIB

Polisi bersalaman dengan seorang mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Jawa Timur saat aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Jatim, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 26 September 2019. Ribuan mahasiswa di berbagai daerah menggelar aksi untuk menolak RKUHP dan UU KPK. ANTARA

TEMPO.CO, Surabaya-Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya Satria Aji mengatakan mahasiswa kampus negeri tersebut berencana menggelar aksi unjuk rasa lagi pada Kamis, 10 Oktober 2019. Menurut dia, isu yang dibawa masih sama dengan unjuk rasa gabungan mahasiswa dan aliansi masyarakat sipil di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur pada Kamis, 26 September 2019 lalu.

“Kami tetap membawa tujuh poin tuntutan kepada Presiden Jokowi, sebab sejak kami bawa dalam unjuk rasa pada Kamis 26 September lalu, sampai saat ini tidak ada respons dari Presiden,” ujar Satria saat ditemui di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unair, Jalan Darmawangsa Dalam, Surabaya, Senin, 7 Oktober 2019.

Dalam unjuk rasa dua pekan lalu, gabungan mahasiswa dan aliansi kekuatan sipil menyuarakan tujuh poin tuntutan melalui aksi #Surabaya Menggugat. Tujuh poin itu antara lain meminta Presiden menerbitkan Perpu KPK, membatalkan RKUHP dan RUU Pemasyarakatan, penanganan kebakaran hutan dan lahan, serta penyelesaian kasus Papua.

Aji berujar butir-butir tuntutan itu sebenarnya sudah diserahkan kepada Ketua DPRD Jawa Timur Kusnadi. Namun, menurut dia, Dewan belum meneruskan ke pusat. “Jadi kami desak agar Ketua DPRD segera meneruskan tuntutan kami itu ke pusat,” ujar dia.

Menteri Hubungan Luar Negeri BEM Unair Rizal Hamidi mengimbuhkan ia telah berkonsolidasi dengan elemen-elemen fakultas untuk persiapan turun ke jalan lagi. Menurut Rizal, BEM Unair berkomitmen mengawal tujuh poin tuntutan itu agar dipenuhi pemerintah.

Selain itu, BEM Unair juga berusaha menyamakan persepsi dengan tuntutan yang dibawa Aliansi BEM Surabaya dan Aliansi BEM Jawa Timur. “Kemarin kan sempat ada sedikit perbedaan pandangan soal tuntutan, tapi dengan aliansi kekuatan sipil yang dihadiri ribuan massa Kamis dua pekan lalu, suara kami sama,” kata Rizal.

Koordinator Umum aksi #Surabaya Menggugat Zamzam Syahara menuturkan telah berkonsolidasi dengan 45 elemen pegunjukrasa pada Senin, 6 Oktober. Selain organisasi kemahasiswaan internal Unair, konsolidasi juga melibatkan organisasi-organisasi buruh.

Dia tertawa saat ditanya kemungkinan unjuk rasa itu ditunggangi pihak lain untuk menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih sepuluh hari kemudian. “Terpikir ada pelantikan Presiden saja kami tidak,” ujar Zamzam.

Berita terkait

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

2 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

2 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

2 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

3 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

3 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

4 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

5 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

6 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

7 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

8 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya