Muzani Sebut Lobi Megawati - Prabowo Tak Terkait Kursi Menteri

Jumat, 4 Oktober 2019 07:44 WIB

Politikus Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua MPR, Ahmad Muzani memberikan keterangan seputar pemilihan ketua MPR seusai sidang peripurna di gedung Kura-kura, Komplek DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 4 Oktober 2019. Tempo/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani mengatakan komunikasi antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri terkait kursi Ketua MPR tak ada hubungannya dengan jatah jabatan menteri. Prabowo sebelumnya disebut meminta Muzani mundur sebagai calon Ketua MPR setelah berdialog dengan Megawati.

“Enggak ada (soal jatah kursi menteri). Semuanya bicara soal kebangsaan,” ujar Muzani di kompleks Parlemen, Senayan, Kamis petang, 4 Oktober 2019.

Dalam pencalonan Ketua MPR, Muzani maju menantang politikus Golkar, Bambang Soesatyo. Namun, dalam perjalannnya, suara untuk Muzani lemah karena hanya diusung fraksi tunggal, yakni Fraksi Partai Gerindra. Di sisi lain, Bambang alias Bamsoet diusung delapan fraksi plus DPD.

Muzani dan partainya sempat berkukuh tak menyerahkan kursi MPR-1 kepada Bamsoet, kendati suaranya tak mendomisasi. Hingga hari sidang paripurna berlangsung, Muzani tetap maju menantang Bamsoet.

Prabowo Subianto, kata Muzani, pun sebelumnya juga telah melobi Megawati untuk menyerahkan kursi Ketua MPR kepada Partai Gerindra. Dalam dialog itu, Megawati sejatinya menyetujui pembagian yang diinginkan Prabowo.

Advertising
Advertising

Namun Megawati memandang situasi saat itu kadung sulit lantaran mayoritas fraksi sudah solid mengusung Bamsoet. “Bu Megawati terus terang agak sulit untuk menolak (permintaan Prabowo). Tapi ini proses sudah berlangsung. Karena itu, Bu Megawati memohon pengertian Pak Prabowo agar bisa menerima dengan baik,” ucap Muzani.

Meski begitu, Megawati tak memaksa Prabowo mencabut Muzani. Ia menyerahkan keputusan tersebut kepada Partai Gerindra. Kelar komunikasi dengan Megawati, Prabowo lantas memanggil Muzani.

Dalam pertemuan dengan Prabowo itu, Muzani mengaku telah berbincang dengan Ketua Umum Partai PAN Zulkifki Hasan dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais tentang kondisi peta pemilihan Ketua MPR. Ia mengatakan partai bekas koalisi Gerindra, yakni PKS, Partai Demokrat, dan PAN, telah sepakat mengusung rivalnya, Bamsoet.

Setelah mendengar penjelasan tersebut, Prabowo akhirnya meminta Muzani mundur dan mendukung Bamsoet secara aklamasi di detik-detik terakhir sidang paripurna. Muzani berujar, Prabowo menganggap keputusan ini memiliki tujuan khusus. "Beliau harapkan ada hal-hal lain yang lebih strategis yang akan kita capai nanti," ucapnya.

Berita terkait

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

34 menit lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

52 menit lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

1 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

4 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

5 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

5 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

8 jam lalu

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mendukung usulan pembentukan presidential club dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

8 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

9 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

10 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya