Kasus Dandhy Laksono, AJI Indonesia Jalan Mundur di Bundaran HI

Reporter

Andita Rahma

Editor

Amirullah

Minggu, 29 September 2019 09:18 WIB

AJI Jakarta aksi jalan mundur berkeliling Bundaran HI, Jakarta Pusat pada Ahad, 29 September 2019. Tempo/Andita Rahma

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia mendesak kepolisian segera menghentikan kasus yang menyeret aktivis Dandhy Laksono. Desakan itu ditunjukkan AJI dengan berjalan mundur berkeliling Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Ahad pagi, 29 September 2019.

Aksi tersebut dimulai pada sekitar pukul 08.15 WIB. Mereka membawa poster dan spanduk bertuliskan 'Stop Kriminalisasi Jurnalis dan Aktivis'. Sambil berkeliling, salah satu peserta aksi membunyikan kentongan.

"Kentongan ini sebagai tanda bahaya, tanda kritis terhadap demokrasi di Indonesia," ujar Ketua Bidang Advokasi AJI Indonesia Sasmito Madrim di Bundaran HI, Jakarta Pusat pada Ahad, 29 September 2019. Dia menambahkan, aksi jalan mundur ini sebagai simbol dari kemunduran demokrasi di Indonesia.

Dandhy Laksono ditangkap pada Kamis malam lalu. Setelah diperiksa pada Jumat dinihari selama sekitar empat jam, Dandhy dilepaskan dengan status tersangka. Polisi menjeratnya dengan UU ITE atas cuitan Dandhy soal isu Papua.

"Dalam sepekan terakhir, AJI mencatat ada 14 kekerasan dan teror terhadap teman jurnalis, lalu peristiwa kriminalisasi terhadap Dandhy. Kami mendesak kepolisian untuk menghentikan semua teror dan kriminalisasi," ucap Sasmito.

Advertising
Advertising

AJI pun mendesak kepolisian untuk mengusut anggotanya yang diketahui melakukan penganiayaan terhadap sejumlah jurnalis. Tak perlu harus menunggu laporan dari mereka yang menjadi korban.

Tak hanya mendesak kepolisian, Sasmito juga meminta kepada perusahaan media yang jurnalisnya menjadi korban untuk melaporkan dugaan kekerasan tersebut. "Perusahaan media juga harus aktif, melaporkan sebagai pelanggaran pidana," ujarnya.

Sejumlah jurnalis di beberapa daerah diketahui mengalami penganiayaan oleh anggota kepolisian ketika sedang meliput aksi unjuk rasa menolak revisi UU KPK dan RKUHP. Para jurnalis tersebut dilaporkan mendapat kekerasan fisik maupun verbal oleh oknum polisi.

Berita terkait

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

1 hari lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

1 hari lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

30 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

35 hari lalu

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

Kekerasan yang dilakukan anggota TNI Angkatan Laut itu merupakan bentuk penghalangan terhadap kerja jurnalistik yang tidak sepatutnya terjadi.

Baca Selengkapnya

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

35 hari lalu

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

Ormas dan kepolisian dianggap paling berpotensi melakukan kekerasan terhadap jurnalis.

Baca Selengkapnya

Terlibat Film Dirty Vote, Dosen UGM Zainal Arifin Mochtar Terganggu Disebut Aktor

24 Februari 2024

Terlibat Film Dirty Vote, Dosen UGM Zainal Arifin Mochtar Terganggu Disebut Aktor

Menurut Zainal Arifin Mochtar, ada tiga alasan yang membuatnya terlibat dalam film Dirty Vote.

Baca Selengkapnya

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

22 Februari 2024

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

AJI dan LBH Pers meminta Perpres Publisher Rights yang telah disahkan Presiden Jokowi dijalankan secara akuntabel.

Baca Selengkapnya

Sutradara dan Pemeran Film Dirty Vote Ungkap dari Mana Biaya Produksinya

17 Februari 2024

Sutradara dan Pemeran Film Dirty Vote Ungkap dari Mana Biaya Produksinya

Dandhy Laksono mengatakan, seluruh sumber pembiayaan dalam produksi Dirty Vote sudah diungkap secara transparan.

Baca Selengkapnya

Artis Tanggapi Hasil Quick Count Pilpres 2024, Arie Kriting hingga Happy Salma

16 Februari 2024

Artis Tanggapi Hasil Quick Count Pilpres 2024, Arie Kriting hingga Happy Salma

Begini selebritas menerima hasil hitung cepat (quick count) yang dimenangi Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

14 Februari 2024

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

Ujaran kebencian berpotensi memicu perselisihan sosial. Ujaran kebencian juga dapat berujung pada stigma, persekusi, dan kekerasan.

Baca Selengkapnya