KPAI Menyesalkan Pelibatan Anak-anak dalam Aksi Mujahid 212

Reporter

Friski Riana

Sabtu, 28 September 2019 16:54 WIB

Massa aksi yang tergabung dalam Mujahid 212 membawa poster dengan tulisan "Tolak Tenaga Kerja Asing" saat menggelar aksi selamatkan NKRI di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Sabtu, 28 September 2019. Massa Mujahid 212 juga mengkritik negara yang belum bisa mengatasi permasalahan kebakarakan hutan dan lahan di sejumlah daerah. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta-Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyayangkan pelibatan anak-anak dalam demonstrasi Aksi Mujahid 212 Jakarta, Sabtu, 28 September 2019. Komisioner KPAI Jasra Putra mengatakan bahwa timnya melakukan pengawasan sejak pagi pukul 06.00 hingga berakhirnya unjuk rasa itu pada pukul 12.00 WIB.

"Tampak di lokasi anak-anak mulai kelelahan fisik, ada yang tidur-tiduran di aspal samping Patung Kuda atau area aksi," kata Jasra dalam siaran tertulisnya.

Dari hasil pantauan KPAI, ratusan anak-anak yang terlibat dalam kegiatan tersebut mulai dari balita dan usia 12-18 tahun datang dari berbagai daerah, seperti Bogor, Bekasi, Jakarta, dan Banten. Sebagian dari mereka datang bersama teman dari Bogor mulai dari Jumat sore kemarin dengan cara menaiki kendaraan umum dan menyetop kendaraan yang bisa ditumpangi dan bermalah di masjid sekitaran Juanda, Tanah Abang, dan emperan bangunan Monas.

Jasra menuturkan KPAI sudah menemui humas Aksi Mujahid 212 Budi Setiawan agar ada yang bertanggunjawab atas perlindungan terhadap anak-anak yang datang ke lokasi. Sebab, mereka tidak memiliki uang untuk kembali ke Bogor, sehingga panitia harus memastikan kepulangan mereka dengan selamat.

Bahkan, kata dia, KPAI mengimbau agar mobil komando bisa menyampaikan agar anak-anak dipisah dari orang dewasa atau beristirahat dalam area Monas yang lebih nyaman. "Namun usulan tersebut sampai kegiatan selesai tidak dilaksanakan. Kami sangat menyesalkan minimnya kesadaran perlindungan anak yang seharusnya bisa diberikan orang dewasa," ujarnya.

Temuan KPAI lainnya, ujar Jasra, adalah anak-anak yang merokok dan berbagi rokok. Tim KPAI telah menyampaikan agar mereka tidak merokok karena membahayakan diri sendiri serta terhadap temannya.

KPAI juga menyayangkan anak-anak yang datang dalam aski tidak mengerti dan memahami apa yang menjadi tuntutan peserta demo. Sehingga, anak-anak sebetulnya ikut diajak orang tua atau datang sendiri bersama temannya karena mendapat informasi dari media sosial.

"Jadi anak-anak kita menjadi korban dari orang dewasa yang sangat kita sayangkan minim perspektif perlindungan anaknya. Apalagi tidak ada orang dewasa yang bertanggungjawab secara langsung terhadap anak-anak yang datang di arena aksi," kata dia.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Polisi Ambil Alih Gedung Universitas California Irvine dari Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Polisi Ambil Alih Gedung Universitas California Irvine dari Demonstran Pro-Palestina

Polisi kembali mengambil alih gedung kampus Universitas California Irvine dari para pengunjuk rasa pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

10 hari lalu

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

Kasus sejumlah nasabah yang mengklaim dananya hilang bermula ketika mereka menempatkan dana di BTN melalui pegawai perseroan.

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

13 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

15 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

15 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

16 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

16 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

17 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

17 hari lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

17 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya