Wiranto Tunggu Hasil Investigasi Adanya Mahasiswa Tewas di Sultra

Reporter

Antara

Editor

Purwanto

Jumat, 27 September 2019 18:50 WIB

Menkopolhukam Wiranto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Mendagri Tjahjo Kumolo, dan Kepala BSSN Hinsa Siburian, saat konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, 26 September 2019. Tempo/Egi Adyatama

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto meminta masyarakat menunggu hasil investigasi Polri. Tim investigasi kepolisian diterjunkan ke Kendari terkait tewasnya mahasiswa Universitas Halu Leo yang tewas dalam demonstrasi pada Kamis, 26 September 2019.

"Itu polisi yang jelaskan. Sedang melakukan investigasi, kenapa?, pelurunya kaliber berapa?, tembakannya dari mana? Berarti yang menembaknya itu siapa. Nanti tunggu investigasi lengkap dari kepolisian," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat, 27 September 2019.

Wiranto berharap masyarakat tidak berspekulasi terkait penyebab meninggalnya mahasiswa, sampai menyimpulkannya. "Ya enggak bisa, publik simpulkan dari mana? Informasi itu kemudian diklarifikasi dari investigasi. Publik bisa enggak menginvestigasi? Kan nggak bisa".

Wiranto juga mengimbau masyarakat untuk bersabar dan memberikan kesempatan bagi kepolisian untuk melakukan investigasi atas terjadinya insiden itu. Yang jelas, kata dia, masyarakat jangan sampai terpancing dengan adanya insiden itu, sebab dengan timbulnya korban dari aksi tersebut bisa saja dijadikan martir untuk menyulut emosi masyarakat.

"Jangan sampai kita terpancing. Ada yang meninggal satu, kita nyesal sekali. Tetapi, itu kan enggak direncanakan. Enggak ada maksud kemudian polisi membunuh masyarakat. Enggak ada sama sekali," kata Wiranto.

Menurut Wiranto, menyangkal anggapan pihak tertentu bahwa korban dijadikan martir untuk menyulut publik sehingga masyarakat jangan sampai terpancing. Mahasiswa yang meninggal adalah Muh Yusuf Kardawi, 19 tahun.

Mahasiswa jurusan teknik D-3 Universitas Halu Elo Kendari ini mengalami kritis saat menjalani perawatan di Rumah Sakit UmumBahteramas Kendari. Ia akhirnya meninggal pada Jumat, 27 September 2019 sekitar pukul 04.00 WITA.

Sedangkan, korban meninggal pada Kamis, 26 September 2019, La Randi, 21 tahun. Korban merupakan mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Halu Elo. Yusuf dan Randi turut unjuk rasa memprotes Randangan KUHP dan pengesahan RUU KPK.

ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

15 jam lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

3 hari lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Gejolak Demo Mahasiswa di Amerika Serikat: Begini Bentrok Pro-Palestina dan Pro-Israel

3 hari lalu

Gejolak Demo Mahasiswa di Amerika Serikat: Begini Bentrok Pro-Palestina dan Pro-Israel

Berulang, bentrok demo mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel. Terbaru di UCLA. Apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

5 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

BEM Unsoed: UKT Mahasiswa Naik dari Rp 9 Juta Jadi Rp 52 Juta

6 hari lalu

BEM Unsoed: UKT Mahasiswa Naik dari Rp 9 Juta Jadi Rp 52 Juta

Unjuk rasa dilakukan BEM Unsoed karena UKT mahasiswa baru 2024 mengalami kenaikan berkali-kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

9 hari lalu

Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

Demo Mahasiswa Universitas Columbia menuntut pembebasan Palestina, gencatan senjata di Gaza, dan penghentian kerja sama dengan Israel

Baca Selengkapnya

Meneropong 3 Hari Demo Kecurangan Pemilu di KPU dan DPR, Ini Daftar 3 Tuntutannya

45 hari lalu

Meneropong 3 Hari Demo Kecurangan Pemilu di KPU dan DPR, Ini Daftar 3 Tuntutannya

Menjelang diumumkannya hasil perhitungan KPU, gedung DPR dan KPU ramai digeruduk aksi demo. Mereka melayangkan 3 tuntutan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Film Djakarta 66, Kisahkan Kelahiran Supersemar, Hubungan Sukarno-Soeharto, dan Kematian Arif Rahman Hakim

55 hari lalu

Film Djakarta 66, Kisahkan Kelahiran Supersemar, Hubungan Sukarno-Soeharto, dan Kematian Arif Rahman Hakim

Peristiwa Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar disertai gelombang demo mahasiswa terekam dalam film Djakarta 66 karya Arifin C. Noer

Baca Selengkapnya

SBY Termasuk Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Mengadili Prabowo dalam Kasus Penculikan Aktivis 1998

29 Februari 2024

SBY Termasuk Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Mengadili Prabowo dalam Kasus Penculikan Aktivis 1998

Prabowo dapat gelar Jenderal TNI Kehormatan dari Jokowi. Pada 1998, Dewan Kehormatan Perwira memberhentikannya dari TNI, SBY salah satu anggotanya.

Baca Selengkapnya