Menakar Alasan Demonstrasi Pelajar, Antara Rusuh dengan Aspirasi

Kamis, 26 September 2019 09:47 WIB

Suasana demonstrasi pelajar yang berujung ricuh di belakang gedung DPR, Jakarta, 25 September 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan pelajar berunjuk rasa di depan Gedung DPR pada Rabu, 25 September 2019. Demonstrasi pelajar ini menuntut mempersoalkan recana DPR mengesahkan beberapa rancangan undang-undang atau RUU kontroversional.

Salah seorang pelajar mengaku ikut untuk berpartisipasi melanjutkan unjuk rasa mahasiswa. "Kami ikut berpartisipasi karena tidak suka dengan anggota DPR," kata siswa kelas XI SMK swasta di wilayah Tangerang itu, Rabu, 25 September 2019 di Stasiun Tanah Abang. "Mereka buat aturan semau-maunya."

Ia mengatakan datang menggunakan truk bersama 30 temannya. Namun, kata dia, mereka terpisah begitu kerusuhan pecah di kawasan Slipi. "Engggak tahu teman-teman yang lain. Tadi kami terpisah."

Remaja ini mengaku telah mengetahui ada aksi unjuk rasa yang mengundang siswa STM sejak Senin kemarin, 23 September 2019. Ajakan untuk ikut dalam aksi unjuk rasa siswa STM diumumkan di akun Instagram @STMSejabodetabek.

Menurut dia, akun tersebut telah menyiarkan melalui Instagram story undangan untuk siswa STM Se-jabodetabek agar ikut dalam aksi unjuk rasa hari ini. Bahkan, akun tersebut juga sempat mengunggah bahwa pada Kamis, 26 September 2019, masih ada aksi unjuk rasa yang akan melibatkan supporter sepakbola. "Jadi besok giliran supporter," ucapnya.

Advertising
Advertising

Ia berharap dengan adanya gelombang unjuk rasa ini pemerintah bisa mengevaluasi dan lebih maju lagi. "Saya ikut karena merasakan yang sama. Saya tidak mau negara ini banyak yang korupsi," ujarnya.

Unjuk rasa yang diikuti para pelajar ini memang berakhir ricuh. Pos polisi di beberapa titik dibakar massa. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan pelajar yang ditangkap jajarannya hingga Rabu petang, 25 September 2019 berjumlah 570 orang.

Pengamat Politik asal Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, mengatakan aksi demonstrasi pelajar Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) di gedung DPR, merupakan aksi solidaritas terhadap mahasiswa.

"Itu adalah sebagai aksi solidaritas karena melihat senior mereka mahasiswa itu beberapa hari melakukan resistensi protes pemerintah dan DPR yang memutuskan," kata Adi saat dihubungi, Kamis 26 September 2019.

Ia menilai pelajar SMK ini tergugah untuk turun ke jalan menyuarakan apa yang juga disuarakan mahasiswa. Meski isu yang disuarakan, kata dia, tak selugas mahasiswa.

Selain itu, Adi menilai, video-video perlakuan represif aparat terhadap mahasiswa juga menjadi pemicu mereka berdemonstrasi. "Apalagi viral di video itu ya kekerasan banyak terjadi mahasiswa dipukuli, ditangkapi itu yang memancing anak-anak sekolahan itu turun ke jalan," katanya.

Secara teknis aksi yang dilakukan oleh pelajar ini, kata Adi, memang berbeda dengan mahasiswa. Berbeda dengan mahasiswa yang paham dengan isu, dan berkonsolidasi dengan matang, pelajar tidak membuat mimbar terbuka, dengan orasi yang terpusat. Tapi menurutnya substansi yang disampaikan tetap sama.

Kemungkinan lain menurut Adi, aksi ini mencoba merawat stamina gerakan. Karena setelah dua hari gerakan mahasiswa kosong. Maka untuk menjaga stamina masyarakat, agar semangat resistensi terhadap RUU bermasalah tidak redup.

"Untuk merawat stamina publik bahwa ada protes resistensi terhadap sejumlah Undang-Undang yang diputuskan secara arogan itu. Maka kelompok anak sekolah pun bisa diajak," kata dia.

Berita terkait

5 Serba-serbi Setan Alas: Film Horor Karya Kolaboratif Sekolah Vokasi UGM

1 hari lalu

5 Serba-serbi Setan Alas: Film Horor Karya Kolaboratif Sekolah Vokasi UGM

Film Setan Alas hasil kolaborasi antarfakultas, yang juga melibatkan siswa dari berbagai SMK

Baca Selengkapnya

Mendiktisaintek Satryo Jajaki Penambahan Kuota Mahasiswa Indonesia di Kampus UC Berkeley

2 hari lalu

Mendiktisaintek Satryo Jajaki Penambahan Kuota Mahasiswa Indonesia di Kampus UC Berkeley

Kemendiktisaintek dan UC Berkeley menjajaki kolaborasi di bidang pendidikan tinggi dan teknologi.

Baca Selengkapnya

PWI Buka Kesempatan Pers Kampus Kompetisi dalam Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2024, Ini Cara Daftar dan Kriterianya

2 hari lalu

PWI Buka Kesempatan Pers Kampus Kompetisi dalam Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2024, Ini Cara Daftar dan Kriterianya

PWI gelar Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2024. Selain wartawan, pers kampus serta citizen journalism juga bisa ambil bagian. Apa kriterianya?

Baca Selengkapnya

Washington Post: Elon Musk Sempat Bekerja secara Ilegal di AS pada 1990-an

6 hari lalu

Washington Post: Elon Musk Sempat Bekerja secara Ilegal di AS pada 1990-an

The Washington Post melaporkan pada Sabtu bahwa miliarder kelahiran Afrika Selatan Elon Musk bekerja secara ilegal di Amerika Serikat pada 1990-an

Baca Selengkapnya

Mahasiswa ITB Bikin Game Literasi Keuangan Financial Streams, Juara Gemastik 2024

9 hari lalu

Mahasiswa ITB Bikin Game Literasi Keuangan Financial Streams, Juara Gemastik 2024

Game Financial Streams karya tim Catalys ITB itu menyabet juara pertama di ajang Gemastik 2024

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya MS, Diduga Ada 2 Dosen UPH Lagi yang Melakukan Pelecehan Seksual terhadap Mahasiswa

10 hari lalu

Bukan Hanya MS, Diduga Ada 2 Dosen UPH Lagi yang Melakukan Pelecehan Seksual terhadap Mahasiswa

HE, alumni Universitas Pelita Harapan (UPH) dari program studi musik mengungkapkan ada dua dosen yang pernah melakukan pelecehan seksual terhadapnya.

Baca Selengkapnya

Atasi Stunting dengan Camilan Enak ala Mahasiswa UGM

10 hari lalu

Atasi Stunting dengan Camilan Enak ala Mahasiswa UGM

Sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat camilan enak sekaligus bisa menjadi solusi permasalahan stunting.

Baca Selengkapnya

ITB Luncurkan Program Bantuan Keuangan, Mahasiswa Penerima Tidak Wajib Kerja di Kampus

10 hari lalu

ITB Luncurkan Program Bantuan Keuangan, Mahasiswa Penerima Tidak Wajib Kerja di Kampus

Program bantuan keuangan mencakup pendanaan yang bersumber dari APBN, masyarakat, orang tua mahasiswa, dan ITB

Baca Selengkapnya

Menteri Satryo Soemantri Jamin Tidak Ada Mahasiswa yang Tidak Bisa Kuliah

12 hari lalu

Menteri Satryo Soemantri Jamin Tidak Ada Mahasiswa yang Tidak Bisa Kuliah

Menteri Satryo Soemantri berkomitmen memastikan tidak ada mahasiswa yang terhambat kuliah hanya karena alasan keuangan.

Baca Selengkapnya

Tekad Mahasiswa UNY Bartolomius Dias dari Pedalaman Kalimantan yang Pernah Kerja Memungut Sampah

12 hari lalu

Tekad Mahasiswa UNY Bartolomius Dias dari Pedalaman Kalimantan yang Pernah Kerja Memungut Sampah

Kerja keras dan perjuangan Bartolomius Dias telah mengantarnya saat ini duduk sebagai mahasiswa berprestasi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Baca Selengkapnya