Pro Jokowi Minta Mahasiswa Bikin Kelompok Diskusi Bahas RUU

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 25 September 2019 19:46 WIB

Gabungan beberapa organ relawan pro Jokowi, dalam konferensi pers bertajuk "Menghormati Mandat Rakyat" di Batik Kuring, SCBD, Jakarta, Rabu 25 September 2019. Tempo/ Fikri Arigi.

TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan relawan pro Jokowi, mengomentari aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa menolak Rancangan Undang-Undang yang kontroversial. Mereka mengusulkan agar mahasiswa memberi usulan kepada Jokowi, terkait pasal-pasal kontroversial dalam RUU tersebut.

“Kepada adik-adik mahasiswa silakan membuat kelompok kerja, kelompok diskusi usulkan dengan baik. Pak Jokowi menerima kok,” ujar Ketua Golkar Jokowi (GoJo) Rizal Malarangeng, dalam konferensi pers di Batik Kuring, SCBD, Jakarta, Rabu 25 September 2019.

Celi, sebutan Rizal, mengatakan kritik masyarakat dan mahasiswa terkait Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) sudah diterima oleh Jokowi. Dan dijawab dengan meminta DPR untuk menunda pengesahannya.

Sedangkan Undang-Undang KPK yang juga ditolak, kata Celi, sudah terlanjur disahkan. Maka cara untuk menentangnya adalah dengan uji materi di Mahkamah Konstitusi.

“Siapkan pengacara yang bagus. Kami pasti mendukung setiap demonstrasi dalam koridor demokrasi,” tuturnya.

Advertising
Advertising

Sedangkan Ketua Umum Relawan Projo, Budi Arie Setiadi mengajak seluruh relawan untuk mengawal pelantikan Jokowi 20 Oktober 2019 nanti. “Jangan sampai ada pihak-pihak yang mengganggu produk konstitusional yang demokratis,” ucapnya.

Sebelumnya tersiar kabar burung, bahwa gerakan mahasiswa di DPR merupakan gerakan untuk menjatuhkan Jokowi. Padahal tak ada sama sekali tuntutan seperti itu.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia Manik Marganamahendra mengatakan ada empat agenda restorasi yang harus dilakukan untuk menuntaskan reformasi. "Tuntutan kami adalah kami ingin tuntaskan agenda reformasi. Ada empat agenda restorasi yang harus dilakukan," kata Manik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 23 September 2019.

Empat agenda itu adalah restorasi pemberantasan korupsi; restorasi pemenuhan hak atas demokrasi, HAM, dan berpendapat; restorasi upaya perlindungan sumber daya alam dan reforma agraria; dan restorasi persatuan kebangsaan. Manik berujar mereka juga akan menyerukan anti diskriminasi terhadap etnis dan perlindungan untuk perempuan.

Berita terkait

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

17 menit lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

24 menit lalu

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

Presiden Jokowi juga akan meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

1 jam lalu

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

1 jam lalu

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

Presiden Jokowi dan putra sulungnya yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembentukan presidential club.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

1 jam lalu

Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

Polisi menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus pembubaran dan penganiayaan mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) yang sedang doa Rosario.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

1 jam lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

2 jam lalu

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

Apa kata Jokowi mengenai wacana penambahan menteri di Kabinet Prabowo hingga partai baru setelah tidak dianggap PDIP.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

2 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

3 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

11 jam lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya