Ini 5 Akun Influencer #TurunkanJokowi, Mahasiswa Diminta Waspada

Reporter

Friski Riana

Selasa, 24 September 2019 11:44 WIB

Suasana demonstrasi di depan Kompleks Parlemen yang masih berlanjut pada Senin malam, 23 September 2019. Massa menggedor-gedor pintu gerbang meminta dipersilahkan masuk ke dalam Kompleks Parlemen. Tempo/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta - Tak cuma mengungkap tagar #TurunkanJokowi yang ternyata tak berkaitan dengan #GejayanMemanggil, Analis Drone Emprit and Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, pun menemukan siapa pemainnya.

Ismail menemukan lima influencer atau pengusung teratas #TurunkanJokowi, yaitu @candraidw_md, @opposite6890, @localhost911, @do_ra_dong, dan @aisyadiaa.

Kemudian, dia menunjukkan sebuah tangkapan layar dari Social Network Analysis (SNA) perbandingan #TurunkanJokowi dan #GejayanMemanggil.

Di antara kedua cluster tersebut tampak ada relasi kuat yang menandakan dukungan oposisi yang besar kepada gerakan mahasiswa. Akun para mahasiswa bahkan tidak mengamplifikasi tagar #TurunkanJokowi.

"Nah ternyata itu sebaran dari motornya mahasiswa, koordinator penggerak mahasiswa, mereka punya jaringan sendiri. Jaringan mahasiswa seluruh Indonesia yang suka main di Twitter itu," ucap Ismail kepada Tempo hari ini, Selasa, 24 September 2019.

Menurut Ismail, cluster baru dari analisis Drone Emprit menunjukkan bahwa kebanyakan mahasiswa tersebut, yang juga mengamplifikasi #GejayanMemanggil, antara lain dari Yogyakarta dan Semarang.

Dia pun mengingatkan mahasiswa untuk waspada, cerdas, dan tetap damai dalam melakukan aksi moral. Dia mengatakan gerakan mahasiswa seperti itu bakal mudah disusupi. Narasi baru di luar tuntutan mahasiswa bisa muncul baik di media sosial maupun orasi di lapangan.

"Sebelum ada analisis siapa yang bicara (tagar #TurunkanJokowi), orang akan mengira mahasiswa niatnya menurunkan Jokowi. Siapa saja bisa klaim karena tagarnya trending. Ketika kelihatan, ternyata itu kelompok lain. Itu menunggangi (mahasiswa)."

Drone Emprit mengungkapkan berdasarkan data tren pada 22-24 September 2019, tampak #GejayanMemanggil lebih dahulu muncul dengan volume yang tinggi. Sedangkan #TurunkanJokowi baru muncul sekitar pukul 11.00 WIB pada 23 September 2019 lalu naik pesat sekitar pukul 21.00 hingga menjelang tengah malam.

Dibandingkan dengan #GejayanMemanggil, Ismail melanjut, volume #TurunkanJokowi masih jauh lebih kecil.

Bahkan dari peta Social Network Analysis (SNA) #TurunkanJokowi, sangat jelas ada satu cluster besar dengan akun-akun yang berbeda dari akun penggerak #GejayanMemanggil.

"Dari SNA kelihatan, antara #TurunkanJokowi dan #GejayanMemanggil. #GejayanMemanggil itu disuarakan murni oleh cluster baru, mahasiswa itu. Bukan 01 bukan 02. Bukan juga clusternya para selebgram atau apa," tutur Ismail.

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

1 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

4 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

6 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

7 jam lalu

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

Viralnya kasus dugaan penerima KIP Kuliah bergaya hedon, Kemendikbudristek akan mengambil langkah.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

7 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

17 jam lalu

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

Sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah menjadi perbincangan karena menampilkan gaya hidup mewah.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

17 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

17 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

19 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

23 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya