Langit Merah, Kabut Asap dan Derita Warga Jambi

Selasa, 24 September 2019 07:25 WIB

Langit terlihat merah di kawasan Desa Puding Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muarojambi Provinsi Jambi, Sabtu (20/9/2019) yang menandakan polutan di sana dominan berukuran 0,7 mikrometer atau lebih dengan konsentrasi sangat tinggi. (Foto Syarif Abdullah/ Antara)

TEMPO.CO, Jakarta - Kabut asap yang makin pekat membuat warga Kota Jambi tak bisa keluar rumah. Mereka hanya mengurung diri dalam rumah menghindari bahaya kabut asap yang mencekik pernafasan.

"Walau tidak efektif, namun itulah yang bisa kami lakukan. Jujur saja tindakan itu juga tidak bisa dilakukan terus menerus, karena kami juga terpaksa keluar rumah untuk mencari nafkah," kata Aan Anwar, 40 tahun, warga Perumahan Kembar Lestari, Kelurahan Kenali Besar, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, kepada Tempo, Senin, 23 September 2019.

Menurut Aan, jika siang hari, dia beserta istri dan dua anaknya memang bisa mengurung diri di dalam rumah. Tapi malam hari, ia harus mencari nafkah dengan berjualan sayur di Pasar Angsoduo. "Itu tidak bisa kami hindari, dengan bermodalkan masker terpaksa kita bergumul dengan asap pekat," ujarnya.

Senada pula dengan pernyataan Mardiana, 36 tahun. Ia tidak mampu berbuat banyak menghindari bahaya kabut asap. "Kami tidak bisa berbuat apa-apa, karena harus membuka kios pakaian di pasar Jambi, agar terpenuhinya kebutuhan hidup. "Kami berharap kepada pemerintah, agar secepatnya melakukan langkah tepat menghilangkan kabut asap ini, misalnya dengan membuat hujan buatan," katanya.

Berdasarkan pantauan Tempo, di beberapa lokasi permukiman warga Jambi, sebagian besar rumah-rumah warga tertutup rapat untuk menghindari terpaan kabut asap yang sejak dua pekan terakhir menutupi sinar matahari pada siang hari.

Advertising
Advertising

Langit di Jambi tampak selalu remang, seperti saat pagi atau sore hari.

Berdasarkan catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, jarak pandang di Kota Jambi dan sekitarnya dalam sepekan terakhir pada siang hari hanya berkisar 200 - 800 meter, sehingga tidak hanya mengganggu kesehatan, tapi juga penerbangan dari dan menuju ke Jambi.

Sementara itu, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), dikeluarkan pemerintah kota Jambi, pada Ahad lalu, nilai konsentrasi ISPU dengan parameter partikulat PM 2,5 berada dinilai 969, artinya kualitas udara kota itu berada dalam kategori berbahaya.

Kondisi ini memaksa pemerintah daerah setempat sejak sepekan terakhir meliburkan murid PAUD hingga Sekolah Menengah Atas. Walikota Jambi Syarif Fasya juga mengeluarkan instruksi untuk meliburkan pegawai negeri dan karyawan swasta, khusus kepada ibu-ibu yang sedang hamil.

Berita terkait

Api Kembali Menyala di Bekas Sumur Minyak Ilegal, Polres Batanghari Upayakan Pemadaman

10 hari lalu

Api Kembali Menyala di Bekas Sumur Minyak Ilegal, Polres Batanghari Upayakan Pemadaman

Semburan api yang muncul ini akibat aktivitas pengeboran sumur minyak ilegal di kawasan Tahura di Desa Senami, Kabupaten Batanghari.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

13 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

21 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunjungan Kerja ke Jambi untuk Cek Pasar dan RSUD

32 hari lalu

Jokowi Kunjungan Kerja ke Jambi untuk Cek Pasar dan RSUD

Presiden Joko Widodo bertolak menuju Provinsi Jambi untuk kunjungan kerja pada Rabu pagi, 3 April 2024.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Perusakan Toko Laundry di Grogol Petamburan, Polisi Tangkap 1 Tersangka di Jambi

41 hari lalu

Viral Kasus Perusakan Toko Laundry di Grogol Petamburan, Polisi Tangkap 1 Tersangka di Jambi

Polisi menangkap tersangka perusakan toko laundry berinisial J, 41 tahun, di daerah Jambi.

Baca Selengkapnya

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

42 hari lalu

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

Polda Jambi akirnya mengungkap motif penganiayaan yang menewaskan AH, 13 tahun, santri di salah satu ponpes di Kabupaten Tebo.

Baca Selengkapnya

Kabut Asap Selimuti Kota Dumai, Kondisi Udara Memburuk

42 hari lalu

Kabut Asap Selimuti Kota Dumai, Kondisi Udara Memburuk

Kabut asap yang menyelimuti udara Dumai berasal dari kebakaran lahan di beberapa titik, dan kiriman dari perbatasan dengan Kabupaten Bengkalis.

Baca Selengkapnya

Santri Tewas di Jambi, Polres Tebo Tangkap Dua Kakak Kelas Korban

43 hari lalu

Santri Tewas di Jambi, Polres Tebo Tangkap Dua Kakak Kelas Korban

Polres Tebo, Jambi, menangkap terduga pelaku penyebab kematian santri berinsial AH, 13 tahun, di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes).

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

46 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

48 hari lalu

Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

Kasus kematian santri di salah satu Pondok Pesantren di Tebo Jambi ini sempat mandek, hingga viral lagi setelah dibawa ke Hotman Paris.

Baca Selengkapnya