Demo Mahasiswa di DPR, Tak Ada Orasi Turunkan Jokowi

Selasa, 24 September 2019 04:47 WIB

Suasana demo mahasiswa di depan Kompleks Parlemen yang masih berlanjut pada Senin malam, 23 September 2019. Massa sempat menggedor-gedor pintu gerbang meminta dipersilahkan masuk ke dalam Kompleks Parlemen. Tempo/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan mahasiswa dari pelbagai kampus seperti Universitas Indonesia dan Universitas Trisakti menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR menuntut penuntasan agenda reformasi pada Senin, 23 September 2019.

Mereka menggelar unjuk rasa karena melihat pemerintah dan DPR yang ngebet mengesahkan beberapa rancangan undang-undang bermasalah. Seperti revisi Undang-undang Nomor 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, RKUHP, dan RUU Pertanahan.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia Manik Marganamahendra mengatakan ada empat agenda restorasi yang harus dilakukan untuk menuntaskan reformasi.

"Tuntutan kami adalah kami ingin tuntaskan agenda reformasi. Ada empat agenda restorasi yang harus dilakukan," kata Manik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 23 September 2019.

Empat agenda itu adalah restorasi pemberantasan korupsi; restorasi pemenuhan hak atas demokrasi, HAM, dan berpendapat; restorasi upaya perlindungan sumber daya alam dan reforma agraria; dan restorasi persatuan kebangsaan. Manik berujar mereka juga akan menyerukan anti diskriminasi terhadap etnis dan perlindungan untuk perempuan.

Advertising
Advertising

Sayangnya, di media sosial, ada opini yang menggiring bahwa gerakan para mahasiswa di depan DPR ini bertujuan untuk menurunkan atau mencegah pelantikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Banyak akun-akun anonim atau bot yang menggiring wacana bahwa para mahasiswa ini merupakan barisan sakit hati yang tak terima calon yang didukungnya kalah dalam Pilpres 2019.

Padahal pantauan Tempo, selama unjuk rasa ini, tak ada satupun teriakan mahasiswa atau orasi dari mobil komando yang meminta Jokowi turun. Teriakan dan orasi mereka konsisten pada desakan agar pemerintah dan DPR menuntaskan agenda reformasi.

Aliansi Mahasiswa Indonesia menegaskan bahwa aksi turun ke jalan yang dilakukan mahasiswa se-Indonesia pada 23-24 September 2019 tidak terlibat politik praktis. "Kami jamin agenda aksi kami di tanggal 23-24 tidak terlibat politik praktis mana pun," kata Manik Marganamahendra di Tugu Reformasi Universitas, Grogol, Jakarta Barat, Senin 23 September 2019.

Dengan begitu, Manik mengungkapkan bahwa tidak ada oknum yang bisa menunggangi aksi mahasiswa ini. "Tidak ada yang bisa menunggangi aksi kami, selain menuntut kepada pemerintah dan DPR untuk segera menuntaskan agenda reformasi," ujar dia.

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

11 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

17 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

20 jam lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

21 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

1 hari lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya