Tak Mau Jadi Stempel, Gerindra Emoh Ikut Pertemuan Jokowi dan DPR

Senin, 23 September 2019 07:12 WIB

Desmond J. Mahesa. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Fraksi Partai Gerindra Dewan Perwakilan Rakyat Desmond J. Mahesa mengatakan, fraksinya tak akan menghadiri pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan pimpinan DPR, ketua fraksi, dan pimpinan Komisi Hukum DPR.

Desmond mengatakan pertemuan yang diduga terkait dengan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) itu terkesan tertutup dan sudah memuat agenda yang tak mereka ketahui.

"Kenapa kami tidak datang? Karena kesannya sudah ada agenda antara DPR dengan pemerintah yang kami jadi stempel aja," kata Desmond kepada Tempo, Ahad malam, 22 September 2019.

Desmond berujar ia menerima undangan pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka pukul 13.00 WIB hari ini. Undangan itu dia terima dari Ketua DPR Bambang Soesatyo. Namun, Desmond mempertanyakan siapa sebenarnya yang menjadi pengundang atau menginisiasi pertemuan itu.

Dalam salinan undangan yang diterima Tempo, tertulis pihak pengundang adalah protokol kepresidenan. Adapun undangan itu ditujukan kepada ADC (Aide de camp alias ajudan) dan sespri (sekretaris pribadi) Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet.

Advertising
Advertising

Dalam undangan itu ditulis permintaan agar menteri mendampingi Jokowi pada acara audiensi dengan pimpinan DPR, ketua fraksi, dan para pimpinan Komisi Hukum DPR. Acara dinyatakan akan digelar internal dan tertutup dari media.

"Surat itu saya dapat dari ketua DPR, di-forward ke saya. Pertanyaannya bagi kami di Gerindra, yang hari ini belum jelas, apakah ini dari Setneg (Sekretariat Negara), apakah presiden yang mengundang, ataukah ketua DPR minta ketemu tanpa pemberitahuan ke fraksi dan Komisi tiga," kata dia.

Desmond mengaku ia pun langsung membicarakan undangan itu dengan fraksi. Sikap fraksi pun memutuskan untuk tak menghadiri jika rapat tersebut benar diadakan.

Ada beberapa hal yang dipersoalkan Desmond terkait agenda pertemuan itu. Jika inisiator pertemuan itu ketua DPR, dia mempertanyakan mengapa fraksi dan pimpinan Komisi III DPR tak diajak bicara sebelumnya.

"Kalau ketua DPR yang menginisiasi, berarti ketua DPR anggap fraksi kayak bawahannya. Itu enggak bener kalau menganggap komisi bawahan ketua DPR," kata Wakil Ketua Komisi Hukum DPR ini.

Berikutnya, Desmond juga menyoal apabila ternyata pertemuan itu diinisiasi oleh Istana. Menurut dia, itu artinya pemerintah ingin mengintervensi kerja DPR.

Desmond juga mempertanyakan acara yang dinyatakan digelar internal dan tertutup dari media. "Ini ada apa?"

Seorang sumber Tempo di koalisi Jokowi mengatakan pemerintah dan DPR akan menggelar rapat membahas RKUHP hari ini. Menurut dia, rapat akan membahas untuk menghapus 14 pasal yang sebelumnya disebut Jokowi pada Jumat pekan lalu. Setelah pasal-pasal itu didrop, RKUHP kemungkinan akan tetap disahkan dalam rapat paripurna keesokan harinya, Selasa, 24 September 2019.

"Sepertinya 14 pasal itu akan didrop, dibicarakan dulu dalam raker besok, lalu tetap disahkan," kata dia.

Berita terkait

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

31 menit lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

2 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

3 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

3 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

4 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

7 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

9 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

10 jam lalu

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

Apa alasan Prabowo Subianto tak melepas jabatan Menhan, padahal sibuk transisi sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

19 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya