YLBHI Minta Publik Terus Mendesak Jokowi Keluarkan Perpu KPK

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Amirullah

Minggu, 22 September 2019 18:50 WIB

Presiden Jokowi (kiri) didampingi Mensesneg Pratikno saat memberikan keterangan pers di Istana Bogor, Jakarta, Jumat, 20 September 2019. mengatakan ada 14 pasal dalam revisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) yang perlu ditinjau ulang. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia pesimistis Presiden Joko Widodo atau Jokowi bakal mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi. Karenanya, YLBHI mengajak masyarakat untuk terus bergerak mendesak Presiden Jokowi untuk menganulir perubahan yang dilakukan pada UU KPK.

“Kami sudah enggak punya harapan lagi ke dia, kami mendorong masyarakat terus bergerak agar Pak Jokowi mau meninjau kembali keputusannya,” kata Ketua Advokasi YLBHI, Muhammad Isnur ketika dihubungi, Ahad, 22 September 2019.

Selain meminta masyarakat untuk terus bergerak, ia mengatakan YLBHI dan koalisi masyarakat sipil tengah menyiapkan berkas untuk menggugat UU KPK yang baru disahkan ke Mahkamah Konstitusi. Gugatan bakal dilakukan terhadap UU KPK dari segi formil maupun materil. “Masih kami diskusikan,” kata dia.

Peneliti Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Agil Oktaryal mengatakan ada dua langkah yang bisa ditempuh masyarakat untuk menganulir revisi UU KPK yang dituding melemahkan komisi antirasuah tersebut. Pertama melalui mekanisme yudikatif, yakni mengajukan gugatan ke MK. Dia meyakini ada prosedur yang dilanggar dalam pembuatan UU KPK, sehingga MK berpeluang untuk membatalkan pengesahan UU baru tersebut.

Selain itu, ia mengatakan Presiden Jokowi sebenarnya juga masih bisa menerbitkan Perpu untuk mengembalikan UU KPK seperti sebelum direvisi. Ia menilai sudah ada cukup alasan bagi Jokowi untuk mengeluarkan Perpu tersebut karena masifnya penolakan dari masyarakat.

Advertising
Advertising

“Ada kegentingan memaksa untuk mengeluarkan Perpu itu, penolakan masyarakat sekarang sudah begitu masif, hampir setiap hari daerah-daerah menyuarakan penolakan terhadap revisi UU KPK yang terbukti memperlemah kerja pemberantasan korupsi,” kata Agil lewat keterangan tertulis, Sabtu, 21 September 2019.

Berita terkait

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

22 menit lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

1 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

3 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

3 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

4 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

4 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

8 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

9 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

20 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

20 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya