Aliansi Masyarakat Paparkan Alasan Demokrasi di Indonesia Turun

Minggu, 15 September 2019 16:02 WIB

Aliansi Masyarakat untuk Keadilan dan Demokrasi (AMUKK) menggelar konferensi pers peringatan Hari Demokrasi Internasional di Jakarta, 15 September 2019. Tempo/Halida Bunga

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Masyarakat Untuk Keadilan dan Demokrasi (AMUKK) menilai kondisi demokrasi dan kebebasan sipil di Indonesia saat ini mengalami penurunan kualitas.

Perwakilan AMUKK, Pratiwi febri menjelaskan, setidaknya ada empat aspek untuk menilai melemahnya demokrasi di Indonesia. Pertama, dalam aspek kebebasan sipil.

Tiwi mengatakan Indonesia mengalami penurunan jika RUU KUHP disahkan. "Banyak delik pidana yang bertentangan dengan prinsip demokrasi dan HAM serta menutup rapat ruang serta daya kritis publik dalam mengawal demokrasi," kata Tiwi dalam konferensi pers di Jakarta pada Ahad, 15 September 2019.

Kedua, pada aspek kebebasan sipil, ada catatan negatif dengan meningkatnya jumlah kriminalisasi dengan menggunakan UU ITE. Dia mengatakan sudah banyak korban bahkan pembela HAM yang dikriminalisasi saat sedang memperjuangkan nasib serta keadilan bagi korban.

Aliansi yang terdiri antara lain dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Gusdurian, LBH Jakarta, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), BEM STHI Jentera, Wadah Pegawai KPK, BEM UI, dan Sindikasi ini menjelaskan dalam aspek supremasi hukum, pemerintah dinilai belum memiliki tekad kuat untuk melakukan agenda reformasi sektor keamanan.

Sinkronisasi peraturan perundang-undangan dengan instrumen HAM berjalan sangat lambat. Malahan, tindakan yang bertentangan dengan konstitusi justru diformalkan serta dilegitimasi.

"Negara justru menjadi pihak yang melakukan obstruction of justice dan banyak peraturan yudikatif tidak ditaati oleh eksekutif. Negara menjadi pihak yang menginjak hukum dan penegakannya," kata Tiwi.

Keempat, pada aspek perlindungan HAM, tak ada keseriusan pemerintah menyelesaikan kasus pelanggaran HAM masa lalu. Setidaknya ada sembilan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu yang masih menggantung di Kejaksaan Agung. "Menjadikan pemerintah tidak akuntabel dan permisif terhadap pelanggaran ham."

Untuk itu AMUKK menuntut untuk segera dikembalikannya kedaulatan demokrasi yang berpusat di tangan rakyat dan buka pintu partisipasi publik serta kebebasan sipil. "Tingkatkan transparansi dan akuntabilitas kerja pemerintah, DPR dan Partai Politik," katanya.

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

3 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

3 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

4 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

5 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

8 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Dosen Politik Universitas Udayana Sebut 5 Skenario Potensial Putusan Sengketa Pilpres oleh Hakim MK

13 hari lalu

Dosen Politik Universitas Udayana Sebut 5 Skenario Potensial Putusan Sengketa Pilpres oleh Hakim MK

Dosen Ilmu Politik Universitas Udayana (Unud) prediksi 5 skenario potensial putusan MK sengketa Pilpres 2024 yang akan di gelar Senin, 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Kelompok Pemantau Eopa: Pemilu Turki Belum Sepenuhnya Kondusif bagi Demokrasi

33 hari lalu

Kelompok Pemantau Eopa: Pemilu Turki Belum Sepenuhnya Kondusif bagi Demokrasi

Kelompok pemantau pemilu dari Dewan Eropa mengatakan lingkungan pemilu Turki masih terpolarisasi dan belum sepenuhnya kondusif bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Respons Bambang Widjojanto Soal MK Panggil 4 Menteri Jokowi Jadi Saksi Sengketa Pilpres

33 hari lalu

Respons Bambang Widjojanto Soal MK Panggil 4 Menteri Jokowi Jadi Saksi Sengketa Pilpres

Bambang Widjojanto menilai MK ingin sungguh-sungguh memeriksa setiap bukti dalam sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Ketika Ganjar dan Mahfud Md Kompak Berharap MK Selamatkan Demokrasi

38 hari lalu

Ketika Ganjar dan Mahfud Md Kompak Berharap MK Selamatkan Demokrasi

Mahfud Md berharap MK mengambil langkah penting untuk menyelamatkan masa depan demokrasi dan hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya