Terpilih Jadi Ketua KPK, Begini 5 Program Firli Bahuri

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 13 September 2019 09:59 WIB

Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) Inspektur Jenderal Firli Bahuri saat ditemui usai mengikuti tes membuat makalah sebagai persyaratan mengikuti fit and proper test di Kompleks Parlemen, Senayan pada Senin, 9 September 2019. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Inspektur Jenderal Firli Bahuri dipilih Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2024. Berdasarkan voting yang dilakukan selepas uji kelayakan di DPR kemarin, Firli mendapatkan suara terbanyak dengan 56 suara.

"Apakah semua sepakat?" tanya Ketua Komisi Hukum DPR yang juga politikus Partai Golkar Aziz Syamsuddin kepada anggota Komisi Hukum di Gedung DPR, Jumat dini hari, pukul 01.00 WIB, 12 September 2019.

Keputusan ini diambil melalui kesepakatan seluruh fraksi di Komisi Hukum. Sehingga, mereka langsung kompak menyepakati Firli sebagai ketua. "Sepakat," kata seluruh anggota.

Setelah terpilih apa saja agenda Firli di KPK, berikut program-program yang ia sampaikan di uji kelayakan kemarin:

1. Setuju Ada Mekanisme Pengawasan KPK

Advertising
Advertising

Firli mengatakan saat ini KPK memerlukan mekanisme pengawasan. Meskipun ia mengaku tidak tahu bagaimana bentuknya. Apakah itu lembaga atau dengan sistem.

Untuk itu ia pun mendukung adanya revisi Undang-undang KPK, yang di dalam drafnya kini disisipkan pasal tentang pengawasan KPK. "Saya tunduk pada Undang-undang Dasar 1945, di situ dijelaskan apa kewenangan legislatif dan bagaimana kewenangan presiden," kata dia.

2. Mengedepankan Pencegahan Ketimbang OTT

Firli mengaku tak senang dengan Operasi Tangkap Tangan atau OTT. Untuk itu, Firli menyebut ia akan mengedepankan mitigation approach. KPK, kata dia, akan tampil dalam pendidikan anti korupsi di segala tingkatan. Baik pendidikan formal, informal, sampai ke pendidikan kader partai politik dan calon kepala daerah.

Cara tersebut, menurutnya lebih efektif ketimbang menangkap pejabat korupsi. "Berapa pun yang kita tangkap tidak akan selesai ini korupsi," ucapnya.

3. Sinergitas Pegawai KPK

Firli mengatakan pentingnya sinergi dari pegawai KPK. Ia mengibaratkan KPK sebagai sebuah kapal yang semua awaknya harus satu tujuan.

Ia menuturkan saat ini sinergitas belum terbangun, karena supervisi dan monitoring masih merupakan bagian dari bidang kedeputian pencegahan dan penindakan. "Seharusnya bidang tersendiri," tuturnya.

4. Peningkatan Sarana dan Pra Sarana

Pemenuhan sarana dan pra-sarana, kata Firli merupakan salah satu hal yang diperlukan dalam penegakkan hukum. Selain hukum itu sendiri, aparat, dan budaya hukum masyarakat.

5. Kerja Sama dengan Penegak Hukum Wilayah

Firli menyebut luasnya wilayah Indonesia membuat KPK tidak mungkin bergerak sendiri. Maka Firli mengatakan ingin membuat kerjasama dengan lembaga-lembaga lain seperti BPKP, BPK, dan penegak hukum di wilayah.

"Tidak mungkin kita bisa melakukan pencegahan tanpa program pencegahan di Kabupaten/ Kota," tuturnya.

Berita terkait

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

1 jam lalu

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

8 jam lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

9 jam lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

10 jam lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

14 jam lalu

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

Sebelum penggeledahan ini, KPK mencegah Sekjen DPR RI Indra Iskandar dan enam orang lainnya bepergian ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

14 jam lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

15 jam lalu

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

Penyidik KPK yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan penggeledahan di kompleks DPR hari ini dilaksanakan dua satgas

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

18 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

Terlihat belasan polisi bersenjata berjaga di beranda Kantor Setjen DPR yang sedang digeledah tim penyidik KPK.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

18 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

Sebelumnya, KPK sedang menyidik dugaan korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

22 jam lalu

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.

Baca Selengkapnya