Cerita Massa Pendukung Revisi UU KPK Bingung Isi Protes di DPR

Rabu, 11 September 2019 00:17 WIB

Massa aksi pendukung revisi UU KPK berdemonstrasi di depan Kompleks DPR/MPR, Jakarta, Selasa, 10 September 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta -Sunirah, 40 tahun, berdandan dari pukul 10.00 WIB pada Selasa pagi, 10 September 2019, demi aksi protes di DPR menyokong revisi UU KPK.

Perempuan yang mengaku berasal Kemayoran, Jakarta Pusat ini mengenakan busana adat Dayak untuk mengikuti aksi demonstrasi mendukung revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi.

Aksi massa ini digelar di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta. Sunirah hadir bersama sekitar 50 orang lainnya. Sebagian tampak mengenakan blazer berwarna kuning, hijau, dan ada pula yang memakai baju adat.

Sunirah mengaku tak tahu apa yang disuarakan massa aksi yang dia ikuti tersebut. Dia hanya berujar ingin lebih baik, tetapi tak tahu apa dan siapa yang diinginkannya menjadi lebih baik itu.

"Aduh apa ya," kata dia sembari menoleh ke rekan berbusana adat di sampingnya. "Saya ikut ngramein aja, daripada diem di rumah," lanjutnya.

Advertising
Advertising

Jawaban senada juga dilontarkan oleh Muhamad Ali. Remaja berumur 15 tahun ini juga tak bisa membeberkan apa yang disuarakan dalam aksi tersebut. Seperti Sunirah, Ali pun mengaku datang dari Kemayoran.

"Ingin KPK maju," kata Ali di lokasi yang sama.

Ditanya soal kondisi KPK saat ini, Ali mengaku tidak tahu. Dia juga tak tahu apa isi dari revisi Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi itu.

"(KPK) baik tapi biar lebih tegas lagi," ujarnya.

Selama beberapa menit wartawan mewawancarai Ali, seorang pria bertopi yang berusia sekitar 30-an tahun tampak mondar-mandir dan mengawasi. Dia juga tampak menggamit lengan Ali. Setelah itu, pria tersebut menanyai asal media para wartawan yang mewawancarai Ali.

Massa aksi pendukung revisi UU KPK ini tergabung dalam kelompok yang menamakan diri Masyarakat Penegak Demokrasi. Mereka menggelar aksi dengan membawa mobil komando, pengeras suara, serta spanduk-spanduk.

Kelompok ini juga membawa bunga mawar yang dibagikan kepada pengendara yang melintas di ruas Jalan Gatot Subroto.

Pada saat hampir bersamaan, ada satu kelompok lain yang menggelar aksi di lokasi yang sama. Massa beranggotakan delapan orang ini berasal dari Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera.

Massa aksi kedua ini menolak revisi UU KPK. Mereka membawa replika sertifikat bertuliskan "Sertifikat Becandaan Diserahkan kepada Parpol Pendukung Revisi UU KPK". Mereka juga mengenakan topeng yang bergambar logo dari sepuluh partai yang ada di parlemen.

"Kami sepakat menolak revisi karena itu pelemahan terhadap KPK," kata Kepala Departemen Kajian Aksi Strategis BEM STH Indonesia Jentera, Octania Wynn ditemui di lokasi, terkait revisi UU KPK.

Berita terkait

Rencana Peleburan KPK dengan Ombudsman, IM57+ Institute: Skenario Besar sejak Revisi UU KPK

27 hari lalu

Rencana Peleburan KPK dengan Ombudsman, IM57+ Institute: Skenario Besar sejak Revisi UU KPK

Ketua IM57+ Institute mengatakan dengan peleburan itu, KPK akan betul-betul dimusnahkan dari sisi core business-nya, yaitu penindakan.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Rutannya Sendiri, Eks Penyidik: Dampak Revisi UU KPK

58 hari lalu

KPK Geledah Rutannya Sendiri, Eks Penyidik: Dampak Revisi UU KPK

Eks Penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, mendesak tersangka pungli di rutan KPK dipecat

Baca Selengkapnya

Kasus Pungli di Rutan KPK, ICW: Sanksi 78 Pegawai Minta Maaf Dampak Buruk dari Revisi UU KPK

21 Februari 2024

Kasus Pungli di Rutan KPK, ICW: Sanksi 78 Pegawai Minta Maaf Dampak Buruk dari Revisi UU KPK

ICW memberi tiga rekomendasi atas putusan Dewas terhadap pelaku pungli di rutan KPK.

Baca Selengkapnya

Cawapres Mahfud Md Ingin Kembalikan UU KPK Lama, Begini Sejarah Terbentuknya KPK

17 Januari 2024

Cawapres Mahfud Md Ingin Kembalikan UU KPK Lama, Begini Sejarah Terbentuknya KPK

Pembicaraan tentang KPK telah muncul sejak era Presiden Presiden BJ Habibie. Namun baru terlaksana pada 2002 saat Pemerintahan Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya

Napi Korupsi Juliari Batubara dkk Dapat Remisi, Begini Kata Novel Baswedan dan ICW: Kemenangan Para Koruptor

5 Januari 2024

Napi Korupsi Juliari Batubara dkk Dapat Remisi, Begini Kata Novel Baswedan dan ICW: Kemenangan Para Koruptor

Napi korupsi kian sering mendapatkan remisi sejak PP Nomor 99/2012 dibatalkan MA, terakhir Juliari Batubara dkk. Begini kata Novel Baswedan dan ICW.

Baca Selengkapnya

Anies Bicara Independensi KPK, Ingin Revisi UU KPK jika Jadi Presiden

12 Desember 2023

Anies Bicara Independensi KPK, Ingin Revisi UU KPK jika Jadi Presiden

Anies Baswedan berencana merevisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK jika menang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Soal HAM Jadi Isu Debat Capres Cawapres, Ini 12 Pelanggaran HAM Berat yang Masih Ditagih ke Pemerintah

12 Desember 2023

Soal HAM Jadi Isu Debat Capres Cawapres, Ini 12 Pelanggaran HAM Berat yang Masih Ditagih ke Pemerintah

Masalah HAM menjadi isu debat capres cawapres Pemilu 2024 hari ini. Apa saja pelanggaran HAM berat yang masih jadi pekerjaan rumah pemerintah?

Baca Selengkapnya

ICW Nilai Jokowi Tak Menyangka Agus Rahardjo Buka Suara soal Intervensi KPK

4 Desember 2023

ICW Nilai Jokowi Tak Menyangka Agus Rahardjo Buka Suara soal Intervensi KPK

Sikap Jokowi yang justru mempertanyakan kembali maksud Agus Rahardjo menyinggung adanya intervensi KPK dinilai Presiden tak menyangka bakal dibuka.

Baca Selengkapnya

Istana Bilang Pertemuan Jokowi dengan Agus Rahardjo untuk Intervensi Kasus Tak Ada di Agenda Resmi Presiden

1 Desember 2023

Istana Bilang Pertemuan Jokowi dengan Agus Rahardjo untuk Intervensi Kasus Tak Ada di Agenda Resmi Presiden

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan tidak ada persamuhan Jokowi dengan eks Ketua KPK Agus Rahardjo pada 2017 dalam agenda resmi.

Baca Selengkapnya

Agus Rahardjo Sebut Presiden Intervensi KPK Agar Hentikan Penyidikan Setya Novanto

1 Desember 2023

Agus Rahardjo Sebut Presiden Intervensi KPK Agar Hentikan Penyidikan Setya Novanto

Menurut Agus Rahardjo, KPK mulai diintervensi oleh pemerintah sejak kasus korupsi pengadaan e-KTP pada 2017 lalu.

Baca Selengkapnya