Ketua Pansel Capim KPK Yenti Garnasih (tengah) bersama Kepala RSPAD Gatot Soebroto Mayjen TNI dr Terawan Agus Putranto (tengah kanan) dan tim dokter membuka tes kesehatan Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. ANTARA
TEMPO.CO, Jakarta - Yenti Garnasih mengeluhkan banyaknya suara sumbang kepada Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi atau Pansel Capim KPK periode 2019-2023. Ketua Pansel KPK ini menyebut dirinya dan anggota Pansel lainnya hanya selamat tiga jam sejak ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo. Setelah itu, kata dia, kritik datang bertubi-tubi.
Curhat ini disampaikan Yenti saat rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat. Yenti dan koleganya dimintai klarifikasi oleh anggota Komisi III Jacki Uli perihal banyaknya tudingan kepada mereka.
"Sejak malam itu ditentukan nama-nama Pansel itu kami hanya selamat dua sampai tiga jam, setelah itu semua mem-bully. Semuanya, Pak," kata Yenti di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 9 September 2019.
Yenti Garnasih mengatakan dia salah satu yang mendapat kritik keras. Salah satu kritik untuk Yenti adalah dirinya dianggap tak mengerti ihwal korupsi dan KPK. Dia selama ini dikenal sebagai ahli di bidang hukum tindak pidana pencucian uang (TPPU).